❀. O8

1.5K 211 14
                                    

Flashback on

Jisung yang baru saja sampai ke rumah minho langsung masuk ke kamar minho dan merebahkan tubuhnya.

Drrt Drrt

Ponsel jisung bergetar, menandakan ada pesan yang masuk.

Jisung menatap pesan yang dikirim ntah oleh siapa. Ia terlonjak kaget dan langsung bangun dari tidurnya.

"Datang ke gedung kosong dekat sekolah. Atau temen-temen lo bakal kenapa-kenapa"

[Send a pict]

Jisung terkejud melihat poto yang dikirim oleh anomin itu. Itu poto soobin dan jeongwoo yang pingsan dalam keadaan terikat di atas kursi.

Karena panik jisung langsung menghubungi minho, tanpa tau bahwa ada pesan yang baru saja masuk ke ponselnya.

"Datang sendiri, atau temen lo gak akan aman"

Flashback off

Minho, jisung, yeonjun dan haruto sudah sampai di depan gedung kosong.

"Kita langsung masuk?" tanya haruto.

"Gak, terlalu beresiko" jawab yeonjun.

Jisung membaca pesan yang sempat iya ketahui itu. Lalu menatap minho.

"M-minho ... Gua masuk sendiri aja ya..." ucapan jisung membuat minho menatapnya tajam. Nyali jisung menciut saat di tatap minho seperti itu. Ia langsung menundukan kepalanya.

"Gua gak akan ijinin lo maduk sendiri han"

"T-tapi ho..."

"Sekali nggak tetep nggak han jisung" ucap minho tegas. Jisung semakin bingung ia harus bagaimana.

Sedangkan di dalam gedung, soobin membuka matanya perlahan, menatap sekeliling dan menyadari ia berada di dalam gedung kosong yang ia masuki tadi.

Dan ia baru sadar bahwa badannya terikat dan di sebelahnya ada jeongwoo yang masih pingsan dengan keadaan yang sama dengannya.

"Udah bangun ternyata"

Soobin mengalihkan pandangannya ke depan, dan melihat seseorang menghampirinya.

"Hyunjin?" ucap soobin saat orang itu sudah di hadapannya.

"Wah, hebat banget lo langsung tau kalo ini gua"

"Maksud lo lakuin ini apa?!"

"Lo tanya gua? Sayang banget gua males buat jawab pertanyaan lo"

Soobin menatap tajam ke arah hyunjin yang sedang tersenyum miring. Hyunjin melirik ke arah jeongwoo.

"Oh? Jadi ini yang namanya jeongwoo? Manis juga. Buat gua boleh kali" ucap hyunjin sambil mengelus pipi jeongwoo yang masih pingsan.

"Jauhin tangan lo dari temen gua sialan"

"Ow ow santai soobin. Lo dalam keadaan kayak gini aja masih bisa ngumpat ternyata"

Soobin berdecih pelan.

"Jadi choi soobin, let's start the game"

❀❀❀

M

inho dan yang lainnya berdiri di depan pintu masuk gedung. Minho membuka pintu secara hati-hati. Berjaga-jaga siapa tai ada jebakan atau penjaga di sekitar pintu.

Merasa sudah aman, minho mengisyaratkan yang lain untuk mengikutinya.

"Mereka ada dimana? Ada banyak ruangan disini" ucap jisung.

Tiba-tiba terdengar suara rusuh dari salah satu ruangan disana.

"MENJAUH DARI GUA SIALAN! AAKH-!"

Itu teriakan soobin. Yeonjun yang berada dekat dengan ruangan itu langsung berlari kesana diikuti yang lain. Dan mendobrak pintu hingga rusak.

Mereka melihat di depan sana ada jeongwoo dan juga soobin dalam keadaan penuh luka. Dan seseorang di depan mereka yang sedang menggerayangi tubuh jeongwoo.

Pemandangan di depan sana membuat mereka semua marah, terutama yeonjun dan haruto.

Orang itu, yang mereka ketahui bernama hyunjin membalikkan badannya dan menatap mereka semua.

"Oh? Han jisung, lo ngabain pesan gua buat datang sendiri kesini? Dan ini hasil keputusan lo" jawab hyunjin sambil menunjuk soobin dan jeongwoo dengan lirikan matanya.

Jisung marah. Benar-benar marah. Melihat teman-temannya diperlakukan seperti ini. Dan ini semua salahnya. Mata jisung memerah menahan tangis.

Minho yang melihat jisung seperti menjadi emosi. Dia tidak suka melihat jisung menangis.

"Hwang.sialan.hyunjin" panggil yeonjun. Dia benar-benar marah sekarang.

Yeonjun maju untuk menghajar hyunjin. Mereka terlibat perkelahian. Yeonjun memukul hyunjin beberapa kali. Namun, bukannya kesakitan hyunjin malah tertawa.

Jadi, apa rumor yang beredar itu benar? Bahwa hwang hyunjin memang seorang psikopat gila dan juga seorang masokis?

Hyunjin membalas pukulan yeonjun dengan kuat. Hingga yeonjun tersungkur ke lantai.

"YEONJUN!!" teriak soobin.

"Cih jadi segini aja kemampuan lo?" ucap hyunjin meremehkan. Yeonjun kembali melayangkan pukulan kepada hyunjin.

Selama yeonjun dan hyunjin berkelahi. Minho, jisung dan haruto membebaskan jeongwoo dan soobin.

Haruto menggendong jeongwoo yang masih pingsan. Dan soobin di papah oleh minho dan jisung.

Soobin menatap yeonjun yang masih berkelahi dengan hyunjin. Tiba-tiba hyunjin memegang belati dan menusuk perut yeonjun.

"Akh!!"

"YEONJUN!!" Teriak semua orang bersamaan.

Yeonjun jatuh tergeletan di lantai dengan hyunjin yang tersenyum penu kemenangan.

Hyunjin membalikan badannya manatap ke arah yang lain.

"See? Kalian semua emang lemah"

Tiba-tiba soobin melepaskan tangannya yang di pegang jisung dan minho dan tertawa sarkas sambil mendekati hyunjin.

Saat berada 5 langkah di depan hyunjin. Soobin menatap hyunjin telak di matanya. Hyunjin menatap mata soobin yang terlihat memerah, bukan menahan tangis seperti jisung. Tapi ini, memang mata aslinya.

"Hwang Hyunjin dengarkan aku"

Hyunjin terdiam menatap soobin dengan tatapan kosong, dan seketika mengarahkan belati yang ia pegang ke dadanya. Seketika hyunjin terjatuh setelah ia menusuk jantungnya sendiri dengan senjatanya.

Dan seketika itu juga, soobin terjatuh pingsan di dekat yeonjun.

Tbc++

Anthrolips ( On Hold )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang