***
Yang lupa sama ceritanya baca previous chapter ya..Happy reading
***
"... Baek?"
"Ya?!" lamunan Baekhyun buyar ketika Chanyeol tiba-tiba menarik dagunya hingga wajah mungilnya tertunduk. Sepasang manik itu bertemu pandang dengan milik Chanyeol yang sedang berbaring di pangkuannya.
"Ada apa? Kau terlihat tak fokus, ada sesuatu yang terjadi?" tanya Chanyeol khawatir. Jam telah lewat tengah malam, dua orang itu sebenarnya tengah menghabiskan akhir pekan dengan menonton bersama seperti biasa. Namun kali ini hanya Chanyeol yang berakhir menikmati tayangan film itu sementara Baekhyun tenggelam dalam pikirannya sendiri.
Baekhyun tak menjawab apapun, alih-alih membenarkan posisi duduknya. Chanyeol yang tak kunjung mendapatkan balasan tentu merasakan ada sesuatu yang janggal. "Jangan menyembunyikan apapun, kau bisa mengatakannya padaku,"
Baekhyun meremat ujung kaosnya dengan manik tak berani menatap kepingan hitam si tinggi "Tadi ayahmu datang kemari." jawab Baekhyun pada akhirnya.
Chanyeol dengan cepat bangkit dari posisi berbaringnya, ekspresi pria itu panik dan tubuhnya seketika menegang. "Ayahku datang? Dia melakukan sesuatu? Apa dia menyakitimu? Kau baik-baik saja kan?"
Baekhyun memberikan gelengan pada serentetan pertanyaan yang Chanyeol berikan "Dia tak melakukan apapun, dia hanya memintamu pulang." Mendengarnya wajah tegang Chanyeol langsung melunak diikuti napas panjang yang tanpa sadar ia hembuskan lega.
"Syukurlah dia tak melakukan apapun."
Setelah respon itu Baekhyun tak mendengar apa-apa lagi, oleh karena itu ia kembali mengucapkan kalimat terakhirnya memastikan agar Chanyeol mendengar dengan jelas. "Chanyeol kau harus pulang."
Chanyeol memandangi wajah Baekhyun dalam diam untuk beberapa saat "Kenapa?"
"Ayahmu meminta agar kau melanjutkan perusahaan." ucap Baekhyun sambil mengangkat kepalanya untuk melihat ekspresi Chanyeol.
"Kau mau ikut pulang bersamaku?"
Baekhyun termenung sesaat, lalu menundukkan kepalanya
"T-tidak, aku tidak akan kembali ke Korea. Kau kembalilah, aku akan tetap di sini-" jawab Baekhyun lirih."Kalau begitu aku takkan pulang." ujar Chanyeol tanpa beban sambil menyandarkan tubuhnya pada sofa.
"Tapi ayah bilang perusahaan sedang mengalami kesulitan.."
"Aku tidak peduli Baek, lagipula aku tidak suka berkutat dengan kertas-kertas itu. Biarkan saja, tidak perlu ditanggapi serius aku akan tetap disini bersamamu."
"Ayahmu bilang hanya kau yang bisa menyelamatkan perusahaan Chan, dan kau adalah putra satu-satunya jadi perusahaan akan menjadi tanggung jawabmu."
"Tidak perlu dipikirkan, biarkan ayahku mencari orang lain. Aku tidak tertarik mewarisinya."
Baekhyun semakin bingung harus mengatakan apalagi, menjadikan perusahaan sebagai alasan agar Chanyeol pulang sepertinya takkan berhasil. Haruskah ia mengatakan yang sejujurnya? Tapi Park Sungjin melarangnya, pria itu bilang ia harus merahasiakannya dari Chanyeol.
"T-tidak hanya itu, kau harus pergi Chanyeol- emm.. kau harus pulang secepatnya, aku tak ingin kau menyesal." Chanyeol kali ini mengernyit, menurutnya perilaku Baekhyun sangat aneh. Kenapa si mungil itu begitu memaksa agar ia pulang?
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Live London [Chanbaek END]
أدب الهواةTentang Chanyeol, Baekhyun, dan London. Baku First work, semoga suka. Start : 7 Oktober 2020 End: 8 Oktober 2021