D u a

11.7K 1.7K 156
                                    

Jangan lupa tinggalin jejak:>

__________

2. Marah
___________

Dengan baju olahraga yang melekat di tubuhnya, Beby duduk di pinggir lapang seraya menatap ke arah kelas lain yang tengah bermain futsal.

Materi olahraga baru saja selesai, itulah sebabnya anak-anak kelas Beby dibebaskan untuk bermain apa saja.

Sedangkan kelas lain yang dimaksud adalah kelas yang tidak ada gurunya. Ya ... Namanya juga anak lelaki, selalu mencuri-curi waktu.

"Yang, minum."

Beby mengalihkan pandangannya ke arah cowok yang tengah mengatur napasnya. Gadis itu memberikan botol minumnya tanpa banyak bicara.

"Makasih." Cowok itu tersenyum seraya mengacak puncak kepala Beby.

Setelahnya, ia meneguk air itu seraya memejamkan matanya.

Beby melongo melihatnya, "Gue baru sadar pacar gue ternyata ganteng," gumam Beby.

Rios, cowok itu menatap Beby yang masih sibuk memperhatikannya. Tak lama setelahnya, cowok itu berdecak, "Jangan liatin gue kaya gitu. Muka lo mirip boneka mampang tau gak?" tanya cowok itu ketus.

"Mauan lo pacaran sama cewek mukanya kaya boneka mampang," sahut Beby kesal.

"Kasian, gue tau lo gak laku. Makannya gue pacarin," jawab Rios.

Beby hendak beranjak. Namun, Rios mencengkal tangan gadis itu sehingga ia kembali duduk. "Mau ke mana sih? Bentaran dulu kenapa."

"Mau ganti baju, gerah."

"Mau ditemenin?"

Beby melotot. Gadis itu merampas botol minumnya dari tangan Rios kemudian memukulkannya pada lengan cowok itu. "Gue bilangin Om Guntur, nih!" ancam Beby.

"Apaan sih?! Maksud gue, gue jagain di luar, gue tau ya cowok-cowok di sekolah ini suka ngintip-ngintip ruang ganti anak cewek," ujar Rios sewot.

"Termasuk lo?!" Beby menunjuk Rios.

Rios memutar bola matanya malas. "Dih nuduh."

"Yos, warung Eteh yok."

Rios dan Beby menatap ke arah segerombolan anak laki-laki. Yang Beby tahu, mereka adalah teman-teman sekelas Rios. "Ngapain?" tanya Rios.

"Nyebat."

"Heh! Gak! Minggat sana, jangan bawa Rios ke jalan saiton!" sahut Beby memasang tampang garang.

Rios melotot, cowok itu sontak membekap mulut Beby. "Duluan aja, nanti gue nyusul," kata Rios.

"Ya udah, duluan ya!"

Mereka berjalan pergi meninggalkan Beby dan juga Rios. Beby mengigit tangan cowok itu dengan kesal. "Heh monyet, lo suka nyebat? Gue bilangin---"

"Nggak."

"Bohong!"

Rios menghela napasnya pelan, "Gak bohong. Liat tuh bibir gue gak ada item-itemnya." Rios memanyunkan bibirnya pada Beby.

Beby menepuk bibir Rios dengan kesal. Gadis itu beranjak kemudian menepuk celana olahraganya yang kotor, "Sini gue tepukin." Rios sudah bersiap mengangkat tangannya.

"Sini lo gue tabok." Beby mengangkat tangannya.

"Niat gue nolongin, Yang. Kenapa malah marah-marah?" tanya Rios nge-gas.

"Udah ah, gue mau ganti baju." Beby pergi meninggalkan Rios.

Gadis itu berjalan menyusuri koidor untuk sampai ke dalam kelasnya. Gadis itu sesekali memperagakan gerakan tik-tok yang sering ia buat bersama Rios.

Enemy Boyfriend [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang