"Ayah!! Apa yang terjadi?" Ucap Carolina yang sedang duduk di ruang tengah dengan secangkir teh hijau dan buku.
"Karena Harry ada di Hogwarts, aku harus berpura-pura lagi untuk berada di pihak the dark lord. Minerva ia menyerangku, lalu aku kembali kesini karena terdesak, lagi pula mereka sudah tidak percaya kepadaku lagi"
"Bagaimana dengan para pelahap maut yang berada disana?"
"Saat menangkis mantra yang diberikan Minerva, aku sengaja mengarahkannya kepada mereka"
"Ah aku sangat lega. Lagi pula apa yang Harry lakukan di Hogwarts?!"
"Dia sepertinya mencari sesuatu"
"Dan apakah itu?"
"Tidak tahu, dimana ibumu?"
"Kamar kalian"
"Aku masuk dahulu, temani tamu yang baru saja datang"
"Dia datang? Tiba-tiba sekali"
"Hai Severus!!"
"Hai Draco" Jawabnya lalu pergi meninggalkan dua sejoli yang sedang dimabuk cinta itu.
"Ada apa lagi?! Kenapa kau kesini?"
"Aku mengantuk"
"Dan untuk apa kemari? Kenapa tidak tidur saja?"
"Inginnya seperti itu, tapi aku ingin tidur dalam pelukanmu" Ucapnya masih dengan nada datar.
"Aku benar-benar akan membunuhmu" Ucap Carolina lalu ia berdiri dan berjalan menaiki tangga menuju kamarnya.
"Kenapa diam saja? Jika tidak jadi, pulang saja. Aku tidak akan menahan dirimu, jangan berharap" Ucapnya lalu kembali berjalan, lalu hal yang kemudian terjadi adalah Draco dengan senyum merekah berjalan mendekati gadisnya dan menggengam tangannya.
"Berjalan, bergandengan tangan seperti ini dengan kau memakai gaun tidur indah dan dengan cantiknya bulan malam ini. Aku benar-benar ingin berdansa bersamamu"
"Tiba-tiba sekali?"
"Yulle Ball, ayo berdansa untuk malam itu. Aku ingin memutar waktu hanya untuk mengajakmu pergi bersama denganku malam itu. Karena hal itu tidak dapat dilakukan, jadi mari mengulang malam itu sekarang. Dengan diriku yang menjadi pasanganmu"
"Oh kau mengingatkan ku dengan hal itu. Rasanya aku juga ingin kembali kemasa lalu saat itu dan menamparmu. Aku sangat kesal, aku sudah menolak 14 ajakan orang karena berharap kau akan berkata demikian, tapi nihil. Akhirnya aku menerima ajakan Fred"
"Pria ke-15 yang beruntung. Tapi aku lebih beruntung, karena memiliki kau sepenuhnya"
"Baiklah-baiklah, tapi bukannya akan lebih indah jika aku berdansa dengan gaun yang cantik? Lagipula kau juga sudah memakai jas"
"Kau ingin berganti dahulu? Baiklah aku yang akan memilih lagu. Pakai gaunmu yang paling cantik"
"Dengan senang hati, Tuan Malfoy" Ucapnya lalu melakukan gerakan menunduk disertai dengan menyilangkan kakinya, gerakan yang biasanya dilakukan seorang pangeran kepada pasangannya.
"Disini seharusnya aku yang melakukan gerakan itu" Ucapnya lalu mengerucutkan bibirnya, memberi tahu bahwa ia marah.
"Kau lebih cocok dengan sebutan Nyonya Malfoy"
"HEI! Aku ini pria sejati tahu!" Serunya lalu berbalik memalingkan wajahnya dari Carolina.
"Hentikan tindakan lucu itu, aku akan memakanmu jika kau tidak berhenti"
"Dengan senang hati, Nyonya Malfoy" Ucapnya lalu menirukan gerakan yang Carolina lakukan tadi.
Melihat itu Carolina langsung berjalan meninggalkan Draco, dan dengan cepat mrngganti pakaiannya. Ia memakai gaun panjang berwarna hitam dengan manik-manik berwarna emas, terlihat sangat cantik, elegan dan berkharisma. Rambut sebahu yang baru saja ia potong beberapa minggu yang lalu, ia biarkan terurai dan terjatuh tanpa celah. Carolina keluar saat Draco sudah memutar lagu dansa yang waktu itu diputar saat Yulle Ball beberapa tahun yang lalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet dreams || draco malfoy x oc
FanfictionCOMPLETED ✓ Tentang dia dan mimpinya yang dipermainkan oleh semesta dan bagaimana dunia memperlakukan mereka. Kisah tentang sepasang murid Slytherin yang saling jatuh cinta lalu terlena akan dunia. Pria berambut pirang serta wanita pecinta teh dan c...