Request from allyennnn .
Aku benar-benar minta maaf kalau fic ini nggak sesuai keinginanmu. Sebenarnya aku nggak terlalu mengenal anak-anak Johzenji, termasuk Terushima. Aku sudah mencoba menulis, tetapi ternyata memang susah ngebayanginnya. Alhasil, aku re-write cerita yang sudah pernah kupublish. 😭 Mohon pengertiannya, yaa.
Notice :
▪Tulisan ini pernah aku tulis di akun sebelahku—KookV.
▪AU; Yakuza! Terushima (19 years old) and Student! Yamaguchi (16 years old)
Warning : Ada adegan 🔞 di dalamnya.
...
Di luar sana hujan, udaranya dingin. Yamaguchi Tadashi duduk di sofa apartemen dengan secangkir coklat panasnya. Bersenandu pelan, membaca majalahnya.
Ting... tong...
Yamaguchi Tadashi bangkit di saat mendengar suara bel. Hari sudah menunjukkan pukul delapan malam, mungkin itu otou-sannya—pikirnya. Kasihan sekali harus pulang di tengah hujan begini.
"Otou-s—" Si pemuda dengan bintik di mukanya itu membukakan pintu ruangan apartemennya. Alisnya mengkerut melihat sosok lelaki berambut pirang berdiri di balik pintunya—ternyata bukan ayahnya.
Mata lelaki itu terlihat garang, seperti preman. Lelaki itu basah kuyup karena hujan. Sepertinya ia punya maksud tujuan yang kuat di apartemen ini sampai-sampai rela menerjang hujannya.
"E-ehm... kau... s-siapa?" Yamaguchi bertanya, mengepalkan tangannya takut.
"Ah? Kau pasti anaknya tuan Yamaguchi, ya? Yamaguchi Tadashi~?" Lelaki berambut pirang itu bersuara, menarik senyuman lebar di mukanya. "Apa ayahmu ada di dalam?"
"Uh... tidak, otou-san belum pulang dari kantor..." Yamaguchi menjawab, lalu menurunkan alisnya. Siapa orang ini? Bagaimana bisa tahu namanya? Mengapa tiba-tiba mencari ayahnya? Bibirnya pun bertanya, "Ehm, tuan siapa ya?"
"Tidak sopan~ Kau tidak mempersilahkan aku masuk dulu?"
Yamaguchi bingung ketika sosok lelaki di hadapannya bertanya seolah memerintahnya. Ia sebenarnya tak berani mempersilahkan orang asing masuk ke dalam kediamannya, tetapi lelaki pirang di hadapannya memasang menakutkan seolah tak ingin ditolak keinginannya. Ditambah—lelaki ini basah kuyup, Yamaguchi tidak tega.