Untuk Annisa

part 6

" aku temenin ya "

" Eh "
Aku kaget banget ketika melihat mas arya tiba-tiba lari kecil disampingku.

" Mas arya ngapain disini ?"

" Kebetulan tadi lari sore, lihat kamu yaudah aku samperin "

" Oh... "

" Awwww ... "
Aku berhenti sejenak karena kaki aku terkilir .

" Nis.. kamu gak apa ?"

" Aduh kayaknya kaki aku terkilir mas "

Dengan sigap mas arya memijit kaki ku.

" Udah enakan ? "

" Udah mendingan , makasih ya "

" Kapan kamu pengumuman nis ?"

" Besok mas... "

" Berarti semua rangkaian tes udah kamu lewati"

" Udah "

" Semoga lulus ya anisa "

Aku hanya membalas dengan senyuman.

" Oya kamu mau pulang ? "

" Iya mau langsung pulang, mau istirahat persiapkan diri untuk pengumuman besok "

" Mau aku anter pulang gak ?"

" Gak usah mas, anisa bawa mobil "

" Oke nis.. sampai jumpa "

Aku berlalu keparkiran.

***

Aku duduk didepan meja makan , memakan sebuah apel .

" Nis... Udah mandi ?"

" Udah ma "

" Kamu kenapa kayak ada yang dipikirin ?"

" Ma, kok bagas belum ada libur ya ?"

" Bagas temen kamu itu ?"

" Iya.. semenjak pendidikan, bagas belum ada tlp anisa ma "

" Kamu ini namanya juga lagi pendidikan, ya jangan dicari "

" Ya siapa tau bisa libur ma "

" Sudah sana istirahat, persiapkan diri buat besok "

" Tapi ini kan sudah 4 bulan ma bagas pendidikan "

" Masih ada 5 bulan lagi nis, kan pendidikan TNI itu 9 bulan. "

Aku terdiam ... Dan berlalu kekamar.

***
Anissa putri maharani

" Alhamdulillah aku lulusss "

Aku berlari memeluk mama dan papa yang mendampingiku.

" Ma anissa lulus "

Mama dan papa memelukku.

" Selamat ya anak mama, akhirnya anak mama menjadi kowad di akmil. "

***
Aku menjalani pendidikan. Selama di akmil aku jarang sekali memegang hp, itupun di 3 bulan pertama aku bisa berkomunikasi dengan mama.

Dan dari tempatku menempuh pendidikan aku baru tau kalo aku dan bagas nanti tidak akan pernah bisa bersatu.

Aku yang nanti berpangkat letnan dan bagas berpangkat sersan.

Menyesal...
Ya aku sangat menyesal...
Bagaimana mungkin ini tidak aku ketahui tentang kepangkatan.
Dengan siapa nanti aku tidak boleh jatuh cinta.
Seandainya saja aku mengikuti kata hatiku kuliah dikedokteran, pasti tidak akan seperti ini jalan cintaku dan bagas.