30. Ending
Hari ini, adalah hari kelulusan Rios dan juga Beby. Itu artinya, sudah satu tahun setengah Abay pergi meninggalkan Beby.
Dengan seragam yang sudah dicoret-coret oleh pilox, Beby dan Rios berdiri menatap orang tua mereka yang ternyata sudah berdiri di depan rumah Beby.
Beby tersenyum canggung, ia memberikan piloxnya pada Rios. "Eh, kok gue sih?!" kesal Rios tidak terima.
Cowok itu memberikannya lagi pada Beby.
"Bagus, siapa yang suruh kotor-kotoran kayak gini?" tanya Daffa.
"Beby diajak Rios!" elak Beby.
Rios melotot, cowok itu menggeleng kuat, "Rios dipaksa sama Beby."
"Heh! Kok gue, sih?!"
"Rios," tegur Anneth.
Rios menunduk, cowok itu menyenggol lengan Beby dengan sikunya. "Diem lo!" kesal Beby.
"Lagian Mama sama Papa ngapain ke rumah Beby?" tanya Rios.
"Emang salah berkunjung ke rumah calon besan?" Guntur balik bertanya.
Daffa melotot, pria itu menggeleng kuat, "Daffa gak setuju anak Daffa sama Rios!" kata Daffa.
"Orang anaknya mau, kok." Guntur melirik Beby yang tengah tersenyum.
"Om, tolong-"
"Udah, ayo ke dalem. Mama sama Tante Anneth udah masak buat kalian," ujar Ana.
Beby dan Rios langsung berlari masuk ke dalam rumah. Jika Ana yang memasak, sudah pasti keduanya akan rela untuk rebutan walau hanya 1 potong tempe.
Karna, menurut mereka masakan Ana adalah makanan paling enak yang pernah mereka makan.
"Gue duduk di sini!" Beby menunjuk kursi yang ia rasa gampang untuk mengambil makanan yang mana saja.
"Gak! Lo udah gendut. Lo di kamar mandi aja sana," usir Rios.
Beby dan Rios masih sibuk rebutan kursi.
Sampai akhirnya ... Boby yang baru saja masuk, memilih duduk duluan di sana.
"Yah! Boby! Awas gak?!" kesal Beby.
Boby menggeleng, "Nggak."
"Udah, kenapa pada rebutan, sih?" tanya Ana yang baru saja masuk bersama Anneth, Guntur, dan juga Daffa.
Beby melirik Rios kesal, "Itu tuh, Rios gak mau ngalah sama cewek. Emang dasar banci."
"Woi, seenak jidat lo ngatain gue banci!"
"Udah, cepet duduk."
***
Di sinilah mereka sekarang. Duduk di samping makam Abay, dengan bunga yang sudah mereka letakan di depan batu nisan.
Beby tersenyum, "Udah setahun lebih lo pergi, Bay. Gue udah lulus sekarang," kata Beby.
Keduanya juga sudah berganti baju. Setelah acara makan tadi, keduanya memilih berkunjung menemui Abay.
"Tapi ... gue tetep kuliah di Indonesia kok. Jadi, setiap minggu gue bisa dateng ke sini kaya biasanya."
Beby menarik napasnya pelan, "Kalau gitu, gue sama Rios pulang dulu ya, Bay. Minggu depan kita ke sini lagi."
Beby dan Rios beranjak, setelahnya mereka memilih pergi meninggalkan makam Abay.
Keduanya masuk ke dalam mobil. Beby menunduk, ia selalu merasa sedih ketika berkunjung kemari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Enemy Boyfriend [Selesai]
Teen FictionBukankah sebuah hubungan itu didasari oleh kepercayaan? Lantas, Apa yang kamu lakukan ketika orang yang kamu percaya mengkhianati kamu? Bertahan atau tinggalkan? ________ Penasaran? Kuy masukin ke perpus!<3