Ch. 20 - Burnt

540 124 17
                                    

"U-um hai," Winter menyapa Yangyang duluan melihat cowok itu sekarang berada di depan pintu rumahnya,

"O-oh iya, ini anak-anak bikin," Yangyang yang entah kenapa ikut tergagap itu memberikan bungkusan tersebut pada Winter.

"Thanks, masuk aja," Winter menerima bungkusan tersebut kemudian mempersilahkan Yangyang untuk masuk,

Fokus Yangyang kini jatuh pada tangan gadis tersebut, "Tangan lo nggak papa?" tanya Yangyang,

"Oh iya, gue juga nggak tau tiba-tiba ada bekas kayak gini," Winter kini menunjukkan tangannya,

Yangyang menghela nafas, tidak bisa membayangkan kejadian lebih parah jika saja ia tidak dengan sigap menangkap wadah HCl-nya tadi.

"Lo buru-buru? Atau-" Winter bertanya setelahnya, tapi Yangyang menggeleng dengan cepat.

Winter menaruh bungkusan martabak itu di meja, membuka kotak keduanya lalu berlari ke kamarnya untuk mengambil buku tebal yang sepertinya baru tersebut,

"Nyokap gue beliin buku kumpulan soal ini, gue nomer 5 nggak paham," ujarnya yang kini duduk  di sebelah Yangyang tanpa tahu sebenarnya Yangyang sangat gugup memikirkan topik agar tidak canggung, tapi gadiss itu malah memberikannya buku soal,

"Nyokap lo belum pulang?" tanya Yangyang yang sekarang mulai mencorat-coret kertas yang diberikan Winter padanya sambil mencocokkannya kembali dengan soal,

Winter menggeleng, " Belakangan ini nyokap gue nggak pulang," jawabnya.

"Jawabannya E," Yangyang yang selesai mengerjakan soalnya tersebut memberikan hasil coretannya pada Winter yang sekarang berusaha memahaminya tersebut, "Lo nggak mau nyoba martabaknya?"

"Buatan lo?" Winter yang selesai memahami jawaban dari Yangyang itu mangut-mangut, lalu gadis itu melihat ke arah dua kotak martabak yang terbuka tersebut,

"I- Enggak buatan Haechan," jawab Yangyang yang sekarang malah melihat-lihat isi buku Winter tersebut.

"Enak, tunggu-" saat mencoba martabak telur, gadis itu tiba-tiba teringat. "TELUR GUE!" teriaknya tiba-tiba yang membuat Yangyang ikut kaget.

Dengan cepat gadis itu melompat dari sofa dan segera menuju dapur untuk melihat keadaan telurnya sekarang-

Yang benar-benar gosong,

Yangyang yang ikut menyusulnya ke dapur juga ikut terkejut akan banyaknya asap yang ada di sana, "Gosong," ejeknya kemudian.

Sementara Winter masih speechless, bagaimana gadis itu bisa lupa,

Dan entah mengapa gadis itu kini malah malu, apalagi ada Yangyang yang melihatnya membuat masakan gosong seperti itu,

Bukannya mematikan kompornya, gadis itu malah menutup wajah dengan kedua tangannya lalu menunduk sehingga rambut panjangnya ikut jatuh dan menutupi wajahnya,

Yangyang bingung, tapi pertama-tama cowok itu mematikan kompornya terlebih dahulu sehingga pan itu tidak ikut terbakar dan akhirnya membakar seluruh rumah gadis itu,

"Lo ngapain?" mungki pertanyaan bodoh, tapi Yangyang benar-benar penasaran mengapa gadis itu menutupi wajahnya,

"Gue malu," jawabnya, masih dengan wajah yang disembunyikan dibalik kedua tangannya,

Yangyang malah terkekeh, merasa gemas, "Malu gosong?"

Mendengar itu, Winter malah berdiri tegak dan menarik tangannya lalu memukul Yangyang dengan keras, "Nggak usah diperjelas bisa nggak sih?"

"Aw! Lo kuat banget anjir!" Yangyang mengaduh kesakitan, mungkin jika teman-temannya di sini ia pasti akan diledek, tapi lo seneng kan?

"Ya elo sih! Ngapain ada lo pas gue malu-maluin sih?" ujarnya kesal lalu mendorong cowok itu keluar dari dapurnya.

Sunny Side Up | Liu YangyangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang