Carolina, ia yang tidak sadar berjalan kembali ke asrama dengan syal yang tidak terlepas dari lehernya.
Wajah datar itu merengut kesal ketika melihat ada satu sosok yang duduk disofa dekat per-apian, Draco."Keluar malam dan kembali dengan syal biru tua, Ravenclaw maksudmu?" tanya Draco tiba-tiba.
"Dia yang memberikannya kepadaku, tidak baik jika tidak menerima pemberian orang lain"
"Tapi dia ada maksud lain"
"Sebelum kau salah paham, begini saja" ucapnya terpotong dan dengan cepat melepaskan syal itu dari lehernya lalu memberikannya kepada Draco.
"Kau saja yang simpan, aku sedang malas berdebat, mood ku hilang karena Ophiucus"
Draco mengehela napas, ia tidak bermaksud begitu tapi tanya mengingatkan bahwa sosok yang ada dihadapannya ini sudah menjadi miliknya. Ia membawa Carolina duduk dan melempar syal itu ke sofa yang tidak terisi.
"Ada apa?"
"Ayah bilang bahwa pria itu menghampirinya dan mengancam bahwa akan menghancurkan pernikahan ayah Severus dan ibuku. Draco, apa kau pikir aku harus merubahnya menjadi musang saja?"
"Kau jujur beritahu aku, apakah kau belum makan cokelat kodok akhir-akhir ini?"
"Aku serius, muak sekali dengannya tapi omong-omong cokelat kodokku memang habis, temani aku beli besok ya?"
"Bersedia dengan satu ciuman"
"Baiklah. Aku pergi sendiri saja besok, terima kasih kau sama sekali tidak membantu, selamat malam semoga mimpi buruk, aku membencimu"
"Aku hanya minta satu saja, bagaimana jika sepuluh?! Sungguh, demi Merlin bagaimana bisa aku menyukaimu, kau memberikan aku Love Potions jujur saja!"
"Berbicara dengan batu saja, kau tidak cocok bercengkrama dengan manusia"
"Aku butuh sikap romantis mu, genre didalam hidupmu itu apa sebenarnya? Ayo beri aku kisah romansa"
"Jangan berbicara seakan hal ini akan berakhir, kita akan bersama sampai akhir"
"Bagaimana jika kau terpeleset di tangga menara Astronomy dan mati di tempat?!"
"Kenapa harus aku yang terjatuh, kenapa tidak kau saja"
"Aku masih ingin hidup, kau saja yang mati"
"Berhenti membahas kematian! Sungguh, aku membencimu"
"Kebetulan aku tidak"
"Teruskan besok saja, aku tiba-tiba ingin memotong tanaman liar dihalaman Malfoy Manor"
"Dan untuk apa kau melakukan itu jam 12 malam?"
"Maksudku, aku mengantuk"
"Tidak ada hubungannya mengantuk dengan memotong tanaman liar" ucapnya kali ini dengan bingung.
"Aku benar-benar akan pergi sekarang"
"Syal mu!"
"Simpan saja"
Carolina lalu berjalan pergi meninggalkan Draco, bukan karena ia marah namun ia rasanya benar-benar akan tidur disofa itu jika tidak segera beranjak ke kamarnya, jika tidak mengalah atau mengakhiri percakapan omong kosong yang sangat ia sukai itu ia akan bertengkar karena hal sepele hingga sinar matahari pagi menyapa.
•••
Beberapa hari ini Carolina sering kali memikirkan hal hal yang aneh, mimpinya juga aneh. Sering kali ia memimpikan sesuatu yang sangat indah rasanya seperti ia mendapat pencerahan tentang bagaimana seharusnya ia bersikap jika ingin membumbui kisahnya sedang sedikit romansa.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet dreams || draco malfoy x oc
Hayran KurguCOMPLETED ✓ Tentang dia dan mimpinya yang dipermainkan oleh semesta dan bagaimana dunia memperlakukan mereka. Kisah tentang sepasang murid Slytherin yang saling jatuh cinta lalu terlena akan dunia. Pria berambut pirang serta wanita pecinta teh dan c...