Jeno hampir terjungkal dari kursinya mendapati sang papi yang baru pulang entah darimana. Dia bukan kaget karena sang papi ada dirumah tapi rambutnya! Ini mengerikan!.
Papinya tiba-tiba saja datang dengan rambut yang sudah dicat berwarna merah muda!. Ya Tuhan tidak sadar diri memang si bapak Jaehyun usianya mau masuk kepala lima lho padahal, untung saja masih tampan dan menawan.
"apa papi mau syuting iklan, film atau bagaimana? kok ganti jadi warna norak begitu?" tanya Jeno. Dia sangat tidak menyukai warna merah muda, menurutnya itu norak dan aneh. Makanya dia sangat jarang mengenakan apapun yang berwarna merah muda.
Jaehyun hanya tertawa sambil mengusak rambutnya.
"momamu bilang kalau warna rambut begini sedang ngetren jadi dia ingin melihat seberapa baik papi dengan warna rambut ini. Bagus tidak?" tanya Jaehyun.
"dasar budak cintanya moma" dengus Jeno.
Seulgi yang melihati keduanya ikutan mendengus.
.
.
Jeno sudah mengganti pakaiannya menjadi piama, dia memang sudah bersiap untuk tidur apalagi besok pagi-pagi sekali dia harus kembali shooting dramanya. Tapi sebelum tidur dia menghidupkan laptopnya terlebih dahulu.
Wajah manis Jaemin langsung menyapanya, yah karena memang wallpaper dekstopnya foto Jaemin. Jeno menaruh laptopnya diatas ranjang, dia lalu bersimpuh dan mengatupkan kedua tangannya. Dia memandang lama layar dekstopnya, Jeno menutup kedua matanya.
"Tuhan kalau Na Jaemin memanglah jodohku tolong dekatkanlah dia kepadaku... Tapi kalau dia bukan jodohku maka buatlah kami berjodoh... Amiin"
Doa setiap malam yang rutin Jeno ucapkan bahkan ketika dia lelah sekalipun.
Jeno membuka matanya, senyumnya mengembang.
"selamat malam Na Jaemin calonnya Jeno di masa depan, semoga tidurmu malam ini nyenyak dan semoga kau memimpikan aku seperti aku memimpikanmu" ucapnya sembari mengelus layar laptopnya.
Seulgi menutup kembali pintu kamar Jeno yang sudah dibukanya sedikit. Niatnya tadi ingin mengantarkan script untuk iklan yang akan dibintangi Jeno tapi dia mengurungkan niatnya begitu Jeno mulai berdoa tadi.
"Memang ya buah itu tidak jatuh jauh dari pohonnya" dia menggelengkan kepalanya sembari melihat script ditangannya.
.
.
Kotak merah muda besar dengan pita diatasnya ditatap puas oleh Lee Jeno. Kado ulang tahun sudah siap tinggal diantarkan saja pada orang yang sedang berulang tahun, siapa lagi kalau bukan Na Jaemin. Tapi masalahnya Jeno belum berani bertemu si manis itu!. Masih malu dia gara-gara kejadian di cafe. Dan jangan tanya kenapa kotak kadonya berwarna merah muda. Itu gara-gara Haechan yang ngotot bilang Jaemin pasti suka. Dia tidak peduli sih kan yang penting isinya.
Jadi dia berniat untuk menitipkan kado ulang tahun Jaemin ke Jungwoo. Untung saja pemuda berwajah imut itu mau dan mereka berjanji bertemu disebuah restaurant yang ditentukan Jungwoo. Jeno sengaja menyewa satu restaurant itu agar kelak tidak menimbulkan gosip aneh-aneh seperti kasusnya kemarin-kemarin.
Jeno menetralkan jantungnya yang mulai gugup, bagaimana pun Jungwoo adalah sahabat Na Jaemin calon masa depannya eh belum maksudnya Na Jaemin selebriti manis yang sudah menjadi penghuni hati Jeno. Jeno memeriksa jamnya, dia mengerutkan keningnya, ini sudah lewat setengah jam dari janji temu tapi Jungwoo belum muncul-muncul juga. Jeno berkali-kali melihat ke arah luar jendela kaca untuk melihat kedatangan Jungwoo.
"Kemana sih dia" katanya.
Dia berniat menghubungi Jungwoo kalau saja dia matanya tidak sengaja menangkap sesosok yang baru saja turun dari mobil. Nafas Jeno tercekat, dia memang tidak menyukai warna merah muda dan selalu mengejek papinya yang mau-maunya merubah warna rambutnya jadi warna norak begitu demi sang moma. Tetapi kalau...
Kalau Na Jaemin yang mewarnai rambutnya menjadi merah muda kok jadi cantik sekali ya sampai terpesona Jeno jadinya. Dan dia terpaku saat Jaemin tersenyum begitu dia masuk ke restaurant dan bertemu pandang dengannya.
"Sunbae!" sapanya. Tapi Jeno tidak bisa mendengar apa yang Jaemin katakan. Jaemin berjalan mendekat ke arahnya.
YA TUHAN!
Waktu berlalu sangat lambat, seperti rekaman yang sengaja diatur slow motion. Jantung Jeno berhenti berdetak. Jeno seakan lupa bagaimana caranya bernafas, matanya hanya tertuju pada Jaemin yang berjalan mendekatinya. Kata Mark, Jaemin itu sebelas dua belas sama papan penggilasan bokongnya tapi mengapa lenggokan badannya terlihat aduhai kala dia berjalan dimata Jeno membuatnya tak bisa berfikir dengan benar. Jeno rasa Jaemin itu perwujudan dari bidadari. Apalagi senyum manisnya benar-benar menawan.
"Apa benar kata Jungwoo-Hyung Sunbae memintaku kesini?" Tanya Jaemin begitu dia sampai didepan Jeno.
Jaemin si bidadari berbicara kepada Jeno! Wo-oww!
"Apakah sakit jatuh dari langit?"
"Hah?"
Manik hitam itu menatap Jeno tidak mengerti.
"Apakah sakit merobek sayapmu demi tinggal didunia yang kejam ini?"
"A-apaa?"
Duh bibir tipis itu, semakin membuat otak Jeno tidak bisa berfikir dengan jernih . Awww!
"Bidadariku?"
Jaemin kehilangan kata-katanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Celeb J! [Nomin]
FanfictionHanya cerita tentang sisi abrsud Lee Jeno sang bintang yang menyukai Na Jaemin si manis yang sempat menjadi lawan mainnya di sebuah drama. Papi Jaehyun pusing... Moma Ty lebih pusing lagi...