"Halooo," sapa Winter pada anak-anak tersebut,
Mereka balas menyapa Winter balik dengan riang, hati Winter terenyuh melihatnya,
"Winter!" tiba-tiba saja Taeyeon memanggilnya, membuat Winter dengan sigap langsung berlari ke arah Taeyeon.
"Iya mah?" tanya Winter,
"Itu tolong ada mobil lagi dateng, kamu bantuin sambut terus angkat-angkatin barangnya yah," pinta Taeyeon dan Winter langsung mengangguk dan memberi hormat tanda ia siap melaksanakan perintah mamanya tersebut.
Winter segera menyambut mobil yang baru saja terparkir tersebut,
Tapi ia malah heran tidak asing dengan mobil ini, ia seperti pernah lihat.
Dan yang benar saja saat kaca mobil terbuka, tampak Jaemin dengan cengirannya melambaikan tangan ke arahnya.
Motor Jeno juga tiba-tiba menyusul di belakangnya,
Membuat Winter pusing sendiri, bagimana cowok-cowok ini ada di sini?
"Lo penjaga panti?" Jeno membuka kaca helm-nya dan meledek Winter, "Mulia sekali Winteria Winata,"
"Atau jangan-jangan lo emang tinggal di panti?" ledek Haechan yang sekarang membuka bagasi mobil untuk mengambil gitar Jeno dan Renjun yang akan membantunya tampil nanti,
Winter ingin membantu, tapi tangannya sudah dicegah oleh Yangyang,
"Cewek minggir, emang kuat lo?" ujarnya dingin yang membuat Renjun yang mendengarnya melotot kesal, sementara Haechan dan Renjun yang berada dekat dengannya sudah memukulnya.
Tapi Yangyang tidak peduli, membawakan barang teman-temannya yang akan disumbangkan ke panti asuhan dan masuk duluan,
Winter menghela nafas,
"Biarin, nggak jelas emang, kita juga kesel sama dia," Jeno menepuk pundak Winter dengan lembut, lalu memberikan kardus yang tidak terlalu berat untuknya, "Lo bisa bantu bawa ini,"
"Lo ngapain di sini emangnya?" tanya Renjun kali ini.
"Nyokap yang ajak, acara ini yang ngadain kantor nyokap gue," jawabnya. "Kalian sendiri?"
"Gue artis, masa lo nggak tau sih?" Haechan menyombongkan dirinya, membuat gadis itu tertawa.
Kini mereka berjalan bersama menuju panti,
Di sana gadis itu melihat Yangyang yang tersenyum pada ibu panti sambil memberikan kardus yang dibawanya,
Apa sih mau cowok tersebut?
Padahal baru minggu lalu cowok itu menyatakan perasaannya, kemudian mereka tidak bertukar sapa sama sekali hingga sekarang ia malah memperlakukannya dingin,
Sungguh, Winter tidak paham,
"Eh, kita bantuin Haechan prepare dulu ya," ucap Jaemin kemudian setelah menaruh barang-barangnya,
Winter mengangguk, "Iya, gue juga mau nyambut tamu yang lain," jawab gadis itu.
"Semangat!" Renjun menepuk bahu gadis itu, kemudian mereka langsung menuju panggung kecil yang dipersiapkan di sana,
Yangyang juga akhirnya join teman-temannya, mereka terlihat membuat kerusuhan kecil di sana seperti biasanya,
Winter menghela nafasnya lagi,
Hingga gadis itu menemukan mobil kembali masuk ke dalam parkiran panti,
Winter segera berlari untuk menyambutnya, sepertinya mereka salah satu calon pengadopsi anak-anak panti,
"Ada yang bisa dibantu dibawa pak? Bu?" tanya Winter sambil tersenyum ramah,
"Oh iya Nak," ibu tersebut membawanya menuju bagasi,
Winter menelan ludah melihat berapa banyak barang-barang di dalam bagasi tersebut, mana kedua orang itu malah langsung pergi ke dalam tanpa membantunya sama sekali.
Hingga tiba-tiba saja ada tangan yang ikut mengangkat barang-barang itu,
Winter menoleh,
Itu Sungchan!
"Eh Sungchan? Kok lo di sini?" tanya Winter heran.
Sungchan tersenyum, "Gue dulu temenan sama anak-anak di sini, mungkin sampe sekarang," jawab cowok itu,
Winter kagum, "Keren banget," puji Winter,
"Biasanya gue boleh bawa pulang pizza sisa gitu dan gue bagi-bagiin di sini, mereka seneng banget," jelas Sungchan lagi.
"Lo sampe sekarang masih kerja?" tanya Winter yang malah kaget mendengar itu.
Sungchan mengangguk, cowok itu kini mengambil alih kardus di tangan Winter karena gadis itu tidak fokus kaget dengan ceritanya,
"Lo sebutuh banget itu yah uang?" tanya Winter yang mendadak kasihan, mengingat wajah senang cowok itu setelah mendapat banyak tip dari Yangyang pada saat itu.
"Bisa dibilang sih gitu, gue tinggal sama keponakan gue yang masih kecil," jawab Sungchan lagi, "Kadang gue juga titipin ponakan gue di sini, makanya gue sering ke sini, eh pas gue ke sini ada acara,"
Winter benar-benar kasihan sekarang,
Ia menatap Sungchan dengan iba sejenak, teringat bagaimana cowok itu juga sempat berhenti sekolah selama satu semester.
"Lo nggak usah kasihan sama gue, gue nggak papa," Sungchan sekarang tersenyum kepadanya,
Namun, tiba-tiba saja Yangyang muncul entah darimana,
Menarik tangan gadis itu secara paksa dan membuat Winter mau tak mau mengikutinya dengan kesal,
"Apa sih lo?" seru gadis itu dengan kesal mencoba melepaskan tangannya dari Yangyang,
"Lo nggak usah deket-deket sama dia," ujar Yangyang balik,
"Siapa lo? Nggak usah ngatur-ngatur gue!" balas Winter,
Yangyang terdiam sebentar, "Dia bahaya,"
"Lo bayangin aja sekarang!" Winter sekarang malah terbawa emosi, "Dia anak baik yang deket sama orang-orang di panti asuhan ini, sementara lo? Orang egois nilai yang ngaku-ngaku suka sama gue cuman biar gue nggak fokus pas ujian kemarin!"
"Gue-"
"Lo tau Yangyang, lo diemin gue setelah lo ngomong kayak gitu seolah itu bukan hal besar buat lo, lo nggak mikirin gimana gue bingung harus apa, lo terlalu banyak perhatian buat gue, gue bingung," Winter menjeda ucapannya, "Tapi yang pasti lo lebih bahaya buat hati gue!"
Winter sekarang meninggalkan cowok itu sendirian, kembali menyusul Sungchan.
Sementara Yangyang hanya bisa melihat punggung Winter yang semakin jauh pergi,
Cowok itu menghela nafasnya,
"Gue kemarin lihat Hyunsuk di rumahnya," ujar Yangyang lirih, entah pada siapa.
A/N
Author banyak drama
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Sunny Side Up | Liu Yangyang
Fanfiction[COMPLETED] Winter, murid pindahan yang langsung membuat satu sekolah heboh karena kepintarannya terancam pindah sekolah lagi, karena Yangyang tidak suka orang pintar lain selain dirinya. Namun, semua keadaan memaksa mereka untuk terus bersama. Kehi...