24. Alasan
Rios menatap Beby yang saat ini tengah makan di depannya. Namun, gadis itu nampak tak berselera.
Embusan napas kasar berkali-kali keluar dari dalam mulutnya. "Lo kenapa sih?" tanya Rios.
"Yos, kalau gue suka sama Abay … lo marah?"
Rios diam, cowok itu menatap ke arah lain. Lagi dan lagi ia merasa menyesal karna telah berselingkuh di belakang Beby.
Jika saja ia tak melakukannya, pertanyaan ini mungkin tak akan keluar dari bibir gadis itu. "Oh … gak papa-gak papa," jawab Rios cepat.
"Tapi dia ngejauh, Yos. Gue gak tau kenapa."
Rios tahu apa penyebab Abay menjauhi Beby. Ia jadi semakin menyesal menyia-nyiakan Beby Kemarin.
Sudah ia sakiti, sekarang cinta pada orang yang entah bagaimana kedepannya.
Rios meraih tangan Beby dan mengenggamnya, "By, kalau kemarin dia yang nemenin lo, sekarang bagian lo yang nemenin dia."
Ikhlas, Rios ikhlas jika akhirnya Beby harus bersama Abay.
Jika ini detik-detik terakhir Abay untuk bertahan hidup, setidaknya biarkan cowok itu bahagia dengan orang yang dicintainya terlebih dahulu.
Tapi … semoga saja Abay sehat selalu. Anggap saja iklasnya Rios, sebagai tanda maaf untuk Beby karna ia sudah menyakiti gadis itu kemarin.
"Nemenin dia? Emang … dia kenapa?"
"Emang kalau nemenin harus kenapa-kenapa dulu?!" tanya Rios ngegas.
Beby memukul tangan Rios dengan perasaan kesal. Gadis itu memilih kembali pada makanannya. "Kenapa lo suka sama Abay?"
"Lo jelek sih, jadi gue sukanya sama Abay," sahut Beby asal.
"Cantik lo?"
"Cantik lah, biarpun jelek sekalipun, gue udah pernah bikin seorang Arios Maheswara nyesel karna udah selingkuhin gue."
Rios berdecak kesal, cowok itu memilih merebut makanan Beby dan menyantapnya. "Rios makanan gue!"
"Lo udah gendut, liat gue …."
"Lo kurang gizi makanannya kerempeng," potong Beby cepat.
Rios mendengkus, "Kerempeng-kerempeng gini, dulu lo nyaman peluk-peluk gue."
"Lo—"
"Teh, Beby!"
Beby dan Rios mengalihkan pandangan mereka. Kenta, cowok itu mengatur napasnya setelah sampai di depan Beby dan juga Rios. "Kenapa lo?"
"Bang Abay," kata Kenta.
"Lah? Kok kenal Abay?" tanya Beby.
Rios menutup mulut gadis itu, "Abay kenapa?"
"Mamanya …."
"Mamanya bang Abay meninggal."
***
Rios, Beby, Kenta dan semua teman-teman Abay langsung berangkat ke kediaman Abay. Tentunya dengan izin ke sekolah.
Tubuh Beby mematung saat dilihatnya seorang gadis tengah memeluk Abay.
Beby meremas ujung seragam Rios, "Gue mau pulang, Yos," lirih Beby.
"By, lo kenal Mamanya Abay?" tanya Rios.
Beby mengangguk pelan. Gadis itu enggan menatap ke arah Abay yang duduk di samping jenazah Ibunya. "Liat dulu, gih."
Dengan ragu, Beby berjalan mendekat. Gadis itu dengan ragu duduk di samping Abay, cowok itu melirik Beby. "Turut berduka cita ya, Bay," kata Beby.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Boyfriend [Selesai]
Teen FictionBukankah sebuah hubungan itu didasari oleh kepercayaan? Lantas, Apa yang kamu lakukan ketika orang yang kamu percaya mengkhianati kamu? Bertahan atau tinggalkan? ________ Penasaran? Kuy masukin ke perpus!<3