"Analogi dari sebuah perasaan adalah perasaan itu sendiri." ~ Jericho Ibrahim Dimara. Nama itu terkenal di seantero SMA Sang Saka. Sepak terjang Jericho sebagai pembuat keonaran tidak perlu diragukan lagi. Untungnya wajah Jericho punya tingkat kegantengan yang tinggi. Jadi semua keberandalannya bisa termaafkan. Belum lagi dengan segudang prestasinya dalam bidang futsal dan band. Sayangnya karena tahun ini adalah tahun terakhir Jericho di SMA, dia harus insaf jadi badboy. Malik Pradipta Januar. Nama itu juga terkenal di seantero SMA Sang Saka. Kepintarannya yang berada diatas rata-rata, jabatannya sebagai Ketua OSIS, murid kesayangan para guru dan kecintaannya pada puisi membuat banyak cewek mengantri untuk bisa berpacaran dengannya. Ditambah lagi dengan wajahnya yang tampan. Sayangnya dari beribu-ribu bahkan jutaan kata yang bisa ia torehkan diatas kertas, tidak mampu membuat perempuan yang disukainya melirik untuk sebentar saja. Bagi Kimberly Natasya Sutanto atau yang akrab dipanggil Kimmy, definisi cowok sempurna adalah Jericho, bukan Dipta. Tingkah berandal Jericho selalu bisa membuat hati Kimmy berdebar-debar Bukan dengan rayuan atau puisi yang membuat kepalanya sakit saat membacanya. Kecintaan Kimmy pada si biang onar membuat Kimmy bertekad untuk mendekati Jericho dan menjadikannya sebagai pacar. Apakah usaha Kimmy akan membuahkan hasil? Atau ia akan berpaling hati? "Gue percaya, setiap orang punya tiga kesempatan dalam hidupnya. Kesempatan pertama adalah percobaan, jika gagal maka kesempatan kedua adalah pembuktian, jika masih gagal, maka di kesempatan ketiga, waktunya untuk berhenti." - Malik Pradipta Januar #edisikangensekolah selesai ditulis, 04 Juli 2020. © _darksides
14 parts