V

917 118 6
                                    

- Pyxis Manor -

Carolina berjalan menyusuri Pyxis Manor, tentunya dengan teh hijau kesukaannya, lalu ia melihat ibunya sedang mengurus tanaman bersama Ninie yang merupakan house elf keluarga Pyxis.

"Nyonya Isabella. Nona Carolina datang," ucap Ninie.

Mendengar hal itu Isabella menolehkan pandangannya kearah anak sulungnya itu.

"Ada apa dear? Kau membutuhkan sesuatu?" tanya Isabella.

"Tidak, mari berbincang, bu," ucap Carolina tersenyum.

Mereka lalu duduk di bangku taman.

"Ninie, bisa tolong ambilkan aku teh hijau lagi, dan untuk ibu juga," ucap Carolina lembut.

Setelah Ninie menghilang Carolina memulai percakapannya.

"Ibu. Karena aku tak punya banyak waktu, jika aku mati ditangan The Dark Lord berjanjilah kau akan tetap hidup bahagia bersama Angelina," kata Carolina langsung pada intinya.

"Jika itu terjadi aku akan membunuhnya," ucap Isabella yang mendapat kekehan dari Carolina.

"Aku sudah mendapat kepercayaan The Dark Lord. Kau tahu... dengan membebaskan 10 tahanan Azkaban itu sendirian, dan rupanya itu cukup membuatnya terkesan," ucap Carolina.

"Lalu bagaimana dengan Potter, teman-temannya dan anggota Order? Apakah mereka sudah kehilangan kepercayaannya padamu?" tanya Isabella.

"Tentu, dengan begitu semakin mudah untuk kita menjalankan rencana. Tapi mungkin tindakanku itu sedikit membuat ku kehilangan kepercayaan The Dark Lord," jelas Carolina sembari menarik lengan bajunya keatas dan memperlihatkan the dark mark miliknya.
"Ini lumayan sakit" lanjutnya.

"Terima kasih karena telah menggantikan ibu menjadi salah satu dari mereka. Dan maafkan ibu, seharusnya ibu tidak sakit agar kau bisa hidup layaknya remaja seumuranmu," kata Isabella dengan menunduk.

"Hey, itu bukanlah masalah besar. Sudah tugasku mengantikan mu. Hanya, teruslah jaga Angelina aku tidak mau melihat ia kesulitan karena urusanku," ucap Carolina.

"Kau memang selalu bisa diandalkan," ucap Isabella sembari memeluk putri sulungnya itu.

"Aku juga sudah memberi tahu Daphne dan Pansy bahwa aku adalah seorang death eater. Aku melakukannya agar mereka mengerti dan bisa melindungiku serta jika mereka terseret kedalam masalah you-know-who mereka akan berkata bahwa aku melaksanakan tugas dengan baik," ucapnya.

"Sangat licik, kudengar dari Severus, Draco telah mendapat tanda kegelapannya di tangannya, itu benar?" tanya Isabella.

"Ah, itu benar. Aku bahkan ada disana saat ia mendapat The Dark Mark. Kau tahu, ia sangat terkejut saat tau bahwa aku seorang death eather. Tapi ia bilang, dia bersyukur bahwa ada aku disana. Aku sedikit kaget ketika ia berkata seperti itu, tapi mungkin situasi-nya terlalu sulit baginya," jawab Carolina.

"Dia sangat terpukul dan menjadi sedikit diam, sangat tidak Draco," lanjutnya.

Tiba-tiba Ninie datang dengan 2 cangkir teh hijau diikuti suara lari seorang gadis kecil.

"Maaf nyonya dan nona muda, aku sangat lama," ucap Ninie menunduk.

"Jangan salahkan Ninie! Aku berniat untuk membawakan teh untuk kalian namun aku menjatuhkannya," ucap Angelina.
"Aku memaksa agar Ninie mengizinkanku. Aku hanya ingin membuat kalian terkesan, maaf kalian jadi menunggu terlalu lama," lanjutnya.

Carolina dan Isabella tersenyum mendengar perkataan jujur Angelina.

"Baiklah gadis pintar, Karena kau sudah membuat aku terkesan. Kau mau hadiah apa untuk natal tahun ini?" tanya Carolina.

sweet dreams || draco malfoy x ocTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang