❀. 14

883 119 8
                                    

Jisung terkejut saat tangannya menembus lukisan. Dengan cepat ia menarik kembali tangannya.

Mereka memperhatikan setiap detail lukisan tersebut. Jika dilihat sekilas tidak ada yang aneh dari lukisan ini.

Ini terlihat seperti lukisan biasa, lukisan sebuah ruangan yang terlihat suram dan seperti mengandung makna tersendiri.

Tunggu-

Apa jangan-jangan...

Jisung menatap semua temannya.

"Apa kalian- juga punya pikiran yang sama?" tanya Jisung. Yang lain saling menatap, lalu menganggukan kepala mereka.

"Kemungkinan... Jeongwoo emang ada disana" -yeonjun

"Kita masuk?" -soobin

"Tentu saja! Kita harus menyelamatkan jeongwoo secepatnya" -haruto

Minho menggenggam tangan Jisung.

"Gua sama Jisung masuk duluan"

Jisung menggetarkan genggamannya pada tangan Minho. Mewanti-wanti apa yang menunggu mereka di balik lukisan ini.

Minho mengelus tangan Jisung mencoba menenangkan. Dan meyakinkan, bahwa semuanya akan baik-baik saja.

Minho berdampingan dengan Jisung masuk terlebih dahulu ke dalam lukisan itu. Setelahnya mereka menghilang.

"Sekarang kita masuk" titah yeonjun. Soobin terlihat ragu, tapi demi jeongwoo dia tidak boleh seperti ini.

"Oke, ayo kita masuk" soobin masuk diikuti yeonjun.

Sedangkan haruto masih berdiri di depan lukisan.

"Tunggu gua woo, gua pasti bisa bawa lo balik"



Mereka semua sekarang sudah ada di dalam lukisan. Saat masuk, Jisung merasakan sesak di dadanya.

Aura kebencian disini benar-benar kuat sehingga membuat Jisung ikut merasakannya.

Jisung meremat dadanya yang terasa sangat sesak dan membuatnya kesulitan bernafas.

"Ji? Hey, lo kenapa?" tanya Minho khawatir. Jisung ambruk ke lantai, karena tidak kuat menahan sesak di dadanya.

"Ji!" Minho semakin khawatir, ia memeluk Jisung mencoba menenangkan.

"Hiks... M-minho...sakit-"

"Tenang ya, lo bakal baik-baik aja"

Tidak lama, yeonjun, soobin dan haruto muncul. Dan terkejut melihat keadaan Jisung.

"Ho! Jisung kenapa!?" ujar soobin panik sambil ikut bersimbuh di lantai melihat keadaan Jisung.

"Gua juga gatau, dia tiba-tiba kayak gini" jelas Minho.

"Jisuuuung lo kenapa..." -soobin

"Kalo aja ada jeongwoo disini, dia pasti bisa bantuin jisung-" -soobin

Tidak kuat menahan sakitnya, Jisung pun pingsan di pangkuan Minho.

"Ji!?" teriak minho

"Kita harus cepet nemuin jeongwoo" -yeonjun

"Bantu gua angkat Jisung" ucap Minho, dengan di bantu yang lain, Minho menggendong Jisung di punggungnya.

"Kita harus cepet cari jeongwoo"

Prok! Prok! Prok!

(Anggap aja suara tepuk tangan:')

Suara tepuk tangan mengalihkan perhatian mereka. Seseorang datang menghampiri mereka.

Anthrolips ( On Hold )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang