41. Ungkapan Perasaan Anas

686 83 5
                                    

Ryan menghampiri Femi yang dari tadi menunggunya bermain futsal, dia berdiri di depannya dan langsung membuka kaos futsal nya yang basah karena keringat.

“RYAN! Kurang ajar lo, buka baju sembarangan.” Femi menutup kedua matanya.

“Biasanya juga suka gini.”

“Ya mikir dong, sekarang kan ada cewe.”

“Iya cantik... iya.”

“Issssh. Gak mempan lo bilang cantik ke gue, gak bakal baper tauuu. Cukup cewe lain aja, gue uda punya Jo.”

“Dih, lagian siapa yang mau bikin lo baper? Malesin!”

“Terus ngapain manggil gue cantik?”

“Tiba-tiba aja keluar dari mulut gue.” Ucap Ryan dengan ekspresi datarnya.

“Makanya, itu mulut jangan di pake ngegombal terus.”

“Hhhhmmmm.” Ryan memutar bola matanya malas.

Bukan hal yang aneh bagi Femi melihat tingkah Ryan yang seperti itu, bahkan diantara Septa, Jordan dan Rio, Ryan lah sang petualang cinta sejati, alias playboy SMA Angkasa. Namun berapa puluh cewe pun yang sudah dibuatnya baper tidak ada satupun yang dijadikannya pacar. Ryan selalu bermain-main untuk menjadikan hal itu kesenangan semata. Kamus cinta nya adalah ‘Mencari untuk memiliki yang terbaik.” Maka dari itu, dia tidak pernah berhenti pada satu cewe manapun.

“Oh ya, tumben lo sendiri Fem, Kiya mana?” tanya Ryan.

“Lagi ke perpus, balikin buku.”

“Ooooh.”

“Kalo Septa sama Rio kemana?”

“Septa lagi remedial fisika. Kalo Rio disuruh Bu Verra buat ngawas anak-anak yang lagi remedial. Tahu sendiri lah, dia anak kesayangan banget Bu Verra” Ryan cengengesan.

“Mmmmm.”

“Fem...”

“Ya?”

Ryan merasa ragu untuk bertanya.

“Apa? Ngomong aja kali.”

“Mmmm, lo sama Jo gimana setelah kejadian kemaren?”

“Uda baik-baik aja kok, semalam dia nelpon gue dan minta maaf.” Femi tersenyum sumringah.

“Hari ini aja gue mau ngedate, makanya dia nyuruh gue nunggu di sini.” Lanjutnya.

“Ya syukurlah kalo gitu mah.”

Ryan bahagia, hubungan Femi dan Jordan kembali membaik. Ryan menyadari betul bahwa akhir-akhir ini emosi Jordan tidak stabil, Ryan pun terkadang merasa aneh pada Jordan yang selalu terlihat lebih berbeda jika di depan Kiya atau apa pun itu yang berhubungan dengan Kiya, pikiran negatif pun selalu menguasainya, beberapa pertanyaan ingin dia tanyakan, namun Jordan tidak seterbuka Septa atau Rio yang apa pun saja akan di ceritakan. Jordan sangat pintar menyimpan rahasia. Dia hanya akan bercerita kalau memang benar-benar mau bercerita, karena jika dipaksa sampai mulut Ryan berbusa pun tidak akan bercerita.

Harapan Ryan hanya tidak ingin terjadi hal-hal yang buruk atau masalah serius dalam pertemanannya. Jika hal itu terjadi, yang jelas hubungan pertemanan mereka tidak akan baik lagi.

Ryan sudah sangat nyaman dan ingin terus berteman baik dengan Septa, Jordan, Rio, Kiya, dan Femi. Walaupun Septa sering jahil, Jordan yang tidak bisa ditebak mood nya, Rio yang polos biadab, Kiya yang pendiam dan cuek, dan Femi yang memiliki suara cempreng dan berisik, jika mereka bersama akan selalu melengkapi satu sama lain. Karena teman tetap lah teman, walau memiliki banyak kekurangan, teman yang baik akan tetap bersama dan saling menjaga.

Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang