ᝰ໋᳝݊↳ Lampu Hijau↩ᝰ໋᳝݊
.
..
.Sesi tanda tangan berlangsung cukup lama. Sebagai salah satu novelis dengan nama besar, (y/n) mencetak cukup banyak pundi-pundi yen. Kerja kerasnya semenjak SMP membuahkan hasil sesuai yang dia mau. (Y/n) mencetak namanya diberbagai sampul publik novel.
Gojou (y/n), nama yang disegani banyak fans dan mempunyai cukup banyak haters, pastinya kalian tahu dari golongan mana haters itu berasal, ya orang-orang yang hatinya potek karena Satoru menikah dengan (y/n). Menyandang nama Gojou tak membuat (y/n) berhenti dari karirnya meski tahu sang suami kaya tujuh turunan.
"Satoru," panggil (y/n) dengan wajah lelah yang kentara. Wajahnya terlihat lelah sehabis menyelesaikan sesi jabat tangan dengan para fansnya.
Satoru yang duduk tidak jauh dari perempuan itu langsung berjalan dan menyodorkan sebuah kopi kalengan. "Nih, minum dulu."
(Y/n) menerimanya dengan senang hati. Lidahnya mengecap rasa pahit yang menyebar diseluruh mulutnya.
"Bagaimana?" tanya Gojou.
"Pahit." jawab (y/n) singkat. Gojou tertawa melihat reaksi senyum pahit (y/n). Terlihat lucu baginya. "Pahit seperti hidupmu yah, Satoru?"
Gojou tarik ucapannya tadi. (Y/n) itu tidak imut sama sekali malah menyebalkan. Disaat seperti ini bisa-bisanya dia berkata menyakitkan seperti itu.
"(Y/n) tidak imut."
"Aku cantik, bukan imut." jawab (y/n) dengan pedenya.
"Iya kamu cantik."
"...!!!"
Jawaban Gojou berada diluar pikiran (y/n). Rasa hangat langsung menerpa wajah perempuan itu. Gojou memujinya terang-terangan membuatnya mati kutu.
"Kau! A..a!" kebiasaan (y/n) setelah dipuji Gojou. Bibir boncabenya seketika tidak bisa berkata apa-apa. Takluk dihadapan pemilik mata samudra.
Gojou yang tahu istrinya itu tidak bisa membalas perkataannya, mengelus pelan rambut (y/n). "Jangan malu gitu. Kan emang kamu cantik."
"Sialan kau Satoru!!!"
.
.
.Bagi Gojou, (y/n) itu tipe-tipe tsundere pemarah. Dia marah jika dipuji tapi aslinya ketar-ketir senang didalam hati. Menjahili istrinya sudah seperti makan sehari-hari bagi Gojou. Seperti saat ini, Gojou tengah mengganggu istrinya yang sibuk menulis lanjutan novel yang temanya belakangan ramai diperbincangkan oleh anak remaja.
"Reinkarnasi?" tanya Gojou mengintip.
(Y/n) menatap Gojou yang tiduran disampingnya. "Iya, entah kenapa belakangan tema itu sedang laku-lakunya sekarang."
Gojou mengelus dagunya, "sayang." panggil Gojou.
"Hm?"
Gojou mendekatkan wajahnya pada wajah (y/n), "kamu percaya konsep reinkarnasi?"
Semburat merah muncul diwajah (y/n), tangannya mendorong wajah Gojou untuk menjauh sedikit darinya, "tidak."
Gojou memeluk pinggang (y/n). Membawa perempuan itu mendekat kearahnya. "Tapi aku percaya." ujar Gojou.
(Y/n) merasa udara seketika menghangat. Kedua tangannya menyangga dan memberi jarak antara tubuhnya dengan dada Gojou yang terbuka.
"I-iya iya kau percaya, tapi aku tidak." ucap (y/n) cepat. (Y/n) mengalihkan wajahnya dari Gojou yang tersenyum menyeringai.
"Kau tidak tanya, aku memikirkan kau itu reinkarnasi siapa?" tanya Gojou.
(Y/n) menggeleng, "tidak... A-aku..."
Gojou semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang (y/n). "Putri."
(Y/n) menatap Gojou malu-malu, "putri?"
Gojou menunduk dan menyentuhkan hidungnya pada hidung (y/n), "seorang putri dan aku kesatrianya."
"Kenapa kau berpikir aku dulunya seorang putri?" tanya (y/n) bingung seolah melupakan apa yang sedang Gojou lakukan pada punggungnya.
Gojou mengembangkan seringainya, "karena aku kesatria yang merebut hatimu dari sang pangeran."
(Y/n) kehabisan kata-kata. Wajahnya ditekuk menatap Gojou berkata hal aneh, "oke, aku tidak percaya."
Gojou tergelak, "yah, itukan hanya pemikiranku saja." Gojou menunduk dan meletakkan kepalanya didada (y/n).
(Y/n) yang merasa geli sedikit mendorong tubuh Gojou menjauh. Gojou tak menyerah begitu saja, tangannya menahan kedua tangan (y/n) diatas kepala dan mulai menciumi leher (y/n).
"Tunggu tunggu tunggu!" pekik (y/n).
Gojou berhenti dan menatap balik mata (e/c) yang terlihat panik, "tidak, aku sudah menahannya selama seminggu."
Suara Gojou yang terdengar rendah tepat ditelinga (y/n). Sejenak (y/n) hampir saja kehilangan akalnya oleh suara Gojou.
(Y/n) kembali memberontak dipelukan Gojou.
"Duh, sayang, kamu kenapa sih? Aku sudah menunggu selama seminggu." tanya Gojou yang heran. Tak biasanya istrinya se memberontak ini ketika melakukan hubungan seksual dengannya.
"Baka! Satoru no baka!" teriak (y/n).
Gojou yang tidak terima diteriaki semakin menatap (y/n) bingung, "oi!"
(Y/n) dengan sekuat tenaga mendorong Gojou dari atas tubuhnya. "Dasar bodoh! Kita sekarang ada dibalkon! Kamu mau kita jadi adegan live dan ditonton tetangga?!"
Gojou membeku, dia baru sadar kalau dia hampir saja membiarkan tubuh istrinya menjadi tontonan tetangga.
Plak!
Kepalanya digeplak oleh istrinya, Gojou sedikit mengaduh karena kesakitan.
"Dikamar saja! Kalau mau sekarang ya sudah ayok kita kekamar!" teriak (y/n) pelan dengan wajah yang sudah memerah sempurna.
Saat itu juga, (y/n) menyesali kata-katanya karena Gojou membuatnya tidak bisa bangkit dari kasur seharian.
.
.
.T
B
CDuh Gojou sempat-sempatnya ngegoda ya 🤣🤣🤣
Btw gojou dapat lampu hijau tuh, diparagraf terakhir, makanya digasskan saja 🤣🤣🤣.
.
.See you next chapter and other project ya 😌👌🏻
30 November 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ ❝Wife❞ (Gojo Satoru x Reader)
Fanfiction•*¨*•.¸¸☆*・゚゚・*☆¸¸.•*¨*•.¸¸☆*・ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊ ┊. ┊ ┊ ┊ ┊ . ┊ ✿ ┊ ┊ ┊ . ┊ . ┊ .┊. ┊ º ✶ º◇ ┊. ┊ ◇ ✦. ❀ º ✰. Rasanya jadi...