❀. 16

841 121 3
                                    


Jisung memeluk tubuh Minho yang terlihat sangat lemah. Darah tidak berhenti mengalir dari luka tusukan di paha dan tangannya. Jisung takut terjadi sesuatu yang buruk pada Minho.

Jisung berharap sunghoon segera datang, Jisung menatap teman-temannya yang tergeletak tak jauh dari nya. Soobin masih pingsan, sedangkan yeonjun dan haruto sedang termenung dengan pikiran mereka masing-masing.

Yeonjun bangkit perlahan karena badannya terasa sangat sakit. Pukulan sunghoon memang tidak main-main, rasanya tubuhnya seperti remuk.

Pemuda choi itu mendekati kekasihnya, choi soobin. Lalu menumpu kepala soobin di pangkuannya. Dan menahan luka di kepala soobin agar darahnya tidak terus mengalir.

"HAN JISUNG/KAK JISUNG!"

Jisung terkejut saat namanya di panggil.

"Jeongwoo! Sunghoon!" Jisung menatap mereka dengan penuh harap. "Tolong Minho..." jeongwoo mengangguk paham lalu menghela nafas mencoba menenangkan pikirannya

Jeongwoo duduk di sebelah tubuh Minho yang terbaring lemah di lantai.

Kemudian memegang luka Minho yang paling parah terlebih dahulu. Cahaya putih keluar dari tangannya. Butuh waktu lama untuk memulihkan luka-luka Minho.

Tenaga jeongwoo cukup terkuras. Tapi ia harus bertahan. Teman-temannya membutuhkannya.

Cukup lama, akhirnya jeongwoo selesai menyembuhkan Minho.

"Butuh waktu buat kak Minho sadar, kakak jagain kak Minho ya. Uwu mau bantu yang lain dulu"

Jeongwoo meninggalkan jiusng dan Minho yang belum sadar serta sunghoon yang dari tadi masih terdiam disana.

"Sunghoon..." panggil Jisung. Yang di panggil hanya diam sambil menatapnya.

"Sini duduk" titah Jisung, sunghoon menurut.

Jisung memegang sebelah tangan sunghoon.

"Gua harap lo bakal balik kayak dulu lagi, gua emang gak kenal lo. Tapi gua bisa baca pikiran lo. Lo- sebenernya sayang banget sama Minho kan? Sebagai sahabat lo" ucapan Jisung membuat sunghoon terdiam.

"Jadi... Gua pengen setelah sunoo sembuh nanti, lo bisa nerima Minho lagi sebagai sahabat lo, gua juga, yang lain juga. Kita bisa mulai dalam hubungan baru" jelas Jisung.

Sunghoon menghela nafas. Lalu mengangguk.
"Hanya kalau sunoo sembuh, karena- sunoo bahkan lebih berharga dari nyawa gua sendiri"

"Gua pastiin, sunoo bakal sembuh"










Jeongwoo selesai menyembuhkan soobin dan yeonjun. Ia kini menghampiri haruto yang masih di posisi yang sama. Tergeletak di lantai dengan pandangan kosong.

"Haru..." panggil jeongwoo.

Haruto tidak menjawab, entah apa yang dia pikirkan.

"Woo" panggil haruto tiba-tiba, tapi tetap tidak menatap jeongwoo.

"Gua pengecut ya, gua lemah, gua bahkan gabisa ngelawan sunghoon dan nyelamatin lo dengan cepat. Gua bener-bener ngerasa gak becus jagain lo" ucap haruto lirih.

Jeongwoo menggenggam sebelah tangan haruto.

"Haru... Jangan ngomong gitu. Haru bukan pengecut! Uwu tau, haru itu kuat, cuman kak sunghoonnya aja udah kayak orang gila. Jadi haru jangan kayak gini, uwu jadi sedih" jeongwoo menundukkan kepalanya.

Haruto akhirnya berani menatap jeongwoo. Lalu bangkit dan terduduk di hadapan jeongwoo.

Pemuda jepang itu membawa jeongwoo ke pelukannya.
"Maafin haru ya, gabisa jaga jeongwoo"

Anthrolips ( On Hold )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang