❀. 11

1.2K 187 6
                                    

Masih flashback ya kawand. Jangan bosen hhe.

Sejak serum itu masuk ke tubuh mereka. Tubuh mereka selalu terasa aneh, seperti ada sesuatu yang memaksa keluar tapi ntah apa.

Sekarang mereka sudah berada di rumah masing-masing. Jeongwoo sedang berada di rumah sendirian. Ibunya ntah kemana ia tak peduli.

"Aaaaaa laperrr" rengek jeongwoo.

"Apa uwu masak aja ya? Udah lama juga gak makan masakan sendiri, oke deg lechugo!"

Jeongwoo pergi ke dapur dan menyiapkan beberapa bahan untuk membuat nasi goreng.

"Um, sayuran nya mana ya? Gak pas kalo gak pake sayuran tuhh" jeongwoo mencari-cari dimana ibu nya meletakkan sayuran, biasanya ada di dalam kulkas tapi kok ini tidak ada ya.

Ia mencari di lemari atas. Dan tak sengaja menyenggol tempat pisau di depannya.

"Akh!" salah satu pisau tidak sengaja jatuh ke atas kaki nya dan membuat goresan yang cukup panjang. "Sakiiit" jeongwoo berjongkok dan memegangi bagian yang terluka.

Lalu ia terdiam sebentar, lalu melepaskan tangannya dari kakinya yang terluka.

"Loh kok? Gak sakit lagi? EHHH! Perasaan tadi berdarah deh, kok lukanya gak ada?"

Jeongwoo terkejut karena tiba-tiba lukanya menghilang begitu saja. Apakah ia sedang berhalusinasi? Pikirnya.

"Bodo ah, uwu laper" jeongwoo tidak peduli. Dan melanjutkan acara masaknya.

-

Sekarang hari senin, sudah mulai hari pembelajaran baru.
Soobin pagi-pagi sekali sudah berada di kelasnya. Alasannya karena agar ia bisa bebas memilih akan duduk dimana tanpa berebut dengan temannya nanti.

Jisung dan jeongwoo pasti belum datang pikirnya. Jadi ia memutuskan untuk ke kantin saja. Karna berangkat terlalu pagi ia jadi melewatkan sarapan.

Saat di kantin, tidak banyak murid disana, mungkin karena masih pagi.

Soobin seperti biasa membeli 2 bungkus roti dan sekotak susu almond kesukaannya.

Saat menuju ke salah satu kursi di kantin. Seseorang menabrak bahunya. Dan rotinya tidak sengaja jatuh. Dan ntah sengaja atau tidak orang yang tadi menabraknya, menginjak roti nya yang jatuh.

Orang itu malah pergi tanda rasa bersalah. Setidaknya minta maaf kek karna sudah menabraknya.

"HEI!" panggil soobin pada orang itu. Orang itu berbalik menatapnya.

"Lo manggil gua?" tanya orang itu. Pantas saja menyebalkan ternyata itu salah satu orang yang memang tidak menyukai nya. Karina.

(Karina aespa ya guys)

"Lo gak ada niatan minta maaf?" tanya soobin. Karina berdecih.

"Gua? Minta maaf sama lo? Hahaha, jangan mimpi" ucap karina.

"Dengerin gua. Lo minta maaf sekarang atau gua lakuin hal yang sama ke lo?" ucap soobin.

Karina menatap mata soobin, dan terdiam. Soobin yang melihat karina tidak menjawabnya pun merasa aneh.

"Woy? Lo gak kesurupan kan? Ngapain liatin gua kayak gitu?" tanya soobin sambil menghampiri karina.

"Heh lo denger gua gak?" soobin mengibas-ngibaskan tangannya di depan muka karina tapi perempuan itu tetap tak bergeming.

Anthrolips ( On Hold )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang