"Lah gue di-block dong, udah nggak bilang makasih!" rutuk Winter kesal.
Gadis itu menutup buku tebal miliknya dan mulai mengemasi barang-barangnya, sejak kecil gadis itu memang sudah terbiasa les.
Jika ditanya apakah gadis itu tidak capek? Jawabannya adalah iya, bagaimana orang bisa sekuat itu, sekolah hingga sore ditambah ekstrakurikuler dan dilanjut les.
Oleh karena itu di rumah pasti gadis itu tinggal tidurnya saja, mungkin sedikit mempersiapkan keperluan sekolahnya untuk besok pagi.
Tapi sepertinya malam ini pengecualian,
Beberapa minggu lagi gadis itu harus mempersiapkan olimpiade matematikanya, atau yang lebih parah lusa ia harus menghadapi lomba debat pertamanya.
Beruntung semua tugas sudah ia selesaikan tadi di selang waktu bimbingan dan ekstrakurikuler- memang hanya sejarah sih.
"Mah!" sapanya begitu gadis itu memasuki mobil.
Mamanya, Taeyeon terlihat sangat pucat sekali, wanita itu bekerja dengan sangat keras hingga pulang larut malam seperti ini.
"Mama lembur hari ini, kita drive-thru McD aja yah," ajak Taeyeon yang membuat Winter mengangguk dengan bersemangat.
Iya, Taeyeon adalah single-parent, wanita itu membesarkan Winter sendirian dan harus berusaha keras sebagai kepala keluarga.
Tentu saja Winter juga jarang sekali bersama mamanya di rumah. Oleh karena itu, daripada kebosanan, gadis itu lebih memilih menyibukkan diri mencari aktivitas,
"Lusa kamu lomba bahasa Inggris?" tanya Taeyeon sambil melihat ke arah anak semata wayangnya tersebut.
Winter tersenyum agak dipaksa, jika seperti ini ia tahu Taeyeon tidak akan bisa mendampinginya -atau bahkan sekedar mengantarkannya. "Mama sibuk ya? Nggak papa Winter bisa naik taksi,"
Taeyeon menatap Winter dengan tatapan bersalahnya, lalu mengelus rambut anaknya dan kembali menyetir.
Winter mendengus hingga sebuah pesan masuk ke dalam ponselnya yang membuat dahinya mengernyit.
Hyunsuk : Kata coach lo harus private session sama gue
🍳🍳🍳
"Herman Daendels Williem... Batavia J.P Coen..."
"Drrt!"
Yangyang kaget, cowok itu langsung terbangun begitu saja dari tidurnya. Ia mengecek ponselnya yang bergetar, ada telepon masuk dari Haechan rupanya,
Dengan setengah sadar cowok itu mengangkatnya,
"Ha-"
"NATHANIEL YANG JANGAN BILANG LO BARU BANGUN? JAM 7 ANJIR!" suara Haechan di sebrang membuat Yangyang langsung terbangun, matanya membelalak dengan sempurna.
Cowok itu langsung mengecek ponselnya lagi, dan yang benar saja 15 menit lagi gerbang sekolahnya sudah ditutup.
Yangyang langsung meloncat dari ranjangnya, membasuh tubuhnya dengan cepat, dan mengenakan seragam secepatnya.
Sejarah sialan, rutuknya kesal.
Hingga subuh, cowok itu tidak tidur demi belajar sejarah, pelajaran yang tidak disukainya demi memahami pelajaran tersebut.
Dan siapa sangka dia akhirnya terlambat seperti sekarang?
"Den Yangyang, masyaallah!" Bibi yang sedang mempersiapkan sarapan untuknya itu sampai kaget dengan majikannya yang melompati tangga untuk sampai bawah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Side Up | Liu Yangyang
Fanfiction[COMPLETED] Winter, murid pindahan yang langsung membuat satu sekolah heboh karena kepintarannya terancam pindah sekolah lagi, karena Yangyang tidak suka orang pintar lain selain dirinya. Namun, semua keadaan memaksa mereka untuk terus bersama. Kehi...