┉⸎ 11

11.8K 1.3K 412
                                    

ᝰ໋᳝݊↳ Unstoppable ↩ᝰ໋᳝݊

.
..
.

Kaca yang membatasi antara Gojou dan (y/n) terasa menyesakkan. Didalam sana, (y/n) menahan rasa sakitnya, dan disini Gojou menahan rasa sesak yang seolah menjadikan jantungnya sebagai tempat tinggal.

Gojou menunduk, menempelkan keningnya kekaca pembatas. (Y/n) sudah setengah mati saat ini. Gojou mengetuk pelan dahinya ke kaca, berharap itu bisa sedikit mengurangi rasa sesaknya.

Tangannya mencengkram erat, memukul pelan dinding kaca hingga membuat (y/n) yang sejak tadi memejamkan mata terbangun dan menatap Gojou.

Lambaian pelan tangan (y/n) membuat Gojou menggigit bagian dalam pipinya. Mata (y/n) yang biasanya berbinar, kini terlihat lesu.

"Tunggu," lirih Gojou. "Akan kumusnahkan pelakunya. Jangan khawatir."

(Y/n) melirik Gojou, meminta Gojou berhenti karena Gojou tidak tahu siapa pelakunya. Bibir pucat (y/n) bergetar mencoba menyampaikan larangan. Gojou menatapnya sendu dan mengulas senyum tipis.

"Sato....ru..." lirih (y/n) pelan. Gojou yang mendengar lirihan (y/n) memasang senyum lebar.

"Aku pasti menyelamatkan kalian, tunggu aku!" ucapnya dengan senyum yang terpaksa.

(Y/n) menatap senyum Gojou, air matanya kembali menetes mengingat dirinyalah yang membuat Gojou terlihat sangat lelah dan khawatir.

Gojou membuka penutup matanya, membiarkan (y/n) menatap lebih lama manik ocean yang meneduhkan itu. (Y/n) menutup matanya, membiarkan liquid bening mengalir dan meninggalkan jejak dipipinya.

Gojou berbalik dan kembali memasang penutup matanya. Tujuannya hanya satu saat ini, menghancurkan biang masalah yang membuatnya harus menjauh dari (y/n). Gojou menatap jalanan yang lengang. Melangkahkan kakinya dan sampai dalam sekejap mata, disebuah bangunan.

.
.
.

Satu hari sebelumnya.

Menatap halaman kuil yang disapu bersih dari daun-daun yang gugur. Geto Suguru cukup terkejut dengan keberadaan mantan sahabatnya yang berdiri tepat ditengah halaman.

"Aku tak menyangka kau akan mengunjungi ku." ucap Geto gentar. Geto tahu kekuatannya tidak bisa disandingkan dengan kekuatan Gojou Satoru yang sedang dibalut amarah. Geto khawatir kuil beserta isinya akan diratakan Gojou.

"Kutukan yang bisa dipicu hingga membuat orang yang dikutuk mati, apa kau tahu tentang itu?"

Alis Geto berkerut tanda tak mengerti. "Apa maksudmu? Disini tidak ada pengguna atau kutukan tingkat tinggi seperti itu, ah tidak, kurasa ada yang bisa melakukannya."

Gojou menatap Geto nyalang, "siapa?"

Geto terlihat santai dan mengayunkan pelan tangannya keudara, "untuk apa kau tahu itu?"

"Istriku," jawab Gojou. "(Y/n), dikutuk."

Geto memasang senyum culas, tak dia sangka ada yang bisa menyentuh wanita milik Gojou hingga membuat Gojou mengamuk seperti ini. "Wah wah, itu mengejutkan. Aku jadi ingin menonton bagaimana kau akan menghancurkan mereka."

"Mereka?"

Geto semakin tersenyum lebar, "K, mereka melakukan penelitian mengenai mengutuk mati orang lain menggunakan kutukan kelas rendah beberapa bulan yang lalu–"

Ucapan Geto terhenti ketika mata hitamnya bertemu tatap langsung dengan mata biru laut Gojou yang berdiri tepat dihadapannya. "Kalau kau berbohong," ucapnya tegas mengancam. "Akan kuhancurkan kau, Geto."

✔ ❝Wife❞ (Gojo Satoru x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang