part 12

81 5 0
                                    

" dokter bu rara mengalami kejang "

" Hah ? "
Bergegas aku berlari keruangan rawat rara .

Mas bagas panik, tangannya tak pernah melepaskan geganggaman rara.

" Sus..panggilkan dokter Tia sp. Kandungan "

" Baik dok "

" Ra... Kamu bertahan ya "
Ucapku pada rara.

Tak lama dokter tia datang dan menangani rara.

" Gimana dok keadaan bu rara ?"

" Kondisinya sangat memprihatinkan dokter anisa , ibu rara mengalami keracunan kehamilan. Ini sangat membahayakan ibu dan bayinya "

" Tolong dok selamatkan ibu rara, dia sahabat saya dok "

" Saya akan berusaha semaksimal mungkin dokter anisa, bantu doa  ya... Tadi suami ibu rara sudah saya beritahu . "

" Lalu bagaimana keadaannya sekarang dok ?"

" Untuk sementara ini ibu rara sudah tenang "

" Baiklah dokter tia, terimakasih "

***

" Ra... Yang kuat, aku sayang sama kamu ra "
Aku melihat Mas bagas menangis dihadapan rara.

Pelan aku berjalan mendekati rara yang terbaring lemas.

" Ra... Sembuh ya "

Pelan rara membuka mata.

" Nis... Aku minta maaf "

" Aku sudah memaafkan ra, gak ada yang salah "

" Gara-gara aku, kamu dan mas bagas gak bisa sama-sama "

" Ra.. udah ya... Jangan mikir apa-apa dulu, yang terpenting kesehatan kamu "

" Aku minta maaf nis "

Rara memeluk ku.

Tiiiiiitttttttttt.....

Aku terkejut dan melepas pelukan rara.

" Ra... "

" Rara...ra jangan tinggalin aku ra "

Rara meninggal...

Mas bagas menangis dipelukan rara.
Badanku lemas melihat rara.

Aku menangis....

Aku tak menyangka secepat itu rara pergi.
Rara... Bagaimana pun kamu adalah sahabat aku.

Sahabat semenjak duduk dibangku sekolah.
Kamu yang selalu mengalah demi aku.

***
Aku datang dipemakaman bersama mas arya.
Setelah mas arya tau semuanya.
Aku menceritakan apa yang terjadi antara aku, rara dan mas bagas.

" Terimakasih nis kamu sudah datang dipemakaman rara "

" Sama-sama mas, yang sabar ya "

" Ayo anisa kita pulang "
Ajak mas arya.

Aku pergi mengikuti langkah mas arya.

Aku dan mas arya sama-sama terdiam didalam mobil.

" Hari ini kita kembali ke samarinda nis "

" Iya mas, tugas aku udah selesai "

" Aku bantu siap-siap ya "

" Iya mas "

***

Aku dan mas arya kembali ke samarinda.

Selama perjalanan aku banyak diam.
Aku masih dirundung duka atas kepergian rara.

Untuk AnnisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang