Setelah acara berpelukan tadi, Jaehyun lantas membawa Ara keluar dari sekolah menuju markas Remos.
Disepanjang jalan mereka hanya diam membisu, tak bersuara. Bahkan isak tangis Ara sekarang lebih dominan terdengar di telinga iblis itu, namun sepertinya tak ada niatan untuk membuat gadisnya berhenti menangis.
Mereka masuk kedalam markas, dan terlihat belasan anggota Remos disana, memang tak banyak karena sekarang masi jam sekolah.
Terlihat Johnny dan Jungkook tengah bermain game sepak bola dalam video game, lantas itu membuat Jaehyun tertarik dan pergi menuju temannya itu.
"Ada apa dengan kekasihmu? " tanya San pada Jaehyun setelah melihat kekasih iblis itu sesegukan. Jaehyun hanya mengedikan bahu nya acuh.
"Panggil dia Jae, atau nanti kau akan lebih sulit untuk membujuk nya" jelas San.
Jaehyun menghela nafas, lantas berdiri dan berjalan kehadapan Ara.
Kedua tangan besar itu terulur untuk merapikan kedua sisi rambut Ara, dan turun pada mata cantik yang terus menerus mengeluarkan cairan bening.
Mata Jaehyun beralih menatap gadis manisnya, manis, dirinya berani bersumpah.
Ara lantas menatap nya balik, dan tersenyum kecil kala Jaehyun memberinya senyuman manis.
"Ayo bermain game, hm? " Ara menggeleng lucu.
Jaehyun lantas mengelus kepala kecil itu "Tapi aku mau bermain, ayo" ujar nya sebelum pergi meninggalkan Ara lagi.
"Ck, harusnya aku sadar kalau iblis memang tidak bisa romamtis" Ara menghela nafas.
Ara mengikuti iblis itu dan terduduk disofa panjang yang diduduki Jaehyun.
Ara menghela nafas, ini benar benar membosankan.
Jaehyun mengalihkan pandangan nya pada Ara, dan mencolek pelan pipi gadis itu.
"Apa? "
"Bosan? " Ara mengangguk lucu.
"Kemari" ujar Jaehyun sembari menepuk nepuk pahanya. Tak ada waktu untuk menolak karna Ara langsung tertidur disana dengan nyaman.
"Iblis kenapa kau tampan hm? " gumam Ara sembari mengelus tengkuk Jaehyun, sang empu hanya diam terfokus pada video game yang sedang berlangsung.
Ara tak menghentikan elusan nya "Ara diam, atau aku akan marah jika nanti aku kalah dari dua orang gila itu" Johnny dan Jungkook mendelik mendengar itu.
Ara tak diam "AR—
Tittt titt
"—sialan menganggu saja, halo? "
"WTF, segera kesana aku akan menyusul sekarang juga" geram nya.
"Ada apa Jae? " tanya Johnny.
"San, Johnny dan Yuta ikut aku kesana" mereka mengangguk patuh.
"Jae, aku ikut" lirih Ara
"Tak bisa cantik, ini penting. Jungkook antarkan Ara pulang, jika terjadi sesuatu segera beritahu aku" Jungkook pun mengangguk patuh pada iblis itu.
"Jae…"
"Pulanglah, oke? " akhirnya Ara setuju, dan pergi dengan Jungkook.
"Sebenarnya ada apa Jae? "
"Seseorang merusak tempat ku bekerja, sialan! Bantu aku mencarinya, jika sudah tertangkap beri tahu aku, akan kupatahkan tulang tulang nya. Jangan lupa beritahu Lucas, katakan padanya aku membutuhkannya" jelasnya panjang lebar.
Akhirnya mereka menuju tempat yang Jaehyun maksud.
Dan benar saja, semuanya berantakan.
Ohh wait, tempat ini tidak terlihat seperti kantor atau gedung gedung tinggi. Tempat yang Jaehyun maksud adalah tempat terpencil ditengah hutan, tidak bertingkat, namun begitu panjang dan lebar. Percayalah tempat ini terlihat seperti rumah hantu dari luar, namun begitu mewah didalam dan sedikit berisik. Tentu saja, karena ini tempat judi.
"Periksa CCTV cepat! " teriak Jaehyun.
"Maafkan kami tuan, tapi sebagian besar CCTV telah hancur. Jikalaupun ada yang tersisa, tak terlihat orang orang yang merusak tempat ini tuan" bungkuk pelayan disana.
"Sialan! Brengsek! " umpatnya.
"Kalian cepat lihat seluruh penjuru hutan ini, mereka tak akan bisa lari, cepat! " sebagian anggota Remos yang ada di tempat itu kian berpencar mencari pelaku dari kejahatan ini.
"HAI! Ada apa ini bos? " terdengar suara cempreng dari Lucas. "Diam Lucas! Jangan membuatku tambah marah! " marah Jaehyun, tapi lelaki gila satu ini hanya menunjukan gigi gigi putihnya.
"Hei ada apa John? " tanya nya lagi. Lantas Johnny menjelaskan semuanya.
"Hei bos, bukan nya kita pernah memakai camera tanam dibeberapa titik tempat ini? Aku kira itu berguna, mau melihatnya? " Jaehyun tak menyangka bahwa Lucas akan seberguna ini.
"Berikan aku rekaman nya Luke" geram nya.
Lucas mengeluarkan laptop nya, dan mengetikan sesuatu yang rumit disana dan bboow terlihat 3 orang penyusup dalam video yang direkam oleh kamera tanam itu.
"Wait Luke, mundurkan 3detik. Oke stop"
"LG. Itu tulisan yang ada dipunggung orang terdepan Jae" ucap San.
"Dan jika kalian tau, LG adalah boss dari Mark, pria tahanan di markas. San cepat telpon markas, beritahukan mereka untuk berjaga jaga" San bergerak cepat.
"Lihat kan aku sungguh berguna disini" Lucas menyombongkan diri.
"Diam Luke aku tidak sedang dalam mood bercanda" ucapnya sambil berjalan kesalah satu sisi, yaitu menuju ruangan nya.
"Dasar iblis! Tak bisa berterimakasih? " kesal Lucas
"Kubilang diam Luke! "
"Aku tak takut padamu iblis! "
"JOHN! " geram Jaehyun.
"Luke diamlah bodoh, aku akan terkena imbasnya nanti, Lucas sialan! " bisik Johnny ada Lucas.
"Okeoke baiklah, maafkan aku" ucapnya tanpa merasa bersalah.
"Tuan tuan! Maafkan saya, ruangan anda hancur tuan. Bahkan banyak coretan pilox disana, dan yang terlihat begitu dominan adalah tulisan 'LG tuan"
"WTF! "
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.