Tujuh Beelas 🌚

748 69 31
                                    

Setelah acara berbaikan di keluarga Jongcheveevat selesai. Kini waktunya perayaan akan hal tersebut. Cafe yang memang sudah di booking khusus itu. Sekarang penuh dengan hidangan hot pot dan minuman keras.

"Eeh, gak asik kalo cuma makan doang! Maen game yok!" Ujar Toon menggelegar.

"Game true or dare aja. Biar adil muter pakek botol." Ohm mengangkat botol kosong bekas minuman keras. Kini benda tersebut telah berputar dengan para manusia yang mengelilinginya.

"Tommy!"

"Gue pilih true." Ujar Tommy meneguk kembali minuman kerasnya.

"Hal apa yang buat lu suka sama kakak gue?" Tanya Ohm yang cukup penasaran. Kenapa Tommy suka dengan pria modelan Jimmy tersebut.

"Eeehm, pertama sih gue suka sama dia dari hartanya...."

"Widih diem diem Tommy mata duitan." Ujar Gulf yang lumayan tipsy.

"Bentaran, belum selesai! Tapi semakin gue kenal Jimmy. Ada rasa nyaman, yang buat gue suka sama dia. Hal yang bikin gue suka sama Jimmy tuh semuanya dari dia." Jimmy yang awalnya sudah memerah kini semakin memerah padam. Ia merasa malu sekaligus mabuk bersamaan.

Kini botol kosong tersebut kembali di putar dan berhenti di depan Petch.

"MANTAN PERTAMA P'PETCH SIAPA?" teriak Ohm membuat pertanyaan yang hampir terlontar dari Pringkhing kembali tertelan. Padahal Petch juga belum memilih true atau dare.

Petch sedikit terkejut, semua mata kini mengarah padanya. Bahkan ada Husky besar yang sangat penasaran di sebelahnya. Nampak mengibaskan ekor menunjukkan antusias.

"Mantan pertama ku sekaligus satu satunya cuma Bank Nuttawat. Kami pacaran di kelas 11 terus putus sebulan kemudian." Jelas Petch membuat Nut agak kesal. Ia pikir dirinya adalah pacar pertama Petch. Ternyata masih banyak yang belum Nut ketahui.

"Tapi sekarang dan untuk selamanya cuma ada P'Nut kok." Ujarnya tersenyum menatap Nut. Pria dingin tersebut menyambutnya hangat. Ia mencubit ringan pipi kekasihnya.

"Pacar siapa sih imut banget!" Ujar Nut tersenyum hingga matanya menyipit.

"Aaaaw so sweet!" Ujar Pringkhing, sedangkan Gulf yang melihat hal tersebut, makin merasa geram karena jomblo. Padahal ada Toon dan Mew yang bernasib sama dengannya. Pria berwajah galak itu kembali meneguk bir dari gelasnya.

"Pulang yok King!! Kita so sweet so sweetan!!" Ohm menarik Pringkhing seolah akan pergi.

"Pasti mau anu, yekan?" Toon menaik turunkan alisnya, menggoda.

"Woiya dong!"

"Nikahin dulu jangan anu anu. Ntar hamil di luar nikah. Daddy gak mau ya!" Ujar Mew membuat yang lain sadar bahwa masih ada pria paruh baya disana.

"Eeh tapi dad, Jimmy sama Tommy sering tuh!" Adu Ohm.

"Jangan buka kartu, goblok!" Jimmy melempari adiknya dengan kulit kacang.

"Tapikan gue gak bisa hamil!" Bangga Tommy membuat semua orang diam. Karena hal itu benar.

"Gue sumpahin lu punya rahim!" Geram Ohm merasa kesal.

"Eeh mulutnya minta di les privat!" Mew kembali berkoar membuat suasana makin bising.

Malam itu mereka habiskan untuk bercengkrama, bermain game dan lain lain. Hingga hubungan semuanya semakin erat.

***

"Ohm, Jimmy, Nut! Kalian gak mau balik kerumah aja?" Tanya Mew yang masih sadar.

it's you, only you [ NutxPetch ] [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang