"Mereka datang" ucap Draco ketika melihat beberapa orang serta tiga orang yang merupakan bagian dari rencana mereka berhasil datang, sekarang hanya tinggal menunggu apakah mereka berhasil keluar dari Manor ini atau tidak.
"Ayo turun. Aunty Bella, ia masih disini?" Tanya Carolina.
"Sayangnya iya, ini akan lebih merepotkan dari yang kita kira"
"Tak apa, mari turun"
"Tunggu saja, mereka akan datang memanggil kita. Bergerak seakan kita tidak tahu bahwa mereka disini"
"Baiklah, oh dan lihat itu. Wajah Harry pasti ulah Hermione, otak pintar yang sejalan dengan rencanaku. Jangan sebut kalau dia Harry, biarkan mereka lolos"
"Tentu saja tidak"
Belum ada tiga menit dari percakapan diatas dan benar saja pintu kamar Draco terketuk tanda bahwa ada seseorang dibalik pintu yang meminta dibukakan.
"Draco, ayo ikut ibu. Dan kau juga Carolina"
"Tentu Mrs. Malfoy"
Mereka berjalan dan setelah sampai Carolina berdiri disamping Narcissa sedangkan Draco sedang dituntut untuk menjawab pertanyaan dari Bellatrix.
"Bagaimana?" tanya Bellatrix.
"Aku tidak yakin"
"Draco. Lihatlah baik-baik, nak. Jika kita yang menyerahkan Potter ke pangeran kegelapan... Semuanya akan dimaafkan, semuanya akan kembali seperti semula, paham?"
Tiba-tiba saja perampok suruhan Carolina menyela ucapan Lucius.
"Kuharap, Mr. Malfoy, jangan lupa siapa yang sebenarnya menangkapnya"
Carolina tahu bahwa perampok kenalannya adalah orang dengan perilaku yang buruk dan selalu mencari keuntungan jadi ia tidak heran dengan apa yang baru saja dikatakan olehnya. Jujur saja Carolina bukanlah orang yang dengan langsung menyuruh para perampok ini, jadi walaupun hal tersebut terbongkar. nama gadis itu akan tetap bersih.
"Beraninya kau berkata seperti itu di rumahku!" Seru Mr. Malfoy.
"Lucius" ucap Narcissa menenangkan.
Narcissa menarik Lucius untuk menenangkan diri sedangkan Bellatrix memanggil Draco dan Carolina untuk lebih mendekat.
"Carolina dear kemarilah, Kau juga Draco sayang mendekatlah"
Bellatrix menarik Draco untuk mendekat, hal itu membuat mereka menekukan lututnya dan berpura-pura tidak mengetahui bahwa itu adalah Harry.
"Sekarang, jika dia bukan seperti yang kau kira, Draco. Dan kita memanggilnya, dia akan membunuh kita semua! Kita harus benar-benar yakin!"
"Kenapa dengan wajahnya?" Tanya Draco.
"Ya, kenapa dengan wajahnya?" Tanya Bellatrix kepada para perampok.
"Dia sudah seperti itu. mungkin dari sesuatu yang dia ambil di dalam hutan" jawabnya.
"Kemalangan yang menarik. Bukan begitu, sayang?" Ucap Bellatrix lalu menolehkan arah pandangannya kepada Hermione dan Ron.
"Berikan padaku tongkatnya, mari kita lihat mantra terakhir apa yang diluncurkannya" ucap Bellatrix tiba-tiba.
Hal itu membuat Carolina sedikit gugup, karena jika itu benar-benar dilakukan. Mereka bertiga tidak akan punya kesempatan untuk kabur ataupun ke ruangan bawah tanah, di mana tujuan awalnya adalah untuk menyelamatkan Luna. Carolina berjalan mendekati Draco lalu menepuk pundaknya perlahan, memintanya untuk bangun.
"Apa itu? Dari mana kau mendapatkan itu?" Tanya Bellatrix kala ia terkejut melihat pedang Gryffindor yang berada pada genggaman salah satu perampok.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet dreams || draco malfoy x oc
FanfictionCOMPLETED ✓ Tentang dia dan mimpinya yang dipermainkan oleh semesta dan bagaimana dunia memperlakukan mereka. Kisah tentang sepasang murid Slytherin yang saling jatuh cinta lalu terlena akan dunia. Pria berambut pirang serta wanita pecinta teh dan c...