[13] Holiday

134 8 0
                                    

Via POV

Akhirnya hari yang ditunggu-tunggu pun tiba, kami bersiap-siap untuk berangkat ke Pulau Dewata sore ini. Rombongan kami terdiri dari 8 bus yang berisikan siswa-siswi dari 8 kelas, kami berangkat penuh riang gembira karena akan liburan setelah selesai ulangan akhir semester yang begitu menegangkan.
Rencananya perjalanan ini akan berlangsung selama 3 hari 2 malam. Selain ke pabrik pembuatan Brem Dewi Sri, kamipun akan berkunjung ke berbagai destinasi wisata yang ada di Bali. Seperti pantai Kuta, Tanah Lot, Bedugul, Kintamani, Tanjung Benoa, GWK, serta tempat oleh-oleh seperti Joger, Krisna dan Pasar Seni Sukowati.

Siang itu,
"Sayang.. apa semua baju dan perlengkapan kamu sudah masuk koper semua?" tanya Ibu memastikan.
"Sudah Bu.. Via kan sudah packing sejak kemarin!" jawabku meyakinkan.
"Kamu hati-hati ya sayang, jangan bersikap sembarangan ditempat orang apalagi sampai nggak sopan. Jaga diri baik-baik, kalau ada apa-apa telpon Ibu ya," pinta Ibu cemas.
"Iya Ibuku tercinta... Via akan hati-hati dan jaga diri. Kan ada Abi juga yang jagain Via Bu!" ucapku.
"Iya Bu, tenang aja ada Abi. Nanti kalau Via nakal, bakal Abi omelin deh!" sahut Abi menimpali.
Ya.. Abi sekarang ada di rumah untuk menjemputku, rencananya kami kesekolah barengan.
"Ibu nitip gadis nakal ini ya Bi, tolong jaga baik-baik!" imbuh Ibu.
"Siap Bos!!" seru Abi semangat.

"Kami berangkat ya Bu.." pamit Abi.
"Via berangkat ya Bu.." sahutku juga.
"Iya sayang.. kalian hati-hati ya! Sering-sering telpon Ibu." jawab Ibu.
"Siap!" seru ku.
Kami pun berangkat dengan menaiki sebuah mobil Mercedes-Benz berwarna hitam yang terlihat mewah milik Abi.

Kami pun berangkat dengan menaiki sebuah mobil Mercedes-Benz berwarna hitam yang terlihat mewah milik Abi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Btw kenapa naik mobil? Nggak motoran aja kayak biasanya?" tanyaku penasaran.
"Masak iya kita bawa koper segitu besar naik motor, emang bisa?" tanyanya balik.
"Hehehe iya juga sih.. emang kamu udah punya SIM A?" tanyaku lagi.
"Udah lama," jawabnya singkat sambil masih fokus nyetir.
"Karena aku terbiasa hidup mandiri, jadi harus bisa kemana-mana sendiri. Sama Ayah sengaja dibeliin mobil ini untuk memudahkan ku kalau sewaktu-waktu mau berkunjung kerumah orang tuaku, tapi aku nggak terlalu suka naik mobil jadi jarang ke pake juga." jelasnya panjang lebar.
"Kamu keren Bi, tetap terlihat sederhana," ucapku reflek.
"Baru sadar nih kalau aku keren?!" tanyanya sambil melirikku.
"Haha iya.. iya.. cowok aku ini emang keren banget!!" seruku sambil mengelus lembut pipinya.
"Via.. Kamu mulai berani menggoda aku ya?!" ucapnya sambil masih serius menyetir dengan wajah yang sedikit memerah.
"Hehehe biarin, wekk! Emang kamu mau apa?" jawabku semakin tertantang sembari ku pegang pelan pahanya.
"Vi.. jangan diterusin please!!" ucapnya sambil membenarkan posisi duduknya dan tetap berusaha fokus menatap kedepan. Ekspresinya begitu lucu ketika aku sedikit menggodanya, belum pernah kulihat dia se grogi ini. Aku jadi semakin suka menggodanya, namun kali ini aku hentikan kejahilanku karena kami sedang berkendara.
"Hahaha kamu lucu sekali sih!" ucapku sambil tertawa puas.
"Awas kamu ya, dasar gadis nakal!" seru Abi sambil mencubit pipiku pelan dengan tangan kirinya.

Kami pun tiba disekolah tepat waktu, dan Abi sengaja memarkirkan mobilnya disekolah dengan beberapa mobil guru lainnya.
Rombongan kami pun berangkat sore itu menuju Bali melalui pelabuhan Gilimanuk.
Kami sempat berhenti beberapa kali di Pom bensin dan rumah makan, sampai akhirnya tiba di pelabuhan sekitar dinihari.
Setelah sekitar setengah jam kami menaiki kapal, akhirnya kami menginjakkan kaki di pulau Dewata ini. Perjalanan masih berlanjut menuju hotel, dan kami tiba sekitar jam 4 pagi.
Kami semua bergegas turun dan megambil kunci kamar masing-masing yang sudah dibagi setiap satu kamar berisi 3-4 anak, kebetulan aku satu kamar dengan Sasha dan Riri.
Kami memutuskan untuk sejenak istirahat sebelum siap-siap dengan segudang aktivitas yang menanti hari ini.

My First Love [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang