Request from yamayama-chan
...
Hitoka Yachi. 16 tahun. Selama ini, dirinya selalu menganggap bahwa ia hanyalah seorang villager B di dalam hidup ini. Seseorang yang hidup seperti pemeran pembantu, tidak pernah menjadi pemeran utama.
Well, dirinya yang seperti ini... jatuh hati kepada seseorang dari klub voli. Dan dengan dorongan teman-teman sekelasnya, ia memutuskan untuk mengirimkan surat kepada lelaki itu. Memintanya untuk bertemu di pekarangan sekolah untuk mengajaknya berkencan.
"A—aku sudah baca surat dari Yachi-san, k-kau memintaku bertemu di pekarangan belakang, 'k-kan?"
Manik Yachi melebar. Oh, itu tidak salah. Dia memang mengirim surat, tetapi—
KENAPA JADI YAMAGUCHI-KUN YANG MENERIMANYA?!!! batin Yachi menjerit kencang.
☆
Mari kilas balik apa yang terjadi kepada Hitoka Yachi.
Yang Hitoka Yachi sukai adalah Tsukishima Kei, middle blocker Karasuno. Lelaki berkacamata itu menyita perhatian si gadis. Meski memiliki lidah yang garam, tetapi Yachi menyukainya. Bagaimana lelaki jangkung itu bermain voli dan memberikan block... selalu membuat jantung Yachi berbunyi 'doki-doki'.
Jadi, Yachi sudah membulatkan tekad untuk menyatakan perasaannya. Dengan surat yang berisikan 'Aku menyukaimu, sudah lama aku memperhatikanmu. Bisakah aku mendengar jawabanmu? Sepulang sekolah nanti, setelah latihan voli, di pekarangan belakang sekolah? -Hitoka Yachi'.
Pagi ini, Yachi buru-buru memasukkan surat itu ke dalam loker sepatu Tsukishima. Gadis itu berjinjit dan mengendap-endap. Pipinya merona samar, rasa gugup dirasanya. Di dalam loker itu, terdapat sebuah buku. Ia menyelipkan surat di dalam buku itu.
"Selamat pagi~"
Suara seseorang di dekatnya membuat gadis itu menjadi panik, takut jika Tsukishima melihatnya lebih awal. Yachi pun buru-buru menutup loker tersebut—meninggalkan suratnya di dalam buku...
Yang tidak ia sadari, itu buku catatan milik Yamaguchi Tadashi yang dipinjam oleh Tsukishima Kei.
☆
Kembali ke cerita.
Ini pulang sekolah, selesai klub, di pekarangan belakang sekolah.
'Jangan-jangan, buku tadi punyanya Yamaguchi-kun...' Muka Yachi memucat, meremas tas sekolahnya. Oke. Di dalam situasi ini, ia bisa mengerti bahwa Tsukishima belum membaca suratnya dan langsung memberikan buku itu kepada pemiliknya.
INI SEBUAH KESALAHPAHAMAN.
"A—anu, Yamaguchi-kun-"
"AKU JUGA SUKA YACHI-SAN," lelaki di hadapannya berucap dengan lantang. Mukanya sangat memerah, seperti apel yang siap dipetik. Matanya terpejam erat seolah ia mengumpulkan keberaniannya, "Aku menyukaimu sejak pertama kali Yachi-san menjadi manager klub voli! A-aku senang sekali dengan pernyataan perasaanmu! A—ayo kita berkencan!"