T u j u h

8.4K 1.4K 733
                                    

7. Lo mau putus?

____

"Bimo, liat Rios?"

Bimo yang tengah membenahi tataan rambutnya, langsung menatap ke arah Beby yang sudah berdiri di depannya. "Lah? Bukannya dia bilang mau anter lo pulang? Katanya mau ke kelas doi," jawab Bimo.

"Rios gak ada ke kelas gue kok."

"Nyasar kali," sahut Dicky.

Beby mendengkus, "Lo pikir sekolah kita segede apa sampe Rios nyasar ke kelas gue?" tanya Beby.

Dicky dan Bimo tertawa bersamaan. Tapi, apa yang Beby katakan memang ada benarnya.

"Positif thinking aja, By. Mungkin Rios nyasar ke hati yang lain," sahut Bimo.

Beby diam. Rios memang agak aneh hari ini. Dari mulai semalam yang menolak telepon Beby, tadi pagi tidak menjemput, istirahat tidak menyuruh Beby ke kantin, dan sekarang … Rios entah ke mana.

Beby menggeleng, "Ngada-ngada lo kang Batagor," jawab Beby kesal.

Mana mungkin Rios begitu. Rios kan tidak pernah dekat dengan gadis manapun kecuali Beby, dan … mantannya.

"Mo, anter gue balik," ujar Beby.

"Lo manggil gue kaya manggil sapi, ya?" kesal Bimo.

"Ya---"

"BIMO … eh, Beby? Lo belum balik?"

Beby, Bimo, dan Dicky mengalihkan pandangan mereka bersamaan. Ketiganya menatap ke arah Alya---Teman Beby sekaligus kekasih Bimo.

Gadis itu menangkup pipi milik Beby kemudian memperhatikan wajah gadis itu. "Lah, beneran si Beby. Tadi yang sama si Rios siapa anjir?" pekik Alya heboh.

Beby langsung terdiam saat itu juga. Gadis itu menatap ke arah Dicky dan juga Bimo. Namun, mereka menggeleng pertanda tak tahu apa-apa.

"Bimo, temen lo sama siapa?" tanya Alya galak.

Bimo mengangkat kedua tangannya, "Gue gak tau, Yang," jawab Bimo.

"Kalau sampai si Rios selingkuh, awas aja … lo yang gue putusin!" ancam Alya.

Alya langsung menarik Beby pergi meninggalkan ruang olah raga. Bimo menganga tak percaya mendengar ucapan yang keluar dari dalam mulut Alya. "Si Rios yang salah, gue yang terancam jadi jomblo."

Di lain tempat, Rios baru saja menghentikan laju motornya. Gadis di belakangnya turun dari atas motor.

Rios membenahi rambut gadis itu dan tersenyum, "Lo cantik," kata Rios.

Regita---gadis itu mengulum senyumnya. Tangan Rios terulur mengusap bibir gadis itu. "Nah gitu dong, senyum."

"Beby?" tanya Regita.

Rios mendadak diam. Cowok itu menurunkan tangannya, menarik napas pelan, cowok itu memejamkan matanya sesaat. "Nanti," jawab Rios.

"Kapan?"

"Kalau waktunya udah tepat," jawab Rios.

Waktu yang tepat? Kapan? Bahkan, Rios saja masih bingung dengan hatinya sendiri. Memangnya, ia akan rela jika suatu hari Beby membencinya?

"Lo Sayang sama gue atau cuman main-main sih, Yos?" tanya Regita.

"Gue serius," jawab Rios.

Cowok itu kembali menyalakan motornya, "Gue ke sekolah lagi, ya?" pamit Rios.

"Jemput Beby?" tanya Regita terlihat kesal.

Rios tersenyum dan menggeleng, "Gue latihan futsal," jawabnya.

Enemy Boyfriend [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang