┉⸎ 05

17.8K 1.9K 429
                                    

Ada yg bangun jam segini nggak?
👀👄👀

.
..
.

ᝰ໋᳝݊↳ The Party↩ᝰ໋᳝݊


.
..
.

"Aku akan pergi."

Mendengar ucapan tiba-tiba dari bibir merah muda yang sejak satu jam lalu tertutup rapat membuat laki-laki bermanik ocean terbelalak terkejut.

"Ma-ma-maksudmu?"

"Jangan negative thinking dulu. Aku mendapat undangan pesta atas perayaan satu juta kopi novel milikku." ucap (y/n) menjelaskan.

Hatinya memang masih kecewa Gojou tidak memegang janji, tapi dia masih punya akal sehat agar tidak mengatakan kata-kata laknat pemutus hubungannya dengan Gojou, dengan mudah.

Gojou menghela nafas lega, pikirannya berkecamuk seandainya wanitanya mengatakan kalimat laknat yang menjadi momok ketakutan terbesar bagi Gojou. Dan mungkin, seandainya (y/n) nya mengatakan hal itu, Gojou akan langsung membawa (y/n) kekamar lalu mengikatnya agar tidak bisa keluar dari rumah.

Percayalah, sejenak Gojou berpikir seperti itu tadinya.

Ikat, kurung, dan jangan lepaskan kalau bisa langsung buat keturunan agar (y/n) tak bisa meninggalkannya. Tak peduli pemberontakan apa yang akan dilakukan (y/n), Gojou akan tetap melakukannya hingga wanita itu berpikir tidak ada tempat yang bisa dia jadikan pelarian karena akan selalu ada Gojou disana untuk membawanya pulang.

(Y/n) adalah milik Gojou seorang, dan Gojou tak menyukai pemikiran tentang cerai atau semacamnya. Katakan dia egois, tapi salahkan juga (y/n) yang bagi Gojou dia adalah sesuatu yang tidak bisa didapatkan dua kali yang membuatnya berbeda dari gadis-gadis lainnya. Unik, juga sangat berharga. Tak ternilai. Dan mesti menjadi milik Gojou selamanya hingga hembusan nafas terakhir.

"Aku ikut," ucap Gojou. Dia tidak akan senang miliknya disentuh terlebih lagi ini adalah pesta yang Gojou sendiri harus pastikan aman untuk sang putri miliknya atau tidak. Gojou akan langsung menyeret tuan putri kerumah jika mendapati hal tidak layak.

(Y/n) menghela nafas, memang dia masih mencintai Gojou, tapi mengingat sekarang dalam mata Gojou hanya tersirat keposesifan atas kepemilikan. Bisa dipastikan (y/n) tak akan bisa melepaskan diri barang sedetik saja kalau Gojou sudah bertitah menyebalkan dan mendadak posesif seperti saat ini.

Dia memang membenci-- ralat sangat membenci sifat Gojou yang sangat suka menangkap banyak betina kelaparan dan haus akan sentuhan pria, tapi (y/n) tak bisa sepenuhnya menyalahkan Gojou juga hanya karena pria itu dikerubungi lampu yang dikerubungi ngengat. Dia hanya sedikit kecewa atas sikap Gojou yang hanya membiarkan para ngengat menempelinya.

Gojou hanya terlalu ramah dan... Yah, suka bermain-main. Kasian sekali wanita-wanita yang menjadi korban harapan palsu Gojou.

"Iya, aku siapkan tuksedo nanti untukmu." jawab (y/n) atas ucapan -titah- Gojou padanya.

"Yang kembar ya. Biar kayak pasangan."

"Tapi kita kan memang pasangan!!!" jerit batin (y/n). Gojou, entahlah (y/n) bingung harus berbicara seperti apa. Kepalanya sakit dan pusing. (Y/n) lebih memilih mengalah dari pada melawan sifat kekanak-kanakan Gojou. Sangat tidak etis kalau kepala batu diadu dengan kepala batu. Jatuhnya nanti sakit.

.
.
.

Gaun malam berwarna hitam membungkus erat membentuk lekukan sempurna bak tubuh seorang Aphrodite juga potongan dada rendah yang menampilkan bahu dan selangka mulus miliknya. Gojou terlihat sedikit meneguk ludah menatap punggung polos yang tertutupi rambut yang diikat dan dijalin rendah dengan beberapa mutiara putih yang dibentuk seperti tiara mata air sang dewi cinta.

Ah, sial, kenapa mesti disaat sekarang Gojou merasa ingin menerkam (y/n)?

Adik kecil, tolong tahan sebentar, hanya satu jam dan kita akan berpuas diri diranjang hangat rumah tercinta.

Aroma citrus lembut yang dipadukan bunga musim semi menggelitik hidung mancung Gojou. Gojou sedikit menunduk, mengecup pelan leher jenjang sang istri yang terlihat tersaji menggoda. Rasanya Gojou tak rela leher mulus itu belum mendapat tanda kepemilikan darinya.

"Kita harus pergi," ucap (y/n) menahan bibir Gojou yang hendak memberi kecupan pada lehernya. "Aku tidak mau terlambat di pesta penyambutannya."

Gojou mengalah, tak masalah toh nanti dia bisa memuaskan diri setelah acara pestanya selesai.

Dengan tangan yang melingkar posesif dipinggang ramping (y/n). Membawanya menuju mobil sport yang jarang Gojou gunakan, dan hanya dia gunakan ketika ingin berpergian dengan (y/n).

Tangannya membuka pintu penumpang disamping pintu supir. "Silahkan masuk, tuan putri."

(Y/n) sedikit mengulas senyum tipis dibibir persiknya dan menunduk masuk kedalam mobil sport dua pintu itu.

Gojou mengembangkan senyumannya dan ikut masuk kedalam mobil, mengantar sang tuan putri menuju pesta dansa.

.
.
.

Lantai dansa terlihat sepi meski ada lagu pengiring jazz romantis yang berputar. Sebuah tangan terulur dihadapan (y/n). Matanya menatap mata bening kaca seperti samudra yang mengerling nakal padanya.

Gojou Satoru, terlihat seperti pembuas yang siap menyantap buruannya dilantai dansa.

Menerima uluran tangan, tubuh ramping (y/n) dibawa kelantai dansa. Gojou menghapus jarak diantara dia dan (y/n). Merapatkan tubuh didalam dekapan hangat, berputar sedikit seiring irama dan bergerak menyesuaikan tempo.

Mata ocean Gojou terlihat sedikit berkabut, "mereka menatapmu. Seperti ingin menerkam."

Mengulas senyum tipis, "kau cemburu? Padahal kau tahu aku hanya milikmu?"

Gojou sedikit mengerang mendengar suara rendah (y/n). "Apa kau minum tadi? Ada aroma alkohol dari bibirmu."

Giliran (y/n) kini yang mengerling nakal. Wajahnya merah merona lantaran mabuk, "tak masalahkan? Kau ada disampingku, jadi biarkan aku menikmati malam ini."

Gojou menyeringai, "aku bisa memberikan malam mendebarkan dan menyenangkan lebih dari ini kau tahu kan? Bagaimana kalau kita pulang dan mulai malam mendebarkan itu?"

(Y/n) menggeleng pelan, "tidak, nanti dulu. Aku masih marah padamu."

Tangan Gojou meraih rahang mulus (y/n), membuatnya mendongak menatap langsung kemata Gojou, "oh, ternyata istriku ini juga bisa marah rupanya."

Gojou sedikit menunduk, sebelah tangannya yang lain menahan dan memeluk pinggang (y/n) agar tetap rapat pada tubuhnya. Mengecup dan menyesap pelan bibir berpoles liptint merah muda. "Strawberry, huh? Masih jadi kesukaanku sejak dulu." ujarnya kembali menyesap bibir (y/n).

Para pemain tambahan terlihat menyingkir, membiarkan pasangan muda itu menikmati waktu mereka dilantai dansa. Mengumbar kemesraan dan kasih sayang tanpa peduli orang lain akan risih dan bersemu merah, malu.

"Ayo kita pulang dan melanjutkannya dirumah." final Gojou mengangkat tubuh (y/n) dan keluar dari ballroom.

.
.
.

T
B
C

.
.
.

San: chapter depan unboksing atau enggak nih 🌚🌚🌚??

.
.
.

See you next chapter 🌚👌🏻

10 Desember 2020

✔ ❝Wife❞ (Gojo Satoru x Reader)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang