IV

926 120 5
                                    

Carolina berlari mengejar Harry yang sedang berjalan dengan Hermionie, Ron, Ginny, Neville, Fred dan George.

"Harry! Harry!" Seru Carolina berhenti dibelakang Fred dan terengah-engah. 7 orang yang dikejarpun menoleh untuk melihat seorang gadis aneh dari Slytherin yang memanggil sekelompok murid Gryffindor.

Setelah nafasnya normal, Carolina ber-deham dan mulai berbicara.

"Kau yakin? Mengizinkan aku untuk ikut serta dalam Dumbledore's Army? Um hai Granger, Longbottom, dan Weasley," kata Carolina sembari terseyum kepada Fred. Pria itu membalas senyumannya.

"Ya. Kenapa tidak? Kau salah satu orang yang percaya padaku bahwa you-know-who telah kembali dan aku juga tahu bahwa kau berteman dengan Fred, bukan begitu?" ucap Harry. Semuanya kaget kecuali Harry dan Fred.

"Bloody hell Fred, Kau selama ini berteman dengan seorang Slytherin?" tanya Ron tidak percaya.

"Ayolah dia bukanlah seorang Slytherin salah pergaulan seperti Parkinson atau bahkan Malfoy," ucap Fred sembari merangkul Carolina yang kemudian tangannya ditepis oleh Carolina agar tidak menyentuhnya, "Terkadang," lanjutnya memberikan senyuman aneh saat rangkulannya di tolak oleh Carolina.

•••

"Expelliarmus!" seru Carolina dan berhasil meluncuti tongkat Fred.

"Carolina, itu hebat sekali. Bisa tolong bantu aku mengajari yang lain?" tanya Harry.

"Tentu," jawab Carolina.

•••

"Stupefy!" seru harry namun meleset ketika Carolina lebih cepat menangkis mantra itu.

"Expelliarmus!" seru Carolina.
"Stupefy!" seru Carolina yang membuat tubuh Harry terlempar kebelakang.

"Kenapa dia bisa sangat cepat?" kata Hermione.

"Tidak heran, kudengar Prof. Snape adalah guru privat nya," jawab salah satu seorang anggota Dumbledore's Army.

•••

"Demi Merlin!! Yang benar saja Draco?! Kau bergabung dengan tim penyelidik Prof. Umbrige?! Kau benar-benar gila," seru Carolina.

"Ada apa denganmu? Tambahan nilai itu penting bagiku," jawabnya.

Carolina menggelengkan kepalanya tidak percaya oleh jawaban yang Draco berikan.

"Astaga, kau sudah pintar bukan? Apa yang kau cari, nilai mu sudah bagus!" ucap Carolina lalu pergi meninggalkan Draco yang mematung.

"Ada apa denganmu?! Lagipula aku memang pintar," serunya kencang agar Carolina mendengar.

•••

Carolina berjalan dengan hati-hati agar tidak ada yang mengikutinya. Ia berjalan ke kantor Prof. Snape untuk menumpahkan semua kekesalannya. Carolina menutup pintu dan memastikan sekali lagi bahwa tidak ada yang mengikutinya.

"Astaga Profesor aku benar-benar akan gila," ucap Carolina langsung menumpahkan kekesalannya.

"Ada apalagi?" tanya Severus.

"Ada tiga, kau mau dengar yang mana?" tanya Carolina.

"Langsung saja," ucap Severus.

"Baiklah, yang pertama aku kesal terhadap Draco. Kau tahu? Dia mengikuti tim penyelidik bodoh yang dibuat Umbrige, sudah pasti ia akan membongkar Dumbledore's Army," ucap Carolina. Severus mengangguk.

"Lalu yang kedua. Dumbledore Army sangat menyebalkan, aku bahkan harus mengajari mereka bukannya belajar bersama mereka," lanjutnya dan mendapat anggukan lagi dari Severus.

sweet dreams || draco malfoy x ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang