"Lo bolos latihan aja hari ini, gue lihat nggak ada coach, pasti bakal sama Hyunsuk lagi," saran Siyeon.
Winter semakin bingung, padahal lusa lombanya dan seharusnya ia latihan lebih matang lagi, ia tidak seharusnya bolos.
"Iya, Hyunsuk bahaya," tambah Jeno yang membuat Winter semakin menunduk, gadis itu harus bagaimana sekarang?
"Gue ijinin lo sakit deh," sambung Lia, dan sepertinya itu adalah jawaban yang paling tepat.
Winter akhirnya mengangguk menyetujuinya. "Hari ini latihan di parkiran lagi, jadi gue takut ketahuan,"
"Anjir emang yah, kurang kerjaan banget, ngapain harus di parkiran sih, udah enak-enak dikasi ruangan sendiri!" omel Siyeon kesal. "By the way, lo ada acara nggak habis ini?" tanyanya kemudian.
Winter menggeleng, ia tidak ada les hari ini, "Kenapa?" tanya Winter balik.
"Hari ini sekolah ditutup lebih awal, jadi anak-anak OSIS nggak bisa pake sekolah buat rapat sampe malem, padahal event-nya habis ini," jelas Siyeon lagi, "Jadi kita mau bantu-bantu di rumah Saeron, rumah dia buat rapat,"
"Mind to join?" tawar Lia sambil memasang puppy eyes-nya berharap Winter mau ikut,
Winter tampak menimbang-nimbang sebentar sebelum pada akhirnya mengangguk menyetujui.
"Yes! Eh itu pacar gue!" Lia melambaikan tangannya sekuat tenaga melihat Jaemin yang berada tidak jauh dari parkiran bersama Haechan dan Yangyang. Tapi gadis itu langsung membeku ketika melihat kumpulan anak debat bahasa inggris juga berada tidak jauh dari mereka.
Jaemin yang seolah paham akan hal tersebut langsung menghampiri Winter, Lia, Jeno, dan Siyeon yang berhenti di tempat melihat hal yang sama,
"Lo sembunyi di balik gue," ujar Jaemin, mengajak Jeno membuat barisan senatural mungkin untuk menyembunyikan Winter.
Lia dan Siyeon juga bekerja sama, berjalan di samping pasangan masing-masing senatural mungkin, membantu agar Winter tidak terlihat.
"Eh ngapain? Mau paskibra?" Haechan yang belum paham itu hanya menatap teman-temannya dengan aneh.
Siyeon mengisyaratkan dengan menunjuk klub debat bahasa inggris dengan matanya yang membuat Haechan langsung paham, "Anying! Eh Yang, dia boleh bareng lo nggak?" tanya Haechan yang mendadak panik.
Yangyang mengangkat sebelah alisnya heran, ia menatap Winter dengan pandangan tidak sukanya, "Nggak, ngapain sih, gue duluan!" Yangyang dengan kepekaan nol tersebut malah membuka mobilnya dengan remote, membuat kebisingan besar.
Bahkan Hyunsuk yang tengah memimpin eskulnya juga ikut menoleh,
Lia yang tidak tahan itu akhirnya memukul kepala Yangyang, "Nggak punya hati banget sih! Lo mau dia jadi korban Hyunsuk?"
Hal tersebut membuat mata Yangyang melebar sebentar, kemudian cowok itu menetralkannya senetral mungkin agar tidak ada yang menyadari keterkejutannya, "Gue nggak peduli," dan hal tersebut yang malah keluar dari mulut Yangyang.
"Tsk, Chan barengin aja lah, jangan sampe ketahuan," ujar Jeno kemudian.
Haechan mengangguk, lalu mulai menyalakan vespanya,
"U-um Ryujin?" tanya Winter yang ragu tersebut.
Haechan malah menunjuk moge yang terparkir di sebelahnya, "Dia bawa sendiri, lagian dia masih taekwondo sekarang," jawab Haechan.
Winter menelan ludahnya lagi, circle mereka bukan main-main,
"Yang, barengin dia sampe depan aja, nanti biar dia sama Haechan," ujar Siyeon kemudian, membukakan pintu mobil Yangyang tanpa ijin dan memasukkan Winter secara paksa ke dalamnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Side Up | Liu Yangyang
Fiksi Penggemar[COMPLETED] Winter, murid pindahan yang langsung membuat satu sekolah heboh karena kepintarannya terancam pindah sekolah lagi, karena Yangyang tidak suka orang pintar lain selain dirinya. Namun, semua keadaan memaksa mereka untuk terus bersama. Kehi...