-rafandra galen andresta- bagaimana dengan kondisi mentalnya apabila selalu saja mendengar dan melihat kedua orangtua nya bertengkar di depan dirinya? 'ayah dan 'bunda yang juga terlalu sibuk dengan urusan mereka masing masing sampai dirinya selalu ditinggalkan. saking sibuknya, ia ingin bercerita kepada sang bunda saja hanya di abaikan. tidak ada bedanya dengan sang ayah, diabaikan bunda lalu mencoba untuk bercerita dengan sang ayah karna berpikir mungkin akan di dengar kan dan diberi respon yang baik olehnya, ternyata malah sebaliknya, sama seperti bunda, dirinya juga di abaikan. berharap akan sesuai dengan ekspetasi bisa di dengarkan tetapi malah bentakan yang di dapatnya. apa dia salah jika ingin menceritakan apa yang ada di benak nya kepada orangtuanya sendiri? apakah itu salah?? dan pada akhirnya dia hanya bisa memilih untuk memendam segalanya. karna menurut nya. "untuk apa juga aku berbicara bila ujung ujungnya hanya diabaikan" cuma satu orang di hidupnya yang mengerti segalanya tentang dirinya, -rakhairan marendra putra dirgantara- sahabat baiknya sejak kecil. ingin tau bagaimana dengan kisahnya, silahkan langsung dibaca aja ya guyss. cerita ini adalah karangan dari otak saya sendiri NOTE:dilarang plagiat!