.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Gubrak!!
Suara keras dari lantai atas yang tidak di ketahui sumbernya. Membuat semua orang yang mendengarnya terkejut bukan main. Karena terdengar seperti suara manusia jatuh dan sangat keras. Siapa yang jatuh? Apa dia baik baik saja?Itu adalah Nut Supanut Jongcheveevat putra sulung keluarga terkenal dengan wajah dingin dan datar. Tapi imagenya bisa hilang jika sudah bersama Petch Chanapoom Ruangroj. Pria yang akhir akhir ini menghantui pikirannya.
Betapa bahagianya pria itu saat menerima notifikasi yang ternyata dari sang junior. Kemudian ia dikejutkan saat Petch bilang akan ke rumahnya. Hingga Nut hanya mengetik pesan singkat. Kemudian berlari terburu buru untuk mandi. Namun sialnya selimut biru lautnya, melilit kaki Nut hingga pria tinggi itu jatuh telungkup mencium lantai.
Wajahnya memerah karena terjatuh. Tapi ia sudah tidak peduli, disingkirkan selimut menyebalkan itu. Lalu berlari menuju kamar mandi dan memulai ritual sehari harinya. Husky di dalam ruangan tersebut bahkan terheran heran melihat kelakuan tuannya.
Guk!!
***
Kaos putih polos lengan pendek di padu dengan celana olahraga Adidas panjang berwarna hitam. Kacamata bulat dan rambut di tata curtains. Membuat pria itu semakin menawan. Tak lupa juga parfum berkelas ia semprotkan ke seluruh tubuh. Hingga Husky di sebelahnya menjauh karena bau Nut terlalu menyengat. Pria itu segera keluar dari kamarnya dan kebetulan Petch baru saja datang.
"AUW... adeknya P'Singto!!!" Seru Ohm yang baru keluar dari kamar dan lebih antusias dari Nut. Remaja itu berlari cepat kemudian menjabat tangan tamunya.
"P', bisa kasih informasi seputar P'Singto gak?" Seru Ohm lengkap dengan wajah berbinar penuh harapannya. Membuat pria yang sebenarnya dari tadi menunggu Petch mulai memanas. Karena adik pembuat onarnya itu menggenggam, sekali lagi menggenggam tangan Petch, yang mana bahkan Nut sendiri tak pernah melakukannya. Tapi Nut pernah di genggaman Petch.
Disingkirkan adiknya menjauh dari Petch, lengkap dengan wajah kesal menghiasi pria tampan itu.
"Hoodie ku?" Nut menyodorkan kedua tangannya ke hadapan Petch. Pria manis itu sedikit terkejut pasalnya si senior tampak sempurna kali ini. Pakaiannya sederhana tapi cocok untuk Nut, terlebih pria itu memakai kacamata, membuat kesan manis menurut Petch.
Petch menyodorkan hoodie hitam pada pemiliknya. Ia bahkan sudah mencuci benda tersebut dengan Rinso dan dua sachet kecil Downy. Kemudian di setrika dengan suhu normal, tak lupa di masukkan kedalam paper bag coklat polos. Sangat sempurna, Nut menerimanya dengan senang hati walau wajahnya masih tetap datar seperti biasa.
"P'Petch kan?" Kali ini Ohm yang menyingkirkan kakaknya dari tamu pria tersebut. Petch mengangguk membenarkan perkataan remaja di depannya. Nut kesal.
"P', tolong kasih informasi seputar P'Singto!!" Mohon Ohm kembali
"Buat apa?" Tanya Petch yang harus memastikan agar informasi tentang kakaknya tidak di salah gunakan.
"Buat mengenal lebih dalam tentang P'Singto, soalnya gue mau nembak dia hari ini!!" Ohm berkata jelas tanpa keraguan. Petch memelototkan matanya terkejut.
"Kamu suka sama P' ku?" Tanya pria manis itu di angguki Ohm dengan yakin.
"Udah P', kasih tau aja!" Teriak gadis dari lantai atas, yang mengejutkan Petch karena melihat perempuan di lingkup rumah ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
it's you, only you [ NutxPetch ] [ END ]
FanfictionNut Supanut namanya, seorang putra sulung keluarga jongcheveevat. Keluarga yang memiliki pengaruh besar di dunia ini, memiliki kisah kelam di dalamnya. Dunia Nut yang gelap kembali terang karena senyum manis fotografer paruh waktu bernama Petch. Bag...