"Winter belum dateng?" tanya Yangyang begitu cowok itu menemui gerombolan teman-temannya yang berkumpul di sebuah bazzar makanan.
"Ehem, dateng-dateng langsung nyariin Winter aja," goda Haechan sambil memasang senyum creepy-nya dan tentu saja Yangyang langsung menaboknya.
"Soal baru buat latihan," alibi cowok itu sambil menunjuk kumpulan kertas di tangannya.
Memang baru ada Haechan, Jeno, Jaemin, Lia, dan Siyeon di sana. Sementara Renjun dan Saeron memang sudah datang dari pagi sebagai panitia, mereka baru dapat bergabung setelah acaranya selesai,
"Ryujin juga belom dateng?" tanya Yangyang yang juga tidak melihat kehadiran Ryujin, padahal cowok tomboy itu biasanya yang datang paling awal.
"Sorry sorry gue telat," tiba-tiba Winter datang dengan satu buket mawar putih besar di tangannya, gadis itu langsung memberikan mawar tersebut pada Haechan.
Membuat sisanya bingung, ada apa ini?
"Hah apaan nih? Siapa meninggal? Kok bawa bunga?" tanya Jaemin yang masih belum paham apa yang sedang terjadi tersebut.
"100 hari," Haechan yang sudah mendapatkan bunga tersebut di tangannya mengedipkan sebelah mata pada teman-temannya lalu pergi meninggalkan mereka.
Kini semuanya menatap Winter meminta penjelasan,
Dan Winter pun tidak tahu, gadis itu mengangkat bahunya. "Haechan bilang dia pesen bunga di toko bunga depan jalan, tapi lupa diambil dan katanya cuman gue yang belum dateng jadi dia nitip ambilin,"
"100 hari? Apaan coba?" Lia sekarang berusaha berpikir, "Siapa meninggal?" tanyanya kemudian.
"Apaan? Siapa meninggal 100 hari? Udah dikubur?" tiba-tiba Ryujin muncul entah dari mana, gadis itu memasang wajah bingung sama seperti mereka,
"Nggak tau tuh pacar lo," jawab Jeno yang sama herannya.
"Habis ini putus, tenang aja," Ryujin mengelaknya dengan malas, mendahului teman-temannya menuju tempat live music.
Lia yang mendengar itu langsung heboh, "Berarti bunga tadi? HAH? HAECHAN SELINGKUH?" pekiknya heboh, membuat semuanya kini menoleh ke arahnya,
"Li suara lo!" Siyeon langsung saja membungkam mulut Lia tersebut kemudian menggiringnya mengekori Ryujin menuju tempat live music,
Winter kebingungan di tempatnya, "Apa cuman gue yang mikir kalau Haechan mau ngasih surprise?" tanyanya pada Yangyang yang tersisa, sementara yang lain sudah duluan,
"Hm, gue nggak peduli juga sih," jawab Yangyang, menyodorkan kertas yang dibawanya pada Winter.
"Seriously?" Winter menatap Yangyang tidak percaya walaupun akhirnya gadis itu juga menerima kertasnya,
"Harusnya hari ini lo lomba debat bareng Hyunsuk malah," ujar Yangyang yang malah membuat Winter semakin kesal.
"Thanks," ucap Winter dengan terpaksa, lalu ia langsung menyusul teman-temannya yang lain menonton live music.
Gadis itu mencari teman-temannya yang lain, hingga Lia yang sudah duduk di barisan tengah penonton tersebut melambaikan tangan padanya,
Dan menepuk-nepuk beberapa bangku di sebelahnya yang memang disisakan untuk teman-temannya,
"Aduh rame banget, mana jauh," Winter bergumam sebal, menggigit ibu jarinya dengan tidak tenang, apakah gadis itu langsung ke sana atau menunggu tidak ramai dulu?
"Tunggu aja dulu," ujar Yangyang yang ternyata mengekorinya dari belakang, "Atau lo mau ke sana juga dan bakal jadi pusat perhatian habis ini?" tanya Yangyang kemudian yang membuat Winter bingung tidak paham.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Side Up | Liu Yangyang
Fanfiction[COMPLETED] Winter, murid pindahan yang langsung membuat satu sekolah heboh karena kepintarannya terancam pindah sekolah lagi, karena Yangyang tidak suka orang pintar lain selain dirinya. Namun, semua keadaan memaksa mereka untuk terus bersama. Kehi...