5

290 23 29
                                    

Rich_fangirl disini~

Secara khusus aku meminta tolong untuk dengan ringan memberi vote dan komennya.

Terima kasih.

Happy reading~
.
.
.
.

°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Lima kasus dalam sebulan?"

Doyoung terkejut setelah mendengar laporan rekan kerjanya, Moon Taeil.

Baru hari pertama Doyoung kembali bekerja ia sudah disuguhkan oleh kasus yang cukup berat dan horor : pembunuhan 5 orang PSK.

"Ya. Awalnya kami mengira kalau kasus ini mungkin karena masalah pribadi. Namun setelah diteliti lagi, ini pembunuhan berantai. Karena dari satu korban dan korban yang lain memiliki ciri yang sama." Jelas Taeil.

Doyoung memeriksa berkas yang diberikan Taeil padanya. Ciri-ciri pada mayat korban semuanya sama. Mereka mati akibat tusukan dileher serta jari manis tangan kanan mereka hilang.

"Jelas pembunuhnya adalah orang yang sama. Sudah sampai mana penyelidikannya?" Kata Doyoung.

"Kami menyusuri TKP namun tidak ada bukti apapun mengenai pelaku. DNA pun tidak ditemukan. Pelaku melakukan pembunuhan begitu saja tanpa melakukan tindakan pelecehan seksual pada korban." Jelas Taeil.

"Ada kemungkinan pelaku sebenarnya tidak pandang bulu dalam mencari target." Kata Doyoung sambil terus mengkaji berkas-berkas di tangannya.

Baru saja Doyoung kembali dari bulan madu menyenangkan bersama istrinya, tapi ia sudah dihadapkan pada kasus rumit bin menyeramkan begini.

Setelah menghela napas keras, Doyoung meminta Taeil untuk ikut dengannya menuju TKP.

###

Rumah mewah bergaya minimalis itu sekarang sedang kedatangan tamu. Sang tuan rumah telah menyuguhkan minuman dan makanan ringan untuk menjamunya.

"Kamu tidak berubah sedikitpun, Hana. Tetap cantik." Ujar lelaki itu.

"Tampaknya kamu juga belum berubah." Balas Hana.

Lelaki itu tertawa renyah lalu menyesap teh hangat yang disiapkan Hana di atas meja kopi di ruang tamu.

"Aku masih tidak percaya perempuan sepertimu menikah." Ujar lelaki itu. "Dijodohkan pula. Lelaki itu pasti sangat hebat."

"Dia seorang polisi. Dan akan sangat merugikanmu kalau kamu sampai datang lagi kesini. Terlebih lagi, sepertinya kebiasaan lamamu belum hilang?" Kata Hana.

Lelaki itu tersenyum. Wajahnya yang amat sangat tampan sebenarnya mampu melelehkan hati wanita manapun. Namun sepertinya Hana tidak termasuk.

"Seorang Taeyong tidak pernah meninggalkan kebiasaan lama." Ucap lelaki itu.

Prang

Terdengar benda pecah dari arah dapur. Dengan sigap Hana bangkit, berjalan menuju arah suara itu.

"Lion,"

Kucing itu berada diatas bar dapur. Kepingan pecahan gelas kaca menyebar di lantai dan cairan sirup juga membasahi lantai dapur.

Dengan cepat, Hana mengangkat kasar tengkuk kucing persia itu dan membawanya ke halaman belakang.

"Apa yang terjadi?" Tanya Taeyong saat Hana berjalan melaluinya

Taeyong paham apa yang terjadi saat melihat lantai dapur yang berantakan.

Dengan kasar, Hana melempar kucing itu ke rumput. Lion merepet di sana sementara majikannya memandangnya dengan sangat menusuk.

Hana |•| ((Doyoung NCT)) [END✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang