21. Nonton Futsal

1.5K 129 8
                                    

Bel sekolah berbunyi dan terdengar pada setiap kelas dan koridor. Siswa yang berada di kelas pun mulai berhamburan keluar. Bagi mereka, bel sekolah merupakan melodi terindah, sang penyelamat disaat mereka sudah penat dengan mata pelajaran.

Kiya dan Femi berjalan beriringan di koridor sekolah menuju tempat parkir. Namun beberapa Siswa cowo yang masih berada di koridor memperhatikan mereka, bahkan ada beberapa yang menyapa dan mengajak ngobrol Femi. Kiya terlalu malas untuk mendengarkan obrolan mereka, yang terkadang terdengar gombalan maut untuk Femi.

“Fem, gue duluan ya.” ucap Kiya.

“Lah, tungguin. Kan mau pulang bareng.”

Kiya menghela nafas kasar dan menunjukan ekspresi bete. “Masih lama gak ngobrolnya?”

“Enggak, ini juga uda kok.”

Salah satu cowo yang berdiri didepan Femi melirik Kiya dan berbisik ditelinga Femi "Temen lo gak asyik banget."

"Iya Fem, mana judes banget lagi."

Femi tersenyum dan mencubit kedua cowo yang berdiri di depannya itu, mereka adalah cowo kesekian yang mengatai Kiya sebagai orang yang judes.

"Yauda deh, gue duluan ya gaeess. Byeee." Femi melambaikan tangan pada kedua cowo itu.

"Byee, hati-hati di jalan Fem."

"Okay."

Femi merangkul bahu Kiya dan berjalan menuju parkiran. Langkahnya terhenti saat sudah didepan motornya, seketika Femi teringat sesuatu.

"Ya ampuuun Ki."

"Kenapa Fem?"

“Gue lupa kalo hari ini Septa sama Ryan ada latihan futsal.”

“Ya terus?”

Femi mulai berbalik arah dan menarik tangan Kiya. “Ayo kita nonton.”

“Enggaak ah.”

“Kiyaaaaaaa.” Femi memelototi mata Kiya.

“Iyaa.. iyaaa.” Kiya pasrah dan tidak mau berdebat dengan Femi.

***

Saat mulai mendekati lapangan futsal, Femi menyuruh Kiya untuk masuk duluan karena dia harus pergi ke kantin untuk membeli minuman. Awalnya Kiya menolak dan memaksa untuk ikut ke kantin. Namun Femi cukup meyakinkan Kiya untuk tidak lama pergi ke kantin.

Kiya mulai memasuki lapang futsal, dia cukup tercengang karena melihat banyak panonton yang datang, apalagi penonton cewe lebih mendominasi. Dengan langkah yang ragu, Kiya berjalan menyusuri bangku penonton untuk mencari tempat yang nyaman untuk duduk.

Kiya pun melihat Septa dan Ryan sedang bermain. Namun Jordan dan Rio hanya duduk di tepi melihat Septa dan Ryan bermain. Meraka belum menyadari keberadaan Kiya yang sudah duduk di bangku penonton.

Tanpa Kiya sadari, seseorang yang duduk di pojok memperhatikannya dan mulai menghampirinya.

“Eh, ada Kak Kiya.”

Merasa namanya dipanggil, Kiya mendongakkan kepalanya, melihat sosok Ayu yang berdiri di hadapannya bersama kedua temannya yang bernama Riri dan Sarah.

“Apa?” tanya Kiya.

“Lagi apa disini?”

Kiya tidak menjawab pertanyaan Ayu, dia mengalihkan tatapannya ke lapang futsal, melihat Septa yang sedang menggiring bola ke gawang.

Introvert GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang