[Kisah baru 7 cucu Eyang Suro. Bisa dibaca dengan ataupun tanpa mengikuti cerita Terpaksa Mengejar Surga.] Setiap manusia punya cara untuk memperindah kehidupannya. Dengan mengabadikan setiap momen bahagia, berbagi canda dengan orang-orang kesayangan, membuat pesta kecil-kecilan, berburu senja sendirian, atau menciptakan mozaik doa lewat potongan-potongan luka. Sama seperti kalian, tujuh pemuda dalam kisah ini juga sedang mencari banyak cara untuk terus aman di tengah gurauan dunia yang kadang terasa berlebihan. Memilih untuk kembali mengudarakan tawa bersama sebagai obat pertama. Meributkan hal-hal tak berarti daripada pening memikirkan masalah seorang diri. Serta sibuk mendebatkan perkara recehan alih-alih sok bijak untuk menyambut baik satu takdir Tuhan. "Not her, but the bananas are my first love. God, thank you for creating this fruit." - Adyatama W. Arsaji - "Balikin iket rambut gue atau nggak ada sarapan hari ini." - D. Akmal Kenjiro - "Panggil kebo lagi, gue patahin leher lo." - Alfito Danar A - "Koko uwes, abang uwes, si bocil yo uwes. Target gue hari ini siapa lagi, yo?" - Senandika S. Bentala - "Siapapun tolong kasih gue pinjem baju. Kasihani gue, plis." - Anandatapa M. Raya - "Ada yang liat kaca mata item gue nggak? Stok masker gue kemaren di mana? Atau topi deh, gue pinjem bentar." - Nicola D. Alviananda - "Gue kangen banget sama si cantik. Dia lagi ngapain, ya?" - Ghifari I. Alvary - Decoration of Seven Loves moccamatha, 2024 #1 daylife [03-07-24] #3 heartwarming [28-06-24] © Hak Cipta Dilindungi oleh Allah SWT
9 parts