part 8

126 3 0
                                    

" mau dibantu ?"

Mas arya datang menghampiriku di Rumah sakit dimana aku praktek.

" Mas arya, kok disini ?"

" Tadi berobat gigi, terus aku lihat kamu "

Mas arya membantuku membawa tumpukan berkas pasien.

" Kenapa berobat gak dirumah sakit TNI aja, disini kan antri banget mas "

" Biar bisa ketemu kamu "

" Udah deh gak usah nge gombal "

" Emangnya gak boleh ya ketemu ?"

" Mas arya kan kemarin malam udah kerumah anisa "

" Tapi kan gak ketemu sama kamu nis, kamunya udah tidur "

" Maaf ya mas "

Mas arya tersenyum kepadaku.
Kami berjalan beriringan menuju ruang kerja ku.

" Nis.. udah waktu nya jam istirahat siang, kita makan siang yok "

" Mmm.. jangan tolak aku terus nis "

" Oke baiklah, mas arya tunggu dulu ya, anisa mau beresin ini dulu "

" Oke aku tunggu diluar ya "

***
Aku dan mas arya keluar rumah sakit menuju sebuah rumah makan untuk makan siang.

" Nis... Sebenernya ada yang mau aku omongin sama kamu "

" Mmm.. mau ngomong apa mas ?"

" Nis... Kamu tau kan semenjak pertama kali kita ketemu 4 tahun lalu dan sampai sekarang perasaan aku ke kamu gak pernah berubah. Berkali-kali kamu menolak ku tapi aku tetap bertahan dan bersabar nunggu kamu sampai kamu mau terima aku "

Aku terdiam dan tertunduk.
Sejujurnya ada perasaan kasian dan malu kepada mas arya.
Sebegitu besar cintanya sama aku, sampai dia rela nunggu aku.

" Maafin anisa kalo sikap anisa selama ini menyakiti mas arya "

" Enggak nis... Gak ada yang salah... Aku gak salah mencintaimu, dan kamu pun gak salah atas sikap mu. Kamu berhak menolak atau menerima ku. "

Aku hanya terdiam ....

" Mmm...mas arya serius sama anisa ? "

" Nis.. 4 tahun aku berusaha terus deketin kamu, biar hati kamu luluh. Apa kamu masih mengharap bagas nis ?"

" Bagas ? Aku sendiri gak tau mas dia dimana"

Aku dan mas bagas terdiam sejenak, berada dipikiran masing-masing.

Sejujurnya aku belum bisa mencintainya. Tapi 4 tahun ini aku melihat perjuangannya mendapatkan aku, sikap baiknya ke aku, ke mama ,ke papa dan mas pras.

Mas arya pintar mengambil hati orang tua ku.

" Nis... Aku tunggu jawaban kamu "

" Mmmm... Mmmm... Iya anisa mau menerima mas arya "

Mata mas arya berbinar setelah mendengar jawaban dariku.

" Beneran ?"

Aku mengagguk ...

" Beneran kamu terima aku nis ?"

" Iya.. "

Reflek mas arya memeluk ku.

" Masss... Kok dipeluk sih ?"

" Maaf ..maaf ya anisa, aku bahagia banget. Setelah sekian lama aku menanti jawaban dari kamu nis "

***
Rara pov--

" Mas... Kamu bahagia gak aku hamil?"

" Ya bahagia sayang.. kenapa kamu tanya gitu "

" Mas aku itu sampai sekarang masih merasa bersalah sama anisa, mas tau sendiri sampai sekarang anisa gak tau kalo aku menikah sama kamu. Jangankan dia tau aku menikah sama kamu, dia aja gak aku kabarin waktu aku nikah mas. "

" Sudah ya sayang, jangan bahas anisa. Yang lebih penting sekarang itu kehamilan kamu. Kamu harus jadi ibu yang sehat biar anak kita juga sehat. "

" Mas.. gimana kalo suatu saat nanti anisa tau yang sebenernya ?"

" Cepat atau lambat anisa akan tau kalo kita berdua menikah , ya harus kita hadapi bersama"

" Selama ini dia masih suka mikirin kamu mas "

" Tau dari mana kamu dia mikirin aku ? "

" Ya anisa kadang bahas kamu mas, kamu dimana sekarang "

" Ah... Dia itu gak cocok sama aku sayang. Aku sama anisa gak akan bisa sama-sama. Kamu tau sendiri kan, anisa itu seorang kowad berpangkat perwira, dan aku cuma seorang sersan "

Dalam hati aku sangat merasa berdosa kepada suamiku.
Maaf kan aku yang telah berbohong dan gak jujur sama kamu mas. Sebenarnya anisa sudah tak lagi menjadi seorang TNI semenjak kamu ketemu dia untuk terakhir kalinya. Dan anisa melakukan semuanya demi kamu.
Tapi kamu menikah dengan ku dan aku menerima pinangan mu, karena selama ini aku memendam perasaan cinta kepadamu semenjak kita duduk dibangku SMA.
Mas.. aku minta maaf sama kamu...

" Sayang... Kok ngelamun ?"

" Eh.. enggak mas gak apa... "

" Kenapa? Ada yang kamu mau ceritain sama aku ?"

" Enggak mas.. enggak ada apa-apa "

" Yaudah kamu istirahat ya sayang "

***
Anissa pov--

Anissa dan arya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anissa dan arya

" Mah... Kenapa mama melukin anisa "

" Mama bahagiaaaaa banget anak mama ini akhirnya menerima arya "

" Kok mama tau ?"

" Mama tau dari tante winda, semalam tante winda tlp mama, tante winda bilang kalo kamu sudah menerima arya. Mama papa, tante winda dan papanya arya sangat bahagia "

" Anisa juga seneng kalo mama papa bahagia , anisa mau berangkat ke rumah sakit ya ma "

" Nis... Kamu menerima arya bukan karena pengen mama papa bahagia kan ? "

" Ma... Anisa akan mencintai mas arya "

" Gak sarapan sayang?"

" Gak mah, anisa sarapan di kantin aja "

" Hati-hati ya nis "

Untuk AnnisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang