Oenam

630 84 46
                                    

Sejak kejadian kemarin, Gulf jadi agak menjaga jarak dari Mew. Takut ia membuat kesalahan yang dirinya sendiri tidak tahu salahnya dimana nanti. Lebih baik ia menjauh dari tuannya tersebut. Nut bahkan sekarang lebih sering pulang bersama Gulf. Ya, karena khawatir dengan sahabatnya. Mengingat Daddy-nya lebih menyeramkan saat marah.

Sialnya hari ini pria jangkung berwajah dingin itu harus mengambil kelas terpisah dari Gulf. Sehingga ia pulang terlalu sore. Kali ini kaki jenjang tersebut melangkah cepat untuk segera pulang. Saat berbelok Nut mematung dan memilih bersembunyi dibalik tembok. Ah, sial pemandangan apa sih yang sebenarnya di lihat? Itu adalah Petch! Tapi mengapa Nut malah bersembunyi? Karena saat ini si junior tersebut tengah berpelukan dengan seorang pria.

Tak tahan lagi untuk berada disana pria tersebut akhirnya kembali berjalan memutar menuju parkiran. Di dalam mobilnya pikiran Nut nampak kalut. Si junior menghantui isi kepalanya. Jadi selama ini setiap ia bertemu Petch di sekitar fakultas bisnis, karena ada seseorang disana yang di tunggu. Terlebih lagi orang itu bukan dirinya! Nut mengeram kesal, walau tak tau alasannya begitu.

***

Brak!!

"Anjay!! Lu jangan rusak rusak pintu dong! Ntar gue lagi yang di suruh baikin!" Teriak Gulf pada Nut yang tampak lebih muram dari biasanya. Dua sejoli lain yang awalnya sibuk bermain game kini mengalihkan atensi mereka pada Nut yang nampak siap membunuh orang.

Tak peduli dengan tatapan sekitar, pria dingin tersebut segera berjalan menuju kamarnya.

"Kenapa tuh Abang lu?" Tanya Ohm pada Jimmy di sebelahnya.

"Mana gue tau, lagian dia juga Abang lu!"

"Abang lu!"

"Abang kita!"

"Abang lu!"

-------

Seolah terbiasa dengan perdebatan yang selalu terjadi tersebut. Pembantu dengan jabatan sahabat Nut itu kembali melanjutkan aktivitasnya, yaitu mengepel.

Nut tampak kalut karena junior yang ia kenal baru baru ini. Pria itu bahkan tak paham mengapa dirinya begitu, yang ia pahami. Nut tak suka berbagi Petch dengan orang lain. Namun ia tak bisa melarang junior nya melakukan itu. Ah, ini menyebalkan. Anjing Husky di sebelahnya kini nampak keheranan melihat sang majikan yang terlihat aneh.

"Husky, aku kenapa?" Tanya Nut pada anjing yang tak mungkin menjawabnya.

***

Belajar, adalah salah satu keajaiban bila dilakukan oleh seorang Ohm Pawat, dan keajaiban itu kini tengah terjadi. Betapa mengejutkannya hal tersebut. Jimmy bahkan terus menatap adiknya yang kini tengah membuka buku pelajaran. Buku yang di sentuh bahkan di bawa ke sekolah saja tidak pernah tersebut. Kini tengah di baca, iya di baca oleh adiknya. Ini sangat menakjubkan, tapi apa alasannya? Jimmy sudah bisa menduganya.

"Eem P kenapa harus pakai rumus yang ini?" Tanya Ohm pada guru lesnya.

"Nomor berapa?"

"Tiga"

"Ouh, itu karena gaya gravitasi nya sudah di ketahui sehingga ketinggian-----" jawab sang guru yang diyakini Jimmy penyebab adiknya belajar. Ya, si adik pasti menyukai pria itu. Ia adalah Singto Prachaya Ruangroj. Pria dari fakultas dan universitas yang sama dengan Nut dan Gulf tersebut telah banyak meraih penghargaan atas prestasinya di bidang akademik. Semua orang pasti mengenalnya tapi pengecualian untuk dua orang nolep seperti Nut dan Gulf. Singto menjadi guru les atas permintaan dari kepala keluarga jongcheveevat yang tak mungkin dapat ditolaknya.

it's you, only you [ NutxPetch ] [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang