"LEE JENOOOOOO!!!"
"PANGERAN LEE YANG TAMPAN!"
"KYAAAA!!! LEE JENOOOO JADILAH SUAMI HALUKUUUU!!"
Tidak diragukan lagi memang pesona anak semata wayang Jung Jaehyun dan Lee Taeyong ini. Kemanapun dia melangkah hanya terdengar teriakan kekaguman yang bisa didengar. Memang selebriti papan atas Korea Selatan memiliki standar yang berbeda. Katakan siapa yang tidak menganggumi seorang Lee Jeno? Sudahlah memiliki wajah sangat rupawan, tubuh atletis, karir mulus tanpa skandal, kaya raya di usia muda, bahkan juga dengar-dengar otaknya tidak kalah hot dari tubuhnya. Huh, otak seksi. Coba katakan siapa yang tidak kagum? Pengecualian bagi sepupu dan sahabatnya.
Nakomoto Renjun yang hampir tidak pernah nonton baik drama, flim bahkan iklan yang dibintangi Jeno. Dia selalu mengatakan betapa menggelikannya melihat Jeno berakting . Lee Donghyuck mungkin yang pernah menonton sesekali, demi memuji Jeno agar sahabatnya itu membelikan barang-barang yang dia butuhkan.
Dan...
Juga... Mungkin Na Jaemin.
Si manis itu juga menjadi bagian pengecualian. Pada saat bertemu pertama kali saat membaca naskah drama. Dia selalu bersikap sopan dan tidak mencoba menarik perhatian Jeno. Sangat berbeda dengan lawan main Jeno sebelum-sebelumnya. Terkadang mereka berlagak centil dan berpura-pura minta diajari. Membuat jengah saja. Awalnya Jeno pikir Jaemin bersikap demikian karena baru saja menjadi selebriti.
Tetapi...
Setelah dekat dan mengenal satu sama lain. Jeno merasa Jaemin benar-benar tidak tertarik dengannya.
Apa dia kurang tampan?
Apa dia kurang gagah?
Apa dia kurang kaya?
Apa dia kurang pintar?
Kata mama Seulginya, dirinya sangat sempurna. Jika bisa, mama Seulgi mengibaratkannya bak seekor komodo yang ada dan hidup di Indonesia. Bukankah komodo adalah hewan paling langka di dunia? Hewan langkah yang hampir punah dan harus dilestarikan. Yah, seperti itulah Lee Jeno. Saking sempurnanya.
Ya... Jeno tahu dia sempurna tapi mengapa? Mengapa Jaemin terlihat tidak tertarik padanya?.
.
.
"Jen... Jeno-ya..."
Haduh siapa yang lagi memanggilny? Kan dia sibuk memikirkan mengapa Jaemin tidak tertarik padanya. Dan mengapa Jaemin lebih tertarik pada Park Jisung dan pria bermasker itu.
TUNGGU!
NA JAEMIN BERKENCAN?
TIDAK BISA DIBIARKAN
Awalnya hitam... Lama-lama.... Jeno mengerjab matanya, cahaya silau segera menyambar penglihatannya. Jeno dengan cepat memblokir cahaya tersebut dengan tangannya.
"YA TUHAN JENO SUDAH SADAR!!! UNCLE JEFR, JENO SUDAH SADAR!" Ya Tuhan Jeno mengenal suara menggelegar ini.
"Argh!" Jeno merasakan pusing dikepalanya. Haechan membantu Jeno duduk dan bersandar didinding.
"JEN! Kau tidak apa-apakan? Tadi kau pingsan" Haechan duduk didekat kaki sahabatnya.
"JEN! JEN! Jawab pertanyaanku dulu ya...? Aku harus memastikan dirimu baik-baik saja, tidak mengalami geger otak ringan"
"Kau ingin menikah dengan siapa?"
Jeno hanya memberikan tatapan tajamnya. Haechan begitu berisik.
"Jen~" Haechan mengguncang tangan Jeno.
"Tsk! Bukankah kau sudah tahu siapa?"
"Tapi... kau harus tetap menjawabnya. Atau kau mau aku panggilkan Yerim?"
"Baik-baiklah. Na Jaemin! Kau puas?"
Haechan tersenyum, "Jika kalian menikah siapa kau akan memilih posisi top or bot?"
Jeno memejamkan matanya. "Tentu saja top, bodoh"
Mengangguk paham Haechan melanjutkan pertanyaannya, "Ingin punya anak berapa Jen?"
"Dua"
"Laki-laki semua?"
"Tidak, satu laki-laki harus setampan diriku dan yang satunya perempuan harus secantik Jaemin"
"Kalau mirip Haechan apakah diperkenankan?"
"Jika mirip dirimu akan langsung ku buang ke panti asuhan"
Haechan mencibir.
"Tapi, jika ingin menikahkahkan harus berkencan dulu Jen. Kapan kau akan mengajak Jaemin berkencan?"
"Kalau aku sudah punya keberanian(?)"
"Kapan keberanianmu muncul? Huh, kau naksir sudah dari lama tapi tidak pernah berani jujur terhadapnya. Nah, jika dia ada dihadapanmu. Hal apa yang kau ingin katakan padanya?"
Jeno mendesah, "Haruskah?"
"Tentu... Setelah ini aku dapat memastikan kau baik-baik saja"
"Jaeminnie... Berkencanlah denganku beberapa tahun, setelahnya menikahlah denganku. Mari kita menghabiskan hari-hari bersama sampai didetik terakhir kita harus menutup mata"
Krieettt
Jeno membuka matanya, di menoleh ke arah pintu yang terbuka.
Plok plok plok
Suara tepukan tangan langsung terdengar
"Kau mengajaknya berkencan apa langsung melamarnya Jen?" Sepupu yang minim akhlak muncul. Nakamoto Renjun berkacak pinggang, sebelah tangannya memegang ganggang pintu.
Dia menggelengkan kepala dan tersenyum geli ke arah Jeno, "Ku dengar kau pingsan gara-gara membaca berita kencan Jaemin di internet Jen"
"Akh!" Jeno seolah tersadarkan.
"Sialan! Apa benar-benar dia berkencan?" Dia bertanya dengan sejuta ketidakpercayaan.
Haechan berdiri dari duduknya, dia menangkat bahu tanda tak tahu.
"Jika dia benar berkencan, apa yang akan kau lakukan Jen?" Haechan bertanya.
Jeno ditanya begitu mendadak kebingungan, yang pasti sih dia akan sangat patah hati dan mungkin akan galau berat selama berminggu-minggu. Tapi, tidak mungkinkan dia mengatakan hal itu didepan kedua manusia tak berakhlak ini. Bisa habis harga dirinya.
"Tentu saja... Tentu saja aku akan mencari tahu dengan siapa dia berkencan! Lalu akan menghajarnya habis-habisan. Berani sekali pria bajingan liar itu mengambil Jaeminku!" Jeno sebenarnya sudah ingin menangis tak mampu menahan perasaan patah hatinya.
"HAHAHA!" Renjun tertawa keras.
"Jaeminku? Jaemin saja belum menjawab apakah dia mau berkencan denganmu eh maksudnya dilamar olehmu"
Renjun mendorong lebih lebar pintu kamar Jeno.
"Nah, kau dengar sendirikan lamaran sepupuku tadi. Jadi apa kau bersedia menjadi Jaeminnya? Dan biarkan dia menangkap baj*ngan liar untuk dihajar karena telah berani-beraninya mengambilmu dari sisinya."
Krieeetttt
Tak
Jeno membeku...
Apa yang Renjun katakan tadi?.
Dia mendongak hanya untuk menemukan seseorang yang berdiri di sisi sepupunya. Seseorang yang menduduki tahta tertinggi di hatinya. Siapa lagi kalau bukan...
Na Jaemin seorang.
Tiba-tiba saja kepala Jeno memberat dan...
BRAAAKKK
"YA TUHAN! LEE JENO!"
"SEPUPU!"
"SUNBAE!"
Dalam sehari Jeno pingsan dua kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celeb J! [Nomin]
FanfictionHanya cerita tentang sisi abrsud Lee Jeno sang bintang yang menyukai Na Jaemin si manis yang sempat menjadi lawan mainnya di sebuah drama. Papi Jaehyun pusing... Moma Ty lebih pusing lagi...