Part 7

1.9K 255 39
                                    


Chanyeol memasuki apartemennya dengan jantung yang masih berdebar hebat. Merutuki aksi gilanya di apartemen sebelah. Baekhyun bahkan baru setuju untuk lebih terbuka padanya. Dan, Park Chanyeol dengan otak udang itu malah hampir menciumnya hari ini.

Bagaimana jika baekhyun kembali menarik diri setelahnya? 'Dasar Park Chanyeol idiot!' makinya dalam hati sambil memukul kepalanya beberapa kali.

Pria itu meletakkan seluruh bawaannya di sofa. Kemudian beralih menyentuh dada kirinya "Berhentilah berdebar dengan cepat!" monolognya.

...

Sehari telah berlalu, tapi bayangan itu masih setia menghantui chanyeol. Ia bahkan hampir tidak tidur semalaman. Kantung mata besar kini menghiasi paras rupawannya.

Sedang ditempat lain si manis tengah sibuk mempersiapkan pameran. Hari ini adalah jadwal pengumpulan sekaligus penilaian karyanya. Sudah sejak pagi buta pria itu bersiap. Membawa kanvas besarnya bersama alat-alat lain yang entah apa menuju aula utama fakultas seni.

Sesampainya di aula, banyak mahasiswa lain yang sedang mempersiapkan pameran. Ia juga bisa melihat wendy dan krystal sedang berdiri diujung ruangan.

"Selamat pagi" sapa baekhyun menghampiri keduanya.

"Oh, Brian kau datang" balas wendy

"Hai" jawab krystal singkat, sepertinya moodnya sedang buruk.

"Bagaimana lukisanmu?" Baekhyun membuka pembicaraan.

"Aku melakukan yang terbaik" wendy menjawab antusias. Sedang Krystal bertambah merengut dibuatnya. Baekhyun melihat kearah wendy, wendy yang paham akan tatapan itu hanya mengendikkan bahunya.

"Hey! What's up guys." Vernon menginterupsi. Ini cukup mencengangkan karena pria itu sudah datang di jam ini. Baekhyun dan wendy membalasnya dengan kata Hai dan senyum singkat.

"ada apa ini, oh ada apa dengan wajahmu putri es?"

"Diam kau! Jangan memperburuk suasana hatiku!"

"Ada apa? Ada masalah? " tanya baekhyun mulai penasaran sekaligus khawatir.

"aku kesal!" jawab krystal sambil meremat kedua tangannya.

"kenapa?"

"Kau tau si idiot mark itu? aku memintanya mengerjakan lukisan potret ku. Dan, kau tahu dengan bodohnya dia malah melukis wajahku!" vernon yang mendengar itu hampir meledakkan tawa. Tapi urung saat melihat tatapan membunuh krystal kearahnya.

"Lalu bagaimana caranya aku mengumpulkan tugas ini sekarang?" ia mengangkat lukisannya, wajahnya memerah karena kesal.

"kau katakan saja jika kau sangat terpesona pada dirimu sendiri" jawab vernon asal.

"Dan si Charlotte itu akan menyuruhku melukis ulang atau nilaiku berakhir dengan D atau E"

"Atau katakan saja yang ada di lukisanmu adalah saudara kembar?" wendy memberi saran, sambil menyematkan senyum kikuk diakhir kalimat.

"tidak adakah saran yang lebih baik?" tanya si Jung sambil menatap baekhyun dengan wajah melasnya.

Baekhyun yang mengerti maksud tatapan itu sedikit meringis "Maaf aku tidak memiliki ide untuk yang satu ini. Jadi berharap saja agar Mrs. Charlotte mau berbaik hati" ucap baekhyun dengan wajah prihatin, memberikan tepukan ringan dipundak sang gadis.

"PAMERAN AKAN DIMULAI 1 JAM LAGI. KITA TIDAK MEMILIKI BANYAK WAKTU. DIMOHON AGAR SEGERA BERSIAP" mendengar pengumuman itu lekas semuanya kembali menuju meja display masing-masing. Begitupula dengan baekhyun, wendy, dan vernon. Sedangkan Krystal hanya bisa mengerang frustasi ditempatnya.

Love Live London [Chanbaek END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang