[11] Hari Pertama

161 11 0
                                    

Via POV

Jantungku berdebar kencang nggak karuan sejak tadi, seketika aku langsung bergegas menuju ke kamarku dilantai atas begitu aku memasuki pintu rumah.
"Baru pulang sayang? semalam nginep dirumah siapa?" tanya ibu dari arah dapur.
"Iya Bu, nginep dirumah temen. Maaf lupa nggak ngabari karena Via kecapekan banget!" jawabku sambil berlalu.
Segera ku baringkan tubuhku ke kasur empuk ku, sambil ku benamkan mukaku pada bantal.
"Astagaaa!! Apa yang barusan terjadi!" pekik ku tertahan.
Aku sendiri masih tak tau apa yang baru saja kulakukan, kenapa aku mengatakan hal itu.
"Gila! Gue beneran jadian sama Abi?!" batinku masih tak percaya.
Benar-benar sudah gila aku, namun tak bisa ku pungkiri bahwa sekarang rasanya ada sekelompok kupu-kupu yang terbang dan menggelitik di hatiku. Entah perasaan apa ini, namun yang pasti baru kali ini aku merasakan hal seperti ini.
Aku masih tak bisa membayangkan bagaimana besok kalau aku bertemu dengan Abi, apa yang harus aku lakukan dan katakan. Namun sesaat kemudian lamunanku terpecah oleh deringan notifikasi chat yang masuk ke HP ku,

"Thanks ya Vi, aku sayang banget sama kamu. I love you 😘"

"Iya..."

"Kamu lagi apa sekarang?"

"Tiduran dikamar"

"Mau aku temenin?"

"Ih... Apaan sih kamu! Emangnya kamu masih didepan?"

"Ya nggak sih, tapi aku bisa kok balik kesana lagi!"

"Ih... Ngapain?! Nggak usah, awas ya kalau berani! Bisa bahaya kalau sampai Ibu tau."

"Memangnya kenapa, kamu nggak dibolehin pacaran?"

"Emm... Nggak juga sih, tapi aku belum siap bilang ke Ibu,"

"Ya sudah, kita jalani aja pelan-pelan ya. Tapi kalau aku sih siap kapanpun untuk ngenalin kamu ke orangtuaku."

"Ih.. kamu ni apaan sih!"

"Aku serius sama kamu Vi..."

"Hemm.."

"Kamu mau besok aku jemput kesekolah?"

"Nggak usah, aku berangkat sendiri aja."

"Ya udah, sampai jumpa besok ya sayang... ❤️"

"Iya"

Seketika kulitku meremang merasa seperti ada angin aneh yang menjalar ke sekujur tubuhku, merinding. Jantungku berdegup semakin kencang ketika ku baca dia memanggil sayang padaku.
Memang ini bukan pertama kalinya dia memanggilku begitu, namun saat ini entah kenapa rasanya begitu berbeda.

Esok paginya...

Aku terbangun pagi ini mendengar deringan lagu dari ponselku, namun bukan dering alarm melainkan bunyi telepon.
Tanganku meraba-raba meja nakas di samping ranjang ku, mencari keberadaan ponselku. Begitu aku meraihnya, ku geser tombol jawab dan ku tempelkan di telingaku tanpa melihat siapa yang menelepon pagi buta seperti sekarang ini.

"Selamat pagi sayang... "

"Halo.. siapa ya?" jawabku dengan suara serak.

My First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang