Yesterday, 20.00
"Halooo, lo aman kan sampe rumah?" Lia dengan piyama kuning bermotif winnie the poohnya itu menghiasi layar laptop Winter malam ini.
"Your room looks so nice!" puji Lia yang dapat melihat seisi kamar tidur Winter dengan sangat jelas tersebut.
Winter ikut memandang isi kamarnya, gadis itu mengangguk-angguk sebentar. Sudah seminggu sejak pindah gadis itu menempati kamar yang ditempatinya tersebut.
Kamar minimalis dengan ranjang tinggi yang empuk berhias sprei motif sederhana bewarna putih dengan lace yang membuat aksen anggun, meja belajar bewarna putih modern di sudut ruangan dan meja rias di samping ranjang, hanya itu.
"Lo kapan-kapan bisa main ke rumah gue, gue nggak tau sih kapan gue pindah lagi," ujar Winter yang membuat raut wajah Lia langsung berubah drastis pada layar laptopnya,
"Hah? Lo bakal pindah lagi?" tanya Lia kecewa.
Winter mengangguk, "Makanya, gue agak biasa aja sih pas itu Haechan intimidasi gue kalau gue harus pindah kalau sampe ngalahin Yangyang, soalnya gue bakal pindah lagi sih," jawab Winter.
"Eh, lo mau gue ceritain soal Shotaro nggak?" tanya Lia tiba-tiba yang membuat mata Winter langsung berbinar.
"Mau banget! Gue nggak habis pikir gimana jadi pinter adalah sebuah kejahatan," jawab Winter, sekarang gadis itu fokus pada layar laptopnya, melihat Lia yang di sana memakai sheet-mask-nya.
"Oke, gue cerita mulai dari mana nih?" tanya Lia yang sama berbinarnya seperti Winter, gadis itu tampak menimbang-nimbang sebentar, "Gimana kalo dari bokapnya Yangyang sama Haechan dulu?" tawar Lia.
Dan Winter mengangguk, tapi kemudian gadis itu mengerutkan dahinya, "Bukannya lo udah cerita ke gue soal itu ya? Yangyang nggak fokus belajar gara-gara basket diajak Jeno, dan Haechan jadi peringkat pertama, terus bokap Yangyang nggak terima dan Haechan nyaris dikeluarin kalau Yangyang nggak belain dia sampe rela dipukulin?" tanya Winter yang membuat Lia ternganga.
"Gila, lo masih inget aja gue cerita kayak gitu," jawab Lia yang kaget tersebut. "Yangyang tuh apa yah, gue juga gapaham, dia tuh hidupnya diatur banget sama orangtuanya, terutama bokapnya, kalau dia mau hidup sesuai keinginannya sendiri, dia harus nurutin apa kata bokapnya dulu," jelas Lia kemudian.
Winter pusing, masih ada saja orangtua yang seperti ini ternyata. "Terus Shotaro?"
"Hmm... sebenernya kita juga mau nyelametin Shotaro kayak Haechan dulu sih tapi-" Lia menggantungkan ucapannya, lama-lama Winter kesal akan kebiasaan Lia yang satu ini.
"Tapi?" tanya Winter lagi.
"Shotaro milih sama Hyunsuk- ADUH! Gimana yah ribet! Ini ada hubungannya sama Ningning juga sih," jawab Lia yang bingung bagaimana cara menjelaskannya pada Winter.
Gadis itu menarik nafas, berusaha tenang lalu melanjutkan penjelasannya, "Ini sebelum ujian, Ningning jadi anak pindahan, sama kayak lo dia masuk klub debat dan dia temenan baik sama Shotaro, apalagi emang sekelas,"
"Lo tau gimana Hyunsuk suka nargetin anak-anak cantik, pinter, yang masuk klub debat kan?" tanya Lia setelahnya, Winter pun mengangguk-angguk terfokus pada cerita Lia. "Perlu diinget Saeron korban pertama Hyunsuk, dan Renjun berhasil nyelametin dia, sama kayak Ningning, kita juga mau nyelametin dia-"
"Lo inget kan tadi gue keceplosan nyebut nama Ningning waktu ambil butter? Nah, kita udah berusaha deketin dia, masak bareng dan lainnya bahkan lo tau ANJIR INI SERU BANGET TAU!" Winter bingung, Lia sepertinya malah senang sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Side Up | Liu Yangyang
Fanfiction[COMPLETED] Winter, murid pindahan yang langsung membuat satu sekolah heboh karena kepintarannya terancam pindah sekolah lagi, karena Yangyang tidak suka orang pintar lain selain dirinya. Namun, semua keadaan memaksa mereka untuk terus bersama. Kehi...