Ch. 5 - The Circle

660 143 1
                                    

"Lucu banget! Gitu yang katanya nggak peduli," Haechan puas melihat isi galerinya, tentang Yangyang yang menarik tangan Winter.

"Menurut lo bakal jadi kayak kasusnya Shotaro nggak?" tanya Lia sambil menimbang-nimbang berusaha berpikir.

"Gue takutnya gitu sih, cuman ngelihat Yangyang yang gandeng tangan Winter tadi gue jadi ragu," jawab Siyeon.

"Hmm, Yangyang juga nggak tegaan sama cewek," Haechan menyetujui.

"Winter siapa sih?" tanya Ryujin, cewek tomboy pacar Haechan yang baru saja datang sambil memantul-mantulkan bola basket yang dilemparkan terlalu jauh oleh Jeno.

"Anak baru kelas gue," jawab Jeno yang sekarang menangkap bola basket operan Ryujin.

Lapangan basket memang selalu sepi, setelah menuju kantin, tempat ini selalu menjadi basecamp mereka.

Dari bermain basket menunggu jam istirahat berakhir hingga bolos, tempat ini menyimpan banyak sekali kenangan.

"Mereka bimbingan sekarang?" tanya Jaemin, sekarang ikut bergabung dalam permainan basket Jeno dan Ryujin.

Haechan mengangguk menanggapi pertanyaan Jaemin, "Tapi tetep aja gue takut, gue kaget banget waktu pembimbing nggak nunjuk gue lagi buat olimpiade, berarti tuh anak emang sepinter itu,"

"Gue tadi minjem catetan sejarahnya, rapih banget bahkan dia tau poin-poin pentingnya, dia tambahin sendiri dari buku," Lia menyetujui.

"Ya berarti bahaya banget," Siyeon ikut khawatir, takut kejadian seperti Shotaro yang tidak bersalah keluar. "But they kinda look cute together," sambung Siyeon yang membuat semua perhatian kini terfokus ke arahnya..

Siyeon gelagapan mendapat perlakuan seperti itu, "A-apa?" tanyanya gugup.

"Lo tau, gue udah mikir gitu dari kemarin," jawab Jaemin, "Lo kira gue nggak kaget denger Yangyang akhirnya bolehin jok motornya dinaikin cewek?"

"Hah dia nganterin siapa?" bahkan Ryujin yang biasanya tidak suka ikut dalam perbincangan sseperti ini pun ikut nimbrung, "Jangan bilang tuh anak baru? Seriously? Kata lo pada dia pinter, bukannya Yangyang benci banget ada yang nyaingin dia?"

"Iya, tapi dia diganggu Hyunsuk juga," Haechan membuat semuanya kini terdiam,

Tapi cowok itu segera melanjutkan perkataannya, "Yangyang mungkin nyelametin dia kayak kasus terakhir kan?" tanyanya pada teman-temannya sambil tersenyum jahil.

Membuat semuanya mengangguk setuju,

"Gila, fix kita harus comblangin!" ujar Lia menggebu-gebu.

"Gausah dicomblangin kepincut sendiri kali," Jeno menambahi sekarang.

"Hah? Kalian mau nyomblangin siapa?"

Tiba-tiba sebuah suara menggema yang muncul dari pintu masuk lapangan membuat mereka ssemua kaget.

Di sana ada Saeron dengan tampang polosnya dengan tablet miliknya yang harus selalu ada di genggamannya, di belakangnya ada Renjun yang juga memasang tampang penasaran.

"Lo ngagetin aja anjir!" rutuk Jaemin kesal.

Tapi Saeron dengan tampang tidak berdosanya malah segera berlari melintasi lapangan dan duduk di samping Siyeon.

"Udah baikan nih," ledek Haechan.

Sementara Renjun hanya memasang tampang masamnya, berusaha tidak ketahuan salting setelah digoda seperti itu.

"Guys! So habis ini sekolah ngadain festival, ini gue baru selesai bikin desain posternya, menurut kalian gimana?"

🍳🍳🍳

Jujur saja, sekarang Winter sangat takut.

Berulang kali ia tidak dapat fokus pada soalnya, dan berulang kali juga Yangyang harus berdecak sebal karenanya.

Dan hal tersebut yang membuat Winter juga semakin merinding,

Cerita Lia tadi terus berputar di otaknya, apalagi lagi-lagi cowok itu yang menyelamatkannya dari Hyunsuk.

Mendadak Winter mengecek rambutnya lagi, bagaimana jika Yangyang benar-benar menyantetnya?

Gadis itu memukul-mukulkan kepalanya di meja, berusaha mengusir pemikiran anehnya tersebut.

"Lo nggak usah ikut lomba debat," suara Yangyang memecah keheningan yang sudah terlalu lama terjadi,

Winter menoleh, melihat Yangyang yang sekarang membereskan kertas-kertasnya dan berkata demikian dengan wajah datarnya seolah itu bukanlah masalah besar,

"Pardon?" tanya Winter kaget. "First competition gue, gue nggak mungkin lewatin dong apalagi gue langsung ditunjuk buat turun lomba di hari pertama gue join,"

"Terserah lo kalau lo mau jadi pacar Hyunsuk," sambung Yangyang lagi masih dengan nada tidak pedulinya.

Winter bingung, lagipula mengapa coach-nya mempercayakan Hyunsuk untuk menggantikannya selama berhalangan?

Kemarin malam bahkan bukan private tapi lebih ke menemani Hyunsuk tidur dan Winter tidak boleh mematikan panggilan video mereka hingga Hyunsuk yang mematikannya,

"Gue harus gimana?" tanyanya pada akhirnya dengan nada pasrah.

Yangyang mengangkat sebelah alisnya, merasa aneh dengan gadis di sebelahnya ini, "Pindah, lo salah sekolah di sini emang," jawab Yangyang.

Winter menelan ludahnya takut, sungguh ia benar-benar takut, Yangyang seperti tidak main-main dengan ucapannya.

"Gue duluan," pamit Yangyang kemudian setelah mengecek ponselnya.

Jam bimbingan olimpiade mereka hingga jam istirahat kedua dan pasti teman-temannya sudah menunggunya,

"Gue ikut!" pinta Winter, gadis itu ikut membereskan bukunya yang masih berserakan. Lagipula gadis itu juga masih belum memiliki teman dekat,

"Tsk, gausah ngikutin gue lo!"ujar Yangyang kesal sambil memperlihatkan tatapan tidak sukanya,

Membuat Winter menunduk dan akhirnya memutuskan untuk balik di kelas saja, mungkin mencatat materi yang ia tinggalkan selama tidak berada di kelas.

"Eh Winter!"

Namun, sebuah sapaan membuatnya menoleh.

Mungkin tidak hanya Winter, tapi Yangyang yang berada tidak jauh darinya ikut menoleh mendengar suara yang familiar tersebut,

Jaemin, cowok itu sekarang tersenyum tengil bergantian ke arah Winter kemudian Yangyang,

Walaupun cowok itu akhirnya menghampiri Winter yang bingung darimana cowok yang tidak dikenalnya tersebut tau namanya,

"Halo, lo kaget ya gue tau nama lo," Jaemin seolah membaca pikiran Winter, "Gue Jaemin anak kelas MIPA 4, yang minta lo follback kemarin, pacar gue yang ngasih tau nama lo btw, and if you wonder siapa pacar gue, itu Lia,"

Winter cukup terkejut dengan perkenalan tiba-tiba yang tidak di ekspektasikannya tersebut, 

Sementara Yangyang tidak ingin ambil pusing, cowok itu pergi begitu saja.

"Lo mau balik kelas? Gimana kalau join kita aja?" tawar Jaemin yang membuat mata Winter berbinar sejenak, lalu redup kembali menebak pasti Yangyang adalah salah satu dari teman Jaemin,

"Nggak usah takut sama Yangyang! Ada gue kok!" Lia tiba-tiba muncul entah darimana sambil membawa sekantong plastik di tangannya. "Lo mau orange juice atau soda?" tawar Lia, tangannya menyodorkan dua minuman untuk Winter.

"E-eh," jujur Winter kaget dengan semua perlakuan ini, tapi karena merasa tidak enak jika menolak gadis itu pun akhirnya menerimanya, "Gue orange juice aja, makasih ya," ucapnya.

"Nah, berarti lo mau join kita!" ujar Jaemin dengan bersemangat yang kini membawakan kantung plastik itu untuk Lia, membuka kaleng sprite untuk dirinya sendiri lalu mendorong dua gadis itu menuju lapangan basket.

"Hah?" Winter semakin terkejut.

Sementara Lia dan Jaemin bertukar tatap dengan jahil.

TBC

Sunny Side Up | Liu YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang