Ch. 32 - Twins

612 114 8
                                    

Yangyang, Haechan, Jeno, Jaemin, dan Renjun kini menatap Sungchan dengan tatapan tajam, mereka mengelilingi cowok tinggi yang sekarang harus berlutut di hadapan mereka,

Sementara para gadis sekarang ada di kamar Sungchan menghibur bayi yang benar-benar bayi milik Ningning, Sunny namanya.

Begitu Lia dan Jeno menemukan bayi tersebut, mereka langsung menghubungi teman-temannya,

Malah awalnya mereka bermaksud menghubungi polisi terlebih dahulu,

Bagaimana tidak? Sudah beberapa bulan lebih mereka tidak mendengar kabar Ningning dan anaknya,

Padahal Ningning juga biasanya masih bertukar pesan dengan gadis-gadis itu sehingga mereka tahu perkembangan dan wajah Sunny yang semakin besar,

Beberapa bulan setelah mereka lost contact, Ningning masuk berita karena bunuh diri,

Mereka tidak pernah mengetahui kabar anaknya itu,

Hingga sekarang, murid pindahan dengan kebetulannya ternyata merawat bayi Ningning selama ini,

Dan cowok itu mengaku jika Sunny adalah keponakannya,

Bagaimana kelima cowok itu bisa percaya begitu saja?

Padahal Ningning juga hanya tinggal sendirian, berjuang hidup di sini sejak kecil setelah kedua orangtuanya meninggal karena kecelakaan,

Dan setahu mereka, Ningning juga tidak tinggal di sini- namun agak dekat dari sini.

"Sunny beneran keponakan lo?" tanya Haechan memulai, dengan tatapan mengitimidasinya seperti biasa.

Sungchan mengangguk, dengan takut-takut.

Karisma kelima cowok didepannya itu membuatnya menciut seketika,

"Lo bisa jelasin kenapa Hyunsuk ada di depan rumab lo? Apa hubungan lo sama Hyunsuk?" kini giliran Yangyang yang bertanya,

Keempat temannya itu kini menatap Yangyang kaget,

Jadi Sungchan juga berhubungan dengan Hyunsuk?

"D-Dia kan bapaknya Sunny, dia cuman mau nengok anaknya," jawab Sungchan terbata, "Lo kira gue nggak takut sama dia? Gue takut sama dia, gue udah pindah beberapa kali gara-gara Hyunsuk terus ngikutin gue,"

Penjelasan Sungchan membuat kelimanya terdiam,

"Bokap gue meninggal, gue hidup sendirian, Ningning yang juga depresi Hyunsuk bebas dateng ke rumah kapan aja sejak bokap gue nggak ada akhirnya bunuh diri, gue kerja sambilan dimana-mana diikutin mulu sama dia, nengok anaknya sih iya, tapi malak gue juga iya,"

Kini air mata Sungchan menetes,

"Bukan salah gue harus hidup miskin kayak gini, kalian? Enak kan? Semua kecukupan! Bokap gue yang satu-satunya harapan hidup gue, Ningning saudara gue yang gantungin semuanya ke bokap gue-"

Lidah Sungchan sangat kelu untuk melanjutkan, cowok itu kini menunduk dan menangis,

Jaemin yang tidak tega sudah turun dan menepuk bahu cowok itu, menenangkannya,

Renjun memilih menjelajahi rumah kecil itu, barang-barang yang berantakan dirapikan olehnya,

Sementara Jeno mengangkat bahunya, sudah mempercayai cowok itu karena terlalu kasihan.

Yangyang bertatapan dengan Haechan, menghela nafas sebentar.

"Kalau gitu lo bisa jelasin kartu ATM bokap gu-"

"JELASIN JUGA! APA INI!"



Winter dengan nafas memburu tiba-tiba muncul sambil membanting sebuah pigora yang ada di tangannya, pigora yang awalnya sudah pecah memang,

Sunny Side Up | Liu YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang