Halo, masih ada orang kah?
..
"Sehun, nanti aku ikut mengantarmu sampai bandara ya? " Tiga hari terlewati begitu saja, nanti malam Sehun harus kembali ke Korea.
"Tidak hyung, itu terlalu larut. Belum lagi nanti kau harus pulang sendiri" Sehun yang tengah sibuk memasukkan bajunya ke koper menyahuti.
"Aku sudah dewasa Sehun, aku bahkan lebih tua darimu, aku bisa menjaga diri."
"Tetap saja aku khawatir"
"Tapi aku ingin ikut, mana tega melihat adik tersayangku pulang tanpa ada yang mengantar" Baekhyun masih berusaha merayu.
"Tidak hyung"
"Ayolah, aku akan baik-baik saja. Lagipula 10 tahun terakhir aku juga selalu sendiri" ujar Baekhyun memberikan puppy eyes-andalannya.
Dan Sehun selalu kalah jika sang kakak sudah mengeluarkan jurus itu. Si pria berkulit pucat nampak menghela nafas "Baiklah, tapi hanya jika kau mengajak salah satu temanmu ikut, aku tidak mau kau pulang sendiri dari bandara nanti""Itu merepotkan, aku bukan anak-anak yang harus ditemani kemana-mana"
"Yasudah kalau begitu tidak usah pergi"
Baekhyun mendengus "Aish! Baiklah" Setelah mengatakan itu, dengan langkah kesal dan wajah tertekuk Baekhyun berjalan keluar kearah kamar miliknya.
Sehun tersenyum simpul, sudah paham benar tabiat kakak semata wayangnya. Dia masih sama seperti dulu, sifat kekanakannya tidak berubah. Umur mereka hanya terpaut 3 tahun, sejak kecil Baekhyun memang sangat cengeng dan suka merajuk. Sering menangis karena hal-hal sepele. Sehun yang notabene seorang adik malah terlihat seperti kakaknya, selalu disamping Baekhyun untuk menenangkan dan menghibur jika ia bersedih.
Kalau boleh jujur sebenarnya saat kecil Sehun sadar jika kedua orangtua mereka lebih memanjakan Baekhyun daripada dirinya. Normalnya ia sebagai seorang adik akan merasa kesal dan cemburu, tapi Sehun tidak. Karena Baekhyun itu terlalu manis, kakaknya itu benar-benar polos dan Sehun tak bisa marah atau kesal padanya.
..
Setelah menimang beberapa nama teman yang akan ia mintai tolong menemaninya ke bandara, akhirnya pilihannya jatuh pada Chanyeol. Ia takkan mengajak Krystal atau Wendy, mana tega membawa teman gadisnya itu keluar di jam 11 malam. Dan, Vernon letak rumahnya cukup jauh, pasti akan sangat merepotkan. Jadi pilihan terbaik adalah Chanyeol, karena Baekhyun tidak memiliki kenalan lain lagi selain mereka berempat.
Baekhyun sudah memencet bel, mengetuk pintu dan beberapa kali memanggil nama Chanyeol. Tapi penghuni dari dalam sana tak kunjung keluar juga.
"Apa dia bekerja? Apa aku hubungi saja?" Sudah sedetik ini Baekhyun akan merogoh sakunya "bodoh, aku bahkan tak punya nomor telponnya" Baekhyun merutuki dirinya sendiri, kalau begitu tak ada cara lain selain menghampirinya ke Cafe.
Mereka berdua memang belum bertukar nomor ponsel, pikirnya untuk apa kalau bisa langsung mengahampiri. Tapi sepertinya disaat seperti ini dia sangat membutuhkannya.
Pria manis itu melangkahkan kakinya masuk dalam cafe. Melihat sekeliling mencari dimana gerangan Chanyeol berada.
Dapat, pria itu sedang mencatat pesanan pelanggan.
"Richard"
"Oh Baek, mau pesan apa?" Sapa Chanyeol saat menangkap siluet si manis tetangga sebelah.
"Tidak, aku datang bukan untuk memesan. Aku ingin bicara denganmu, bisa minta waktu sebentar?"
Berkedip-berkedip-berkedip
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Live London [Chanbaek END]
FanfictionTentang Chanyeol, Baekhyun, dan London. Baku First work, semoga suka. Start : 7 Oktober 2020 End: 8 Oktober 2021