Part 10

1.9K 229 10
                                    

Baekhyun menepuk pundak Chanyeol beberapa kali, mencoba membangunkan pria tinggi itu dari tidur lelapnya. Entah sejak kapan Chanyeol benar-benar jatuh tertidur disana.

"Richard, kita sudah sampai" Perlahan kesadaran Chanyeol mulai kembali, matanya mengerjap mencoba menyesuaikan bias cahaya yang masuk ke retina. Pria itu mengernyit sedikit merasa linglung. "Kita harus segera turun, sebelum kereta kembali berjalan" ucapan Baekhyun menyadarkannya, dengan segera pria jangkung itu menegakkan tubuh, mengusap wajahnya kasar untuk kemudian bangkit dari sana.

Dinginnya udara malam di bulan November menusuk sampai tulang. Orang-orang pasti lebih memilih berdiam diri dirumah dengan selimut tebal dan coklat panas daripada harus menelusuri jalanan London di jam ini. Tapi sayangnya kedua adam itu diharuskan berjalan kaki sejauh 200 meter dulu agar bisa sampai di apartemen miliknya.

"Kau kedinginan?" Chanyeol bertanya saat netranya menangkap Baekhyun yang sedikit menggigil, padahal tubuh itu sudah dilapisi Jacket tebal dengan bulu-bulu dibagian kerah lehernya.

"Sedikit"

"Kau mau menggunakan jaketku?" Chanyeol menawarkan, padahal pria itu hanya menggunakan Jacket kulit berwarna hitam dengan sebuah hoodie sebagai dalaman.

"Tidak perlu, Kau pasti juga kedinginan. Lagipula sebentar lagi kita sampai" jawabnya sambil menenggelamkan wajahnya di bulu-bulu yang ada di sekitar lehernya.

"Kalau begitu jangan berjalan terlalu jauh dariku. Kita harus saling berdekatan agar merasa lebih hangat" Setelah kalimat itu terucap Chanyeol tanpa aba-aba menarik Baekhyun mendekat dimana membuat si manis sontak berjengit dan refleks menjauhkan tubuhnya.

"Sudah kubilang jangan jauh-jauh" Chanyeol kembali menarik tangan Baekhyun, menghapus jarak yang pria itu ciptakan.

"Tapi ini terlalu dekat" Yang lebih mungil mengambil dua langkah kesamping menghindari tubuh jangkung Chanyeol. Tapi sayang, sekali lagi pergerakannya tertahan.

"Lebih dekat lebih baik, dengan begitu kita tidak akan merasa dingin" ujar Chanyeol tanpa dosa sambil menampilkan senyum idiot yang entah mengapa masih membuatnya terlihat begitu tampan. Tangannya setia menahan agar Baekhyun tidak menjauh.

Baekhyun menghela nafas panjang tidak bisa lagi mengelak, hanya bisa pasrah. Chanyeol itu lebih keras kepala darinya dan dia yakin tak akan bisa menang melawanya "Baiklah" Mendengar itu Chanyeol diam-diam tersenyum dibuatnya.

Mereka kembali melanjutkan langkah dalam diam, sebenarnya Baekhyun tidak nyaman karena posisinya yang begitu berdempetan. Membuat jantung dibalik dadanya itu terus-terusan ribut.

"Baek" Chanyeol memecah keheningan.

"Ya?" Baekhyun yang merasa dipanggil mendongakkan wajahnya. Menatap Chanyeol yang juga melihat kearahnya.

"Baekhyun?" Sekali lagi Chanyeol memanggilnya.

"Ada apa?" Baekhyun menatap Chanyeol bertanya-tanya. Pria itu hanya memanggil namanya tak kunjung mengatakan suatu kalimat apapun. Membuatnya jadi bingung sendiri.

"Jadi benar namamu Baekhyun?" lontaran itu seketika membulatkan mata coklatnya. Baru menyadari Chanyeol barusan memanggil nama aslinya, Baekhyun, bukan Brian seperti biasa.

"Eh? D-darimana kau tahu namaku?" ucapnya sedikit terbata, ia terkejut pria itu bisa mengetahui nama aslinya. Apa Chanyeol sudah tahu siapa dia? Ini bukan hal yang baik jika pria disampingnya ini benar-benar tahu tentang identitasnya, ia tak ingin nama baik ayahnya tercoreng karenanya. Meskipun sebenarnya Baekhyun tak melakukan suatu hal apapun yang bisa mempermalukan keluarga.

"Sehun"

"Sehun?"

"Aku tidak sengaja mendengar darinya saat memanggilmu" Baekhyun memejam sesaat, merasa lega Chanyeol hanya tidak sengaja mengetahui namanya. Setidaknya dia masih aman sekarang. Tapi tetap saja dalam hati pria manis itu merutuki kebodohan adiknya.

Love Live London [Chanbaek END] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang