❀. 24

358 43 9
                                    

sekian lama gak update, part ini bakal sedikit monoton dan ngebosenin.

"YEAY!! AKHIRNYA SELESAI!!" teriak seseorang sesaat setelah keluar dari bangunan sekolah.

"soobin berisik! malu-maluin banget" tegur jisung. Yang di tegur hanya membalas dengan tatapan mengejek.

"besok ayo liburan sesuai rencana kita kemarin" ajak Haruto

Ngomong-ngomong mereka baru saja menyelesaikan ujian, dan memasuki hari libur, besok sampai 1 minggu ke depan.

Rencana nya mereka akan menginap di Villa milik Minho yang berada di luar kota selama 5 hari.

"besok? langsung gas nih? gamau di pake buat istirahat di rumah dulu sehari gitu?" ujat yeonjun.

"ya gua sih terserah kalian sebenernya" jawab Haruto.

"langsung aja yuk, uwu males kalo diem rumah" ucap jeongwoo.

"iya langsung aja, gua juga pengen cepet-cepet liburan, boleh kan minho?" tanya jisung pada kekasihnya itu.

minho mengangguk, tentu saja. mana bisa ia menolak permintaan jisung.

"yaudah, fiks besok pagi ya kita berangkat, janjian di mansion Minho aja deh" timpal haruto, dan di angguki oleh yang lainnya.

mereka pun bubar pulang ke rumah masing-masing untuk mempersiapkan barang-barang yang akan di bawa besok.

____________________________

Minho dan jisung kini sudah sampai di mansion minho. Minho mendudukkan diri nya di atas sofa, sedangkan Jisung bukannya beristirahat malah sibuk mondar-mandir dari ruang tengah ke kamar sambil terus mengoceh.

"besok bawa apa aja ya"
"hm... baju sepatu tas terus apa lagi ya"

"jisung" panggil minho karena sedikit pusing melihat jisung terus mondar-mandir di depan nya.

"eh bentar, koper mana koper" tapi ternyata jisung tidak mengindahkan panggilan Minho, dan terus sibuk dengan dunia nya.

minho menghela nafas, dia sedikit khawatir jisung kelelahan.
"AAAAAA MINHO!!" minho yang terkejut mendengar teriakkan jisung langsung bangkit dan berlari ke dalam kamar.

"kenapa ji?!" yang minho liat sekarang adalah jisung yang sedang berdiri di atas kasur dengan banyak baju di pelukannya sambil menatap sekitar dengan was-was.

"ADA TIKUS HUEEEE!!" jisung melemparkan baju di pelukannya ke sembarang arah lalu melompat ke pelukan minho dengan cepat.

minho refleks menahan tubuh jisung agar tidak terjatuh lalu mengangkat nya ke dalam gendongan. jisung langsung menyembunyikan wajahnya dileher minho.

minho menghela nafas pelan. "yaampun ji... gua kira kenapa. lo bikin kaget sekaligus khawatir"

"udah, tikusnya juga udah pergi" lanjut minho. jisung mengangkat wajahnya lalu menatap sekitar. "beneran udah ga ada kan tikusnya?" tanya jisung.

"iya sayang, udah ayo turun. mandi dulu terus ganti baju, badanmu keringetan, nanti istirahat dulu baru beresin barang buat besok. kamu gak capek apa?" ujar minho panjang lebar membuat jisung terdiam sambil menatap minho tak percaya.

"kenapa?" tanya minho saat melihat jisung terus menatapnya.

tiba-tiba jisung menangkup wajah minho. "ini beneran minho kan? gak kerasukan? kok jadi bawel gini sih? biasanya juga irit ngomong. ngaku! ini siapa?!"

minho terkekeh pelan lalu mendekatkan wajahnya pada jisung.

Chup!

tak lupa mencuri ciuman dari bibir kekasihnya itu. minho menurunkan jisung dari gendongannya.

"udah sana mandi dulu" ucap minho sambil mendorong tubuh jisung menuju kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.

"HEH!! JAWAB DULU PERTANYAAN AKU! KAMU BUKAN MINHO KAN?!"

minho membekap mulut jisung dengan tangannya saat si manis berteriak. "berisik, mandi dulu dibilang" terus mendorong tubuh jisung hingga masuk ke dalam kamar mandi lalu menutup pintunya.

Minho membalikkan tubuhnya dan melihat keadaan kamarnya yang sangat berantakan dengan pakaian dimana-mana karena ah jisung.

dengan inisiatifnya sendiri mulai membereskan barang-barang yang berserakan selagi menunggu jisung selesai mandi.

Di sisi lain, Haruto sedang menunggu jeongwoo membereskan barang-barang nya di rumah jeongwoo. ia menunggu di dalam kamar jeongwoo, sembari memperhatikan pemuda manis itu bolak-balik memasukkan barang ke dalam koper.

rencananya, jeongwoo akan menginap di rumah haruto hingga besok. jadi haruto tidak perlu menjemput jeongwoo ke rumahnya untuk pergi ke mansion minho nanti

dan bukannya Haruto tidak mau membantu, hanya saja ia dilarang oleh jeongwoo karena jeongwoo ingin melakukan nya sendiri.

"um- Haru? kira-kira uwu harus bawa apa lagi ya?" tanya Jeongwoo. Haruto melihat isi koper yang di bawa Jeongwoo.

"kayaknya udah semua wu, kalo ada yang kurang nanti kita beli aja disana" jelas Haruto.

"ih gak boleh, mending bawa aja. sayang tau beli-beli teruss" protes jeongwoo.

"kan pake uang Haru" ucap Haruto.

"Haru gak boleh boros" ujar jeongwoo sambil menutup kopernya. haruto tidak menjawab lagi, dan malah bertanya.

"udah? mau pergi sekarang gak?" jeongwoo mengangguk. haruto mengambil alih koper jeongwoo.

"eh itu biar uwu aja yang bawa" kata jeongwoo. haruto menahan lengan jeongwoo yang ingin kembali mengambil koper di tangannya.

"biar Haru aja, ini berat. badan uwu tuh kecil, ntar makin menyusut kalo bawa yang berat"

"IH HARUUU! kan itu kopernya uwu dorong gak uwu angkat"

"tetep gak boleh, dah yuk" sebelah tangan haruto yang mengangur di pakai untuk menggenggam tangan jeongwoo dan menuntunnya keluar kamar dan turun bawah.

saat masih berjalan turun di tangga dari lantai atas, jeongwoo dan haruto menemukan keberadaan orang lain di rumah itu.

haruto langsung mengernyitkan dahinya jijik melihat pemandangan di hadapannya, sedangkan jeongwoo hanya menatap datar ke arah sana.

"ma, jeongwoo pergi liburan dulu" ucap jeongwoo tanpa melirik ke arah dua orang yang tengah berciuman di atas sofa ruang tamu.

ya, itu mama nya. yang lagi-lagi membawa pria asing ke dalam rumahnya dan melakukan hal tak senonoh.

"mau kemana kamu?" tanya mama nya setelah mengisyaratkan pria di sebelah nya agar menunggu.

"liburan, mama gak perlu tau" jawab jeongwoo, lalu menarik haruto berlalu dari sana.

"ANAK KURANG AJAR!!" teriakan mama nya terdengar sampai keluar rumah. jeongwoo tidak peduli.

Jeongwoo langsung masuk ke dalam mobil Haruto. diikuti haruto setelah memasukkan koper milik jeongwoo ke dalam bagasi.

haruto menatap jeongwoo yang tengah melamun di kursi sampingnya. haruto mengangkat tangannya lalu mengusap kepala jeongwoo lembut.

"uwu beneran gamau pindah tinggal bareng haru? mama juga udah minta uwu buat tinggal bareng loh" ya memang benar, mama haruto sering meminta jeongwoo agar tinggal dengan keluarga nya saja, tapi jeongwoo selalu menolak karena merasa tidak enak.

jeongwoo menggeleng kan kepalanya. "ngga haru, selama mama gak ngelakuin hal buruk sama uwu, uwu mau tetep tinggal disini"

haruto menghela nafas berat. "yaudah, tapi kalo terjadi sesuatu yang buruk. kamu gak boleh nolak lagi" ucap haruto, dan jeongwoo mengangguk menyetujui nya.

mendapat jawaban dari jeongwoo, haruto pun mengalah lalu menyalakan mesin mobil dan mulai mengendarai nya hingga ke rumahnya.

TBC++

Anthrolips ( On Hold )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang