E m p a t

9.6K 1.4K 190
                                    

________

4. GABUT

_______

"Yang Beb, yuhu!"

"Batagor pesenan Yang Beb!"

Beby dan Rios yang tengah duduk di kursi makan, langsung mengalihkan pandangan mereka pada dua orang remaja yang saat ini sudah ikut duduk di kursi kosong.

"Wah, Aa Bimo emang best." Beby mengacungkan jempolnya kemudian mengambil bungkusan itu.

"Halah, lo mah apa-apa juga best. Tai ayam ditaburin coklat sama keju juga lo pasti bilang best," sahut Dicky.

Beby tercengir lebar dan segera menyantap batagornya. Rios sengaja menghubungi kedua sahabat kelasnya untuk datang kemari.

Bukan apa-apa, bahaya jika Rios dan Beby berada di rumah hanya berdua.

"Rios? Lo ngapain sama Beby? Kok dia pake baju lo ...." Bimo menunjuk kaos yang dikenakan oleh Beby.

Beby mengangguk, "Gak tau, si Rios yang suruh ganti katanya di sini banyak setan. Gak tau apa hubungannya setan sama baju," jawab Beby.

Dicky dan Bimo saling tatap. Tak lama tawa keduanya menggelegar.

Rios menahan malu, ia yakin mereka pasti mengerti. Tapi masalahnya, wajah Beby terlihat seperti orang bodoh sekarang.

Gadis itu ikut tertawa padahal ia yakin Beby sama sekali tidak paham.

"Ituloh, By, si Rios tuh kaya ...."

"Ky!" Rios melotot.

"Jadi gini, By, sepasang manusia di tengah-tengah ada setan, terus si setan dorong kepala lo sama kepala rios biar---"

"Kejeduk?" potong Beby.

Bimo menganga. "Lupain, lo gak akan ngerti," ujar Bimo menyerah.

"Lo kesambet apaan jadian sama dia, Yos?" tanya Dicky menunjuk Beby.

"Gabut."

"Hah?!"

Flashback On

Rios dan Beby menatap langit malam di balkon kamar milik Rios. Kala itu, Beby dititipkan oleh orang tuanya karna mereka ada urusan ke luar kota.

Beby menggosok tangannya sendiri. "Yos, gue gabut banget."

"Sama," jawab Rios.

"Ngapain ya biar gak gabut?"

"Jadian yuk?"

Rios menghela napasnya saat mengingat hari jadian mereka yang jauh dari kata romantis.

Dicky dan Bimo menggeleng tak percaya, "Gila, beneran gabut cuy," sahut Bimo.

"Gue lain kali mau gabut jadi orang kaya ah, siapa tau gue jadi milioner batagor," sambungnya.

"Gak sekalian aja lo gabut pengen nikahin sepuluh orang?" tanya Dicky kesal.

Bimo mengangguk, "Ide bagus. Tapi ... Gue kasih mereka makanan apaan? Batagor kan ada, Yos, lo nanti jadi penghulu ya?"

"Edan sia."

***

Pagi hari di hari Sabtu, Rios baru saja selesai berolah raga. Cowok itu mengelap keringatnya menggunakan handuk kecil.

Melepas bajunya, kemudian menyimpannya pada keranjang pakaikan kotor.

"Om Rios."

Enemy Boyfriend [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang