9

1.3K 144 8
                                    


Doyoung sedang memasukan beberapa botol di lemari begitupun dengan Johnny yang membantunya. Lalu ia menaruh sekotak lilin aroma terapi dan seketika berbalik ia terkejut melihat Taeyong yang berjalan ke arahnya.

“Kenapa kau tak angkat telponku?” Ucap Taeyong tanpa basa-basi. Ia melihat sekilas ke lorong sempit dimana ruangan Jaehyun berada. Jika bukan untuk bertemu Doyoung, ia enggan untuk menginjakan kaki ke bar ini lagi.

“Kurasa ini bukan tempat yang tepat untukmu, Lee Taeyong” Ucap Jaehyun yang tanpa sadar tengah berdiri dibelakang Taeyong.

Taeyong berbalik menyeringai, seakan ada dendam dalam dirinya. Sementara Jaehyun yang dengan santai mendudukan bokongnya di kursi sampingnya. “Doyoung, segelas wine untukku”

Doyoung mengangguk namun pikirannya masih mencerna situasi. Kemarin Taeyong dan Jaehyun bertengkar, namun keduanya tak menjelaskan kejadian sebenarnya.

Jaehyun mengangkat gelas berisi wine kehadapan Taeyong, namun tak ia gubris. “Jadi, kalian sudah kenal?”

“Benar, aku kenal dia. Kim Doyoung”

Lalu Jaehyun bertanya pada Doyoung melalui matanya. Doyoung gelagapan namun akhrinya hanya mengangguk.

“Doyoung, apa kau yakin kenal dengan pria ini? Maksudku, kau sungguh mengenalnya? Latar belakang  pria ini?”

“Apa kau bisa untuk tidak mencampuri urusan ku dengannya?”

“Aku boss nya, aku perlu tahu siapa yang mengganggu karyawanku”

“Diam kau, aku tak mengganggunya!” Teriak Taeyong sebelum ia menarik kerah kemeja Jaehyun

Setiap mata memandang mereka, ruangan yang sebelumnya bising kini senyap bahkan pergerakan langkah kakipun tertangkap sang indera.

“Perhatikan bicaramu!!!”

Satu pukulan mendarat tepat dibibir Taeyong, beberapa orang berusaha melerai mereka. Taeyong mendecih mengeluarkan sisa darah lalu menerobos dari kerumunan.

Kini mungkin Taeyong menjadi sumber amarah Jaehyun, ia tak bisa mengendalikan tempramennya. Begitupun sebaliknya bagi Taeyong. Ia merasa seperti tercekik dan ingin melemparnya ke jurang.

Jaehyun merapikan kembali kemejanya walau matanya masih menangkap langkah kepergian Taeyong dari jauh.

Doyoung merasa bersalah atas kekacauan ini, ia merasa hubungan antara Taeyong dan Jaehyun semakin buruk walau ia tidak tahu akar permasalahannya.

Handphone Doyoung berdering membuyarkan lamunannya,

Taeyong’s Message:

“Kita bertemu di apartmentmu”

Doyoung memilih menutup messanger dan tak menjawab, lagi.









...











Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Blooded [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang